Review The Taste of Things (2023)

Keindahan Cinta Dua Insan yang Dihadirkan Lewat Makanan

the taste of things cover

© Gaumont

“Happiness is continuing to desire what we already have. But you, have I ever had you?” – Dodin (The Taste of Things, 2023)

Setelah Cineverse sebelumnya mengulas Perfect Days, kini giliran The Taste of Things (sebelumnya berjudul The Pot-au-Feu) akan diulas.

The Taste of Things merupakan film bergenre romansa berlatar kuliner di abad ke-19 di Prancis yang ditulis dan disutradarai oleh Trần Anh Hùng yang dibintangi oleh Juliette Binoche dan Benoît Magimel.

Karakter Dodin-Bouffant yang ada di film ini diciptakan oleh penulis Swiss, Marcel Rouff dalam novelnya tahun 1924 yang berjudul La Vie et la passion de Dodin-Bouffant, gourmet (The Passionate Epicure).

The Taste of Things ditayangkan perdana pada 24 Mei 2023 di Festival Film Cannes ke-76, dan terpilih untuk memperebutkan Palme d’Or di bagian kompetisi utamanya, di mana Tran Anh Hung berhasil memenangkan penghargaan Sutradara Terbaik.

© Gaumont

Film ini kemudian dirilis di Prancis pada 8 November 2023. Film ini terpilih sebagai perwakilan Prancis untuk kategori Film Internasional Terbaik di Academy Awards ke-96.

Di situs web Rotten Tomatoes, 97% dari 170 ulasan kritikus adalah positif, dengan nilai rata-rata 8,5/10. Sedangkan di Metacritic, skor rata-rata tertimbangnya adalah 85 dari 100, berdasarkan 43 ulasan kritikus, yang menunjukkan “pengakuan universal”.

The Taste of Things menerima peringkat rata-rata 3,1 dari 5 bintang di situs web Prancis AlloCiné, berdasarkan 33 ulasan. Dengan sederet ulasan positif dan banyaknya penghargaan bergengsi yang diterima apakah film ini bisa memenuhi ekspektasi kita sebagai penonton awam?

Sinopsis

Di sebuah kawasan pedesaan di Perancis pada tahun 1889, Eugénie (Juliette Binoche) bekerja sebagai juru masak untuk Dodin (Benoît Magimel), seorang pecinta kuliner yang menyukai masakannya.

Eugénie dan Dodin, bersama asistennya Violette dan keponakan dari Violette, Pauline, yang berkunjung hari itu, menyiapkan makanan rumit untuk teman-teman Dodin. Kelompok pecinta kuliner ini bertemu secara teratur untuk makan dan menikmati makanan bersama serta menghargai Eugénie untuk hidangan yang dibuatnya.

© Gaumont

Eugénie dan Dodin, yang berumuran paruh baya, menjalin hubungan romantis yang berlangsung lama. Dodin seringkali memintanya untuk menikah dengannya beberapa kali, tapi dia menolak, lebih memilih mereka tetap apa adanya.

Mereka berdua menemukan kegembiraan dalam mengembangkan resep baru dan mengolahnya bersama.

Setelah sebelumnya Dodin diundang pangeran yang tinggal di dekat rumahnya, dan kecewa dengan yang dihidangkannya, kini Dodin berencana mengundang sang pangeran untuk makan dan dia akan menyiapkan menu andalannya, pot-au-feu (menu tradisional Prancis yang terdiri dari daging dan sayuran yang direbus perlahan dengan api kecil).

Namun, Eugénie mengalami beberapa kali pingsan, dan Dodin semakin mengkhawatirkan kesehatannya. Teman dokternya, Rabaz, tidak dapat menentukan penyebabnya, dan Eugénie terus-menerus menyatakan bahwa dia baik-baik saja.

© Gaumont

Setelah kejadian itu, Dodin memasak satu set makanan yang dibuat cukup sulit untuk Eugénie dan diakhiri dengan cincin pertunangan yang disembunyikan di makanan penutup. Dia akhirnya menerima lamaran Dodin, dan mereka berencana menikah di musim gugur. Sayangnya, pada suatu pagi, Dodin terbangun dan mendapati Eugénie telah meninggal dalam tidurnya.

Apa yang terjadi dengan Dodin kemudian? Apakah ia melanjutkan memasak untuk pangeran? Ataukah ia terus berduka dan meninggalkan dunia kuliner yang ia cintai itu?

Menekankan cinta, teman dan makanan

Sangatlah wajar membicarakan film yang berlatar kuliner, tentu fokus utamanya adalah makanan yang dibuat. Begitupun dengan The Taste of Things yang mencurahkan segalanya untuk makanan. Sebuah subyek yang mempunyai emosi dan arti penting bagi karakter utamanya.

© Gaumont

Ketika seseorang menyiapkan makanan untuk teman-temannya dengan keahlian yang dimilikinya, yang mereka buat pastinya akan membangkitkan seluruh indra kita dan meresponsnya dengan cinta.

Makanan yang dibuat dengan kesungguhan dan cinta akan terasa berbeda saat dimakan, dan itulah yang ditunjukkan dalam film ini. Sebuah hal yang jarang sekali terlihat di banyak film manapun.

Skoring yang diorkestrasi sepenuhnya dari dapur

Tentu saja agar makanan bisa ‘berbicara’, The Taste of Things sama sekali tidak memiliki skoring musikal. Suara-suara alami yang terdengar adalah suara pisau yang beradu dengan bahan-bahan masakan, penggorengan, kompor, dan alat-alat lainnya.

Dapur seolah menjadi orkestrasi kumpulan perkakas masak yang digunakan untuk menghasilkan makanan yang enak. Perlu diingat, film ini berlatar pada abad ke-19, di mana tidak ada timer waktu untuk proses memasak ini.

Semua dilakukan dengan kecermatan dari para orang yang memasaknya. Tak hanya dapur, perhatian juga terlihat pada karakter yang bekerja menyiapkan makanannya. Betapa sulitnya ‘berbicara’ lewat proses memasak ini menjadi makanan yang tak hanya enak dilihat, tapi juga enak dimakan.

© Gaumont

Kita juga akan diperlihatkan bahwa saat makanan dimasukkan ke dalam mulut seseorang, tidak ada suara yang terdengar. Tidak ada suara mulut mengunyah, tidak ada suara apapun kecuali saat orang tersebut menelan makanannya. Sebuah hal jenius yang jarang terpikirkan dalam membuat film.

Kesimpulan

The Taste of Things penuh dengan keindahan yang mengekspresikan cinta Dodin kepada Eugénie. Tak hanya dari visualnya saja, namun juga perjalanan cinta Dodin selama 20 tahun kepada Eugénie bukanlah waktu yang sebentar.

Apa yang disiapkan Dodin kepada Eugénie di saat terakhirnya merupakan metafora terselubung yang merupakan perasaan cintanya yang tak terungkap selama ini. Di bagian epilognya tergambar dengan kilas balik dialog yang mencerminkan betapa keduanya saling mencintai satu sama lain.

Tak semua orang bisa memahami indah dan mengharukannya film ini. Namun, buat kita yang menyukai kuliner, film ini akan menghibur kita dengan rasa dan cinta. Karena semua makanan yang dibuat dengan cinta hasilnya akan berbeda, dan hanya yang memakannya yang tahu hal itu.

Tonton The Taste of Things, eksklusif hanya di KlikFilm.

 

Director: Trần Anh Hùng

Cast: Juliette Binoche, Benoît Magimel, Emmanuel Salinger, Patrick d’Assumçao, Galatéa Bellugi, Bonnie Chagneau-Ravoire, Jan Hammenecker, Frédéric Fisbach, Jean-Marc Roulot, Mhamed Arezki

Duration: 135 Minutes

Score: 8.4/10

WHERE TO WATCH

The Review

The Taste of Things

8.4 Score

The Taste of Things mengisahkan perjalanan cinta Dodin kepada Eugénie yang berlangsung 20 tahun lewat tiap makanan yang mereka buat

Review Breakdown

  • Acting 8
  • Cinematography 9
  • Entertain 8
  • Scoring 8
  • Story 9
Exit mobile version