“Sayang sekali, kita bisa saja bertarung bersama, kita berdua menderita karena kebebasan yang dibatas” – Astié de Valsayre (The Edge Of The Blade, 2023)
The Edge of the Blade (2023) yang mempunyai judul aslinya adalah Une affaire d’honneur yang disutradarai oleh Vincent Perez. Film ini merupakan tentang kisah drama sejarah pada tahun 1880 yang terjadi di negara Perancis.
Tak banyak dari kita yang mengetahui tentang kilas balik dari kebudayaan pertarungan atau duel merupakan tindakan bertentangan dengan undang-undang pada masa itu di Perancis.
The Edge Of The Blade telah tayang sebelumnya pada bulan Desember 2023 silam. Kali ini, Cilers bisa menyaksikannya pada aplikasi KlikFilm.
Lantas seperti apa ulasan Cineverse tentang The Edge of the Blade (2023)? Berikut adalah ulasan Cineverse tentang film yang satu ini.
Sinopsis

Berlatar belakang lokasi di Paris tahun 1887, duel atau pertarungan antar kedua belah pihak yang secara resmi dilarang pemerintah. Akan tetapi kegiatan ini masih kerap menjadi rutinitas di negara tersebut Bagi banyak orang, ini adalah satu-satunya cara untuk mempertahankan kehormatan mereka.
Clément Lacaze (Roschdy Zem) sebagai seorang master pedang mencoba mencegah keponakannya terlibat dalam duel yang tidak seimbang dengan Kolonel Berchère (Vincent Perez) yang lebih berpengalaman.
Di sisi lain, Marie-Rose Astié de Valsayre (Doria Tillier), seorang feminis memperjuangkan kesetaraan perempuan, mencoba menunjukkan bahwa kehormatan bukan hanya urusan laki-laki.
Intrinsik mendalam tentang sejarah serta budaya
Film ini mencoba membawa kita menyelam lebih mendalam bagaimana tentang dua isu yang terjadi yaitu persitiwa duel dan gerakan feminisme di Perancis pada tahun 1880.
Cineverse sendiri melihat latar belakang waktu pada film ini, mengangkat tentang kejadian pasca perang yang pernah terjadi. Persitiwa perang antara Perancis, Jerman dan Rusia atau lebih dikenal dengan Perang Prancis-Prusia. Hal ini tentunya akan berkaitan bagaimana pemaparan sebab-akibat kejadian cerita yang ada pada film ini.
Clément Lacaze sebagai tokoh utama penceritaan dalam film ini, yang juga seorang master pedang anggar, mempunyai batasan-batasan tertentu dalam melakukan duel atau pertarungan.
Alih-alih demi mengedepankan motif kehormatan, sang tokoh utama akhirnya harus merasakan kepedihan mendalam sepanjang film berjalan yang berubah menjadi motif balas dendam yang tidak terelakkan.

Perspektif kehormatan bagi Pria dan Wanita
Tidak mudah bagi seorang Wanita yang berada pada era 1800, jika dibandingkan dengan era sekarang.
Marie-Rose Astié de Valsayre disepanjang film akan terlihat perjuangannya dalam mempertahankan hak-hak Wanita dengan Undang-Undang yang ada di Perancis saat itu.
Seiring waktu perjalanan pada film, Marie-Rose Astié de Valsayre dan Clément Lacaze dipertemukan dengan dogma mereka berdua yang bertentangan dengan hukum dan budaya yang ada.
Berbagai narasi dialog akan sudut pandang hingga ke prinsip seseorang akan banyak terpapar sepanjang kita menonton film ini.
Nilai artistik elegan dan mewah dengan balutan visual

Mungkin tidak banyak orang yang paham dan mengerti tentang permainan anggar. Tapi di film ini, kita juga akan diperlihatkan tentang seni bermain anggar yang dipersembahan sebagai pertunjukan dan juga pertandingan persahabatan yang dijalankan dengan penuh sportifitas dan terlihat sangat elegan.
Di beberapa kesempatan kita pun akan disajikan dengan lagu-lagu Perancis dan Spanyol, dipadu dengan busana pada tahun 1880-an, film ini menampilkan audio dan visual yang sangat mewah dan menawan.
Ditambah dengan diperlihatkannya lukisan-lukisan perang, meyakinkan kita bahwa film ini dibuat pada masa itu.
Kesimpulan
Film The Edge of the Blade menjadi menarik ketika dua isu yang berbeda menjadi satu cerita yang solid. Isu mempertahankan kehormatan melalui duel dan gerakan feminisme adalah isu penting yang tidak pernah habis untuk dibahas dari masa-kemasa.
Walaupun perjalanan ceritanya terlihat begitu cepat. Tapi film ini berhasil menampilan sejarah, budaya dan perjuangan kehormatan baik pria maupun wanita setelah masa peperangan.
Sebuah film yang layak ditonton untuk melihat kehidupan Prancis di akhir tahun 1800-an dengan bangkitnya feminisme dan banyak aksi duel, dan ada sedikit romansa juga.
Film The Edge of the Blade sudah bisa kalian tonton di KlikFilm mulai bulan Mei ini.
Director: Vincent Perez
Cast: Roschdy Zem, Doria Tillier, Guillaume Gallienne, Vincent Perez, Noham Edje
Duration: 101 Minutes
Score: 7.6/10
WHERE TO WATCH
The Review
The Edge of the Blade
Film drama sejarah Prancis tahun 2023 yang disutradarai oleh Vincent Perez. Berlatar belakang tahun 1880-an dan mengisahkan pendekar pedang feminis Marie-Rose Astié de Valsayre yang meminta bantuan ahli anggar terkenal Clément Lacaze untuk membantu mempersiapkan diri mempertahankan kehormatannya.