Review Pemandi Jenazah (2024)

Misteri Pemandi Jenazah yang Diselimuti Ketakutan Saat Kematian Terus Datang Tanpa Henti

pemandi jenazah 4

© VMS Studio

“Ini semua gak ada yang kebetulan, rif. Kawat berduri aku temuin di semua jenazah-jenazah itu,” – Lela (Pemandi Jenazah, 2024)

Duet Hadrah Daeng Ratu dan Lele Laila akhirnya bisa kita nikmati lagi di layar lebar. Sutradara-Penulis yang sudah malang melintang di berbagai proyek film layar lebar, kini disatukan lewat Pemandi Jenazah yang rencananya akan ditayangkan pada 22 Februari.

Bila sebelumnya kita melihat kolaborasi mereka berhasil lewat Sijjin pada tahun 2023, apakah di Pemandi Jenazah kali ini mereka akan berhasil?

© VMS Studio

Sinopsis

Lela (Aghniny Haque), merupakan putri dari ibu Siti (Djenar Maesa Ayu), tiap hari bekerja sebagai tukang cuci. Namun, kehidupan Lela berubah drastis setelah ibunya meninggal secara misterius. Ia harus melakukan proses memandikan jenazah untuk pertama kalinya, yakni jenazah ibunya sendirian.

Di tengah memendam perasaan sedih setelah ditinggal sang ibu, Lela menemukan keanehan pada tubuh ibunya saat memandikan jenazah. Lela menemukan kawat berduri di tubuh ibunya, yang membuat dirinya bertanya-tanya apa yang terjadi pada ibunya.

Selain itu, kejadian aneh serupa terjadi dalam waktu singkat di desa tempat tinggalnya setelah kematian ibunya. Satu per satu teman ibunya juga mati mengenaskan dengan cara yang kurang lebih sama.

Hal tersebut membuatnya bertekad mengungkap seluruh misteri pada beberapa jenazah yang telah ia mandikan. Apa sebetulnya yang menyebabkan banyah hal aneh dan misterius di desa tersebut?

© VMS Studio
© VMS Studio

Narasinya menarik dengan sentuhan misteri di dalamnya

Film horor berlatar pemandi jenazah memang belum pernah dibuat sebelumnya di Indonesia dan bisa dikatakan ide ini sangat jenius. Kita tentunya bosan dan jenuh melihat film horor dengan embel-embel setan, iblis, atau segala makhluk astral yang lekat dengan budaya kita.

Dengan ide baru ini kita tentu mengharapkan sesuatu yang baru dari film ini. Benar saja, Pemandi Jenazah di luar dugaan berhasil membangun konfliknya secara perlahan di babak pertama, dengan mengenal satu per satu karakter di sekeliling karakter utamanya.

Aura misteri mulai mengemuka setelah kematian Ibu Siti diikuti oleh kematian teman-teman sebayanya, dan intensitas film ini kian meningkat di babak kedua saat Lela diteror tanpa henti.

Eksekusi ini dirasa tepat untuk membuat suasana mencekam makin menjadi-jadi saat kita menontonnya. Penempatan jumpscares yang tak terduga akan membuat semua penonton meresponnya dengan spontan dan menimbulkan ketakutan yang terus terasa di tiap menitnya.

© VMS Studio

Semua elemen yang ada digarap dengan sangat serius

Saat menonton film ini hingga selesai, Cineverse bisa mengatakan kalau Pemandi Jenazah adalah film horor terbaik dari Hadrah Daeng Ratu saat ini, dan menjadi film horor Indonesia terbaik di awal tahun. Film ini dieksekusi sangat baik di semua aspek.

Secara mise-en-scene, atau segala sesuatu yang ada di depan kamera, seperti termasuk artistik, pencahayaan, sinematografi dan kualitas akting berjalan sebagaimana mestinya. Pergerakan kameranya sangat dinamis dan lebih berani dengan mengambil sudut-sudut yang tidak biasa.

Skoringnya terdengar sangat mencekam dan senada dengan adegan yang diwakilinya, dan yang membuat film ini berkesan adalah transisi adegannya yang sangat mulus tanpa kesan ‘jumping,’ terlebih saat Lela mengalami prekognisi yang membuat linimasa bergerak maju mundur mengikuti apa yang ia lihat.

© VMS Studio

Akting terbaik Aghniny Haque dalam sebuah film

Kualitas akting Aghniny Haque di dunia peran memang tak usah diragukan lagi di semua genre. Namun, baru kali ini Cineverse melihat totalitas akting dari Aghniny Haque sangat baik di film ini. Hal tersebut tentu tak bisa dilepaskan dari kualitas naskah yang dibuat.

Penghayatannya sebagai pemandi jenazah dengan segala apa yang ia rasakan memang luar biasa. Gesture badan dan ekspresi mukanya mampu menyiratkan segala emosi dalam tiap adegan krusial, terlebih saat ibunya meninggal dan ia harus menggantikan posisi ibunya.

© VMS Studio

Kesimpulan

Pemandi Jenazah berhasil mengukuhkan dirinya sebagai film horor terbaik di awal tahun ini. Duet Hadrah Daeng Ratu dan Lele Laila makin terlihat padu setelah di Sijjin mereka juga tampil baik (walaupun Sijjin merupakan adaptasi dari film Turki).

Semua elemen teknisnya digarap sangat serius yang membuat film ini terasa sangat mencekam dan menakutkan hingga selesai. Aghniny Haque tampil sangat prima di Pemandi Jenazah, dan menjadi akting terbaiknya selama ini di dunia perfilman.

Kekurangannya sangat minor, yang mungkin juga disengaja oleh Lele Laila. Pemandi Jenazah mudah sekali ditebak apa penyebab semua kematian yang terjadi, dan tidak menyertakan konfrontasi antara karakter protagonis dengan antagonis yang biasanya selalu hadir sebagai konklusi penutup.

Buat beberapa orang mungkin penting, namun buat Cineverse hal itu tidak perlu, mengingat tidak semua film harus diselesaikan dengan cara tersebut. Hal bijak yang coba digambarkan di film ini adalah mencoba berdamai dengan musuhnya dan mengiklaskan semua yang sudah terjadi. Puas? Buat beberapa orang mungkin akan menjawab tidak.

Pemandi Jenazah akan hadir di semua bioskop Indonesia mulai 22 Februari 2024.

 

Director: Hadrah Daeng Ratu

Cast: Aghniny Haque, Djenar Maesa Ayu, Ibrahim Risyad, Amara Sophie, Riafinola Ifani Sari, Ruth Marini, Mian Tiara, Vonny Anggraini, Aji Santosa, Nelly Sukma, Deni Saputra, Muhammad Nur Qomaruddin, Messi Gusti

Duration: 107 Minutes

Score: 8.6/10

WHERE TO WATCH

The Review

Pemandi Jenazah

8.6 Score

Pemandi Jenazah mengisahkan Lela menemukan keanehan di jenazah ibunya yang meninggal dan tubuh mayat yang sedang dimandikannya

Review Breakdown

  • Acting 9
  • Cinematography 9
  • Entertain 8
  • Scoring 9
  • Story 8
Exit mobile version