“Aku juga bodoh karena baru sadar karena orang yang paling deket ama kita, paling kita sayangin, jauh lebih kita hargain dan kangenin, ketika mereka sudah pergi dari kita,” – Maudy (Kereta, 2024)
Setelah sebelumnya menyutradarai Ritual (2024) yang dibintangi Yasamin Jasem dan Bryan Domani, kini Sutradara Edy Prasetya kembali menyutradarai film terbarunya yang tayang eksklusif di KlikFilm.
Film dengan judul Kereta ini dialihwahanakan dari cerita milik Panca Lotus yang diterbitkan di platform Kwikku. Kereta dibintangi Aghniny Haque yang akhir-akhir ini karirnya di film layar lebar kian menanjak setelah tampil amat baik di Pemandi Jenazah (2024) dan Tuhan, Izinkan Aku Berdosa (2023).
Di film terbarunya kali ini, Aghniny ditemani Bio One yang sebelumnya tampil di Sleep Call dan Srimulat: Hidup Memang Komedi yang dirilis pada tahun 2023.
Premis Kereta sebenarnya tampil sangat sederhana. Namun, dengan durasi yang terbilang singkat, yakni 70 menit, film ini ternyata mampu berbicara banyak dan bisa membuat kita yang menonton larut akan narasinya yang penuh kedalaman.

Sinopsis
Suatu hari, Maudy (Aghniny Haque) menaiki sebuah kereta untuk pulang ke rumahnya di kampung. Ia menyadari kalau tempat duduknya telah diduduki Hansi (Bio One), dan sambil sedikit kesal, Maudy duduk sambil membaca novel terkenal Norwegian Wood karya Haruki Murakami.
Sambil mengenakan earphone-nya, Maudy masih saja membaca novel tersebut sampai Hansi mengajaknya bicara. Hansi memulai pembicaraannya dengan novel yang kebetulan ia baca, sampai Hansi menanyakan bagaimana cara meminta maaf kepada teman sekolahnya, Alya yang sudah lama tidak ia temui.
Di sela-sela perbincangan tersebut, Maudy teringat masa lalunya bersama almarhumah ibunya yang baru saja meninggal karena kecelakaan. Ia lantas membuka dirinya kepada Hansi dan saling bertukar cerita, sampai suatu hari ia menyadari Hansi telah hilang dari hidupnya. Siapa Hansi sebetulnya?
Narasinya singkat dan padat namun penuh makna

Mengikuti Kereta, kita tidak perlu berpikir terlalu keras karena sebenarnya dari sinopsis aslinya telah dijelaskan semuanya. Terlebih dengan petunjuk novel Norwegian Wood yang dibaca keduanya secara tidak langsung merepresentasikan narasi film ini.
Namun, lewat Kereta kita akan melihat betapa menariknya perjalanan Maudy dan Hansi dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya lewat rangkaian dialog yang mereka lakukan. Secara perlahan, eskalasi chemistry mereka mulai meningkat seiring durasi film berjalan. Hasilnya, kejutan akan kita lihat menjelang konklusi.
Akting dan chemistry keduanya sangat baik

Dua nama yang didapuk menjadi bintang utama film ini memang sudah tak usah dipertanyakan lagi kapasitasnya. Cineverse seringkali mengulas banyak film yang dibintangi keduanya dan memang kualitas mereka terlihat jelas di film ini.
Walaupun dengan durasi yang terbilang pendek, Kereta mampu menghantarkan narasi yang sangat menyentuh hati dan perasaan kita, terutama saat menghadapi masa-masa sulit. Akting keduanya akan membuat kita terhanyut mengikuti kisah mereka masing-masing.
Kesimpulan

Bila kita sudah membaca Norwegian Wood, akan mudah memahami film ini secara keseluruhan. Namun, bagi mereka yang belum, Kereta tidaklah sulit untuk dipahami. Novelnya sendiri pada intinya mengisahkan bagaimana mengatasi rasa duka dan kehilangan seseorang yang penting dalam hidup kita.
Pesan yang bisa kita ambil adalah bagaimana kita bisa tetap hidup dengan apa yang sedang kita hadapi saat ini. Hansi sendiri menjelang konklusi sempat mengatakan untuk selalu bersyukur saat ditanya Maudy soal masa depannya.
Sebuah makna tersurat agar Maudy tidak menyesali dan bisa melanjutkan hidupnya lagi setelah kehilangan ibunya. Namun, makna tersiratnya mengatakan kalau rasa cinta dari seseorang bisa mengubah kita dalam menghadapi masalah yang sedang kita hadapi.
Tonton Kereta yang baru saja dirilis, eksklusif hanya di KlikFilm.
Director: Edy Prasetya
Cast: Aghniny Haque, Bio One
Duration: 70 Minutes
Score: 8.0/10
WHERE TO WATCH
The Review
Kereta
Kereta mengisahkan bagaimana pertemuan Maudy dan Hansi di kereta mengubah hidup keduanya menjadi lebih bermakna