“Sekarang saya harus menjadi satu-satunya perempuan di hidupnya Galang,” – Irma (Sijjin, 2023)
Minggu ini bioskop Indonesia kehadiran film horor terbaru yang beberapa dari kita mungkin sudah pernah menonton versi originalnya. Film berjudul Sijjin ini memang merupakan adaptasi langsung dari Siccîn, yang merupakan film horor Turki yang dirilis pada tahun 2014 dan meraih box office di negara asalnya.
Siccîn yang disutradarai Alper Mestçi dan ditulis naskahnya oleh Ersan Özer ini memang terbilang fenomenal sejak filmnya bisa ditonton umum di YouTube, dan sempat menjadi populer beberapa tahun yang lalu. Cineverse pun sudah lama menonton film ini dan memuji Siccîn versi Turki yang tampil solid dengan kisahnya yang sebenarnya relate dengan kehidupan masyarakat Indonesia.
Kini Rapi Films bekerja sama dengan Sky Media dan Legacy Pictures merilis adaptasi versi Indonesianya yang disutradarai Hadrah Daeng Ratu, dan skenarionya ditulis oleh Lele Laila. Bagaimana adaptasi terbaru Sijjin kali ini? Apakah sesuai harapan kita, terutama bagi yang telah menonton versi aslinya? Kita baca ulasannya di bawah ini.
Sinopsis
Irma yang masih remaja telah jatuh cinta pada Galang, sepupunya sendiri dan ia mendatangi dukun bersama adiknya, Wulan (Delia Husein), untuk menanyakan apakah ia nantinya bisa hidup bersama sepupunya itu.
Ternyata jawaban sang dukun (Muhammad Nur Qomaruddin) lewat medium adiknya itu sangat mengejutkan. 12 tahun berselang, Irma (Anggika Bolsterli) mendapati kalau Galang (Ibrahim Risyad) ternyata telah menikahi Nisa (Niken Anjani) dan telah memiliki anak perempuan yang buta, Sofia (Messi Gusti). Mereka bertiga tinggal bersama ibunda Galang yang sudah tua dan sakit-sakitan.
Irma yang masih terobsesi kepada Galang, kemudian mendatangi sang dukun itu agar dirinya bisa mendapatkan Galang. Sang dukun menyanggupinya dan akan mengirim santet dengan syarat yang diminta dukun tersebut.
Syaratnya mudah saja, Irma harus mendapatkan barang-barang yang berkaitan dengan Nisa seperti rambut atau darah. Irma pun lantas pergi bertamu ke rumah Irma dan mendapati darah dari sisa pembalut dan rambut dari sisir yang ia dapatkan di kamar mandi rumah Nisa.
Darah dan rambut itu ia serahkan kepada dukun tersebut dan dukun tersebut meyakinkan Irma kalau orang yang masih berhubungan darah dengan Nisa akan mati dalam waktu lima hari.
Benar saja, sejak hari pertama, gangguan aneh mulai muncul, dan Nisa pun mulai mendapatkan penglihatan mengerikan. Namun, satu hal yang tak diduga Irma ternyata juga mengancam dirinya dan keluarganya.
Adaptasi yang tidak berbeda jauh dari versi aslinya
Sijjin ternyata tidak menyimpang jauh dari versi Turkinya. 90% ceritanya masih otentik, tentunya dengan adanya penambahan karakter Wulan dan narasi yang disesuaikan dengan kultur Indonesia, dalam hal ini menggunakan budaya Banten yang masih lekat dengan ilmu hitam dan ilmu putihnya. Kalau kita sudah pernah menonton versi aslinya, tentu tidak akan kesulitan dengan kisah Sijjin kali ini.
Dieksekusi sangat baik
Di luar dugaan, Sijjin tampil sangat baik dari sisi naratif dan penggarapannya. Bisa dikatakan kalau film ini merupakan film horor terbaik yang pernah dikerjakan Hadrah selama karir penyutradaraannya yang terbilang panjang.
Shot-shot menarik dengan penggunaan lensa wide di adegan tertentu untuk menggambarkan realita kerasukan sangat out of the box. Seolah kita melihat sudut pandang orang pertama yang lebih luas ala permainan game FPS (First Person Shooter). Memang penggunaan lensa ini tidak terlalu lama, tapi efektif untuk menggambarkan realita yang sedang dirasakan karakter utamanya.
Properti yang digunakan juga terlihat sangat realistis dan membuat kita bisa membayangkan seperti yang sedang digambarkan saat itu, contoh saja seperti mata, tulang, jeroan binatang, atau kepala kerbau. Didukung oleh set yang lebih estetik ketimbang versi Turkinya, membuat Sijjin selangkah lebih baik dari versi aslinya.
Kesimpulan
Sijjin dieksekusi sangat baik dibandingkan versi aslinya di beberapa bagian. Versi Indonesianya tampil lebih estetik dan pemilihan castnya dirasa sangat tepat ketimbang Turkinya. Anggika Bolsterli juga tampil sangat luar biasa sebagai Irma yang sangat terobsesi pada Galang.
Walaupun skoringnya tak sebaik versi aslinya yang mampu menghantarkan jumpscare mencekam di beberapa adegannya, versi Indonesianya menghadirkan sisi teknis dan kreatif yang jauh lebih unggul ketimbang pendahulunya tersebut.
Bagi kita penggemar film horor, Sijjin sangat layak kamu tonton. Nantikan Sijjin mulai 9 November 2023 di bioskop-bioskop terdekat di kota kamu.
Director: Hadrah Daeng Ratu
Cast: Anggika Bolsterli, Ibrahim Risyad, Niken Anjani, Delia Husein, Muhammad Nur Qomaruddin, Messi Gusti, Dewi Pakis, Elly D. Luthan, Oce Permatasari, Deni Saputra
Duration: 100 Minutes
Score: 7.4/10
WHERE TO WATCH
The Review
Sijjin
Sijjin mengisahkan seorang perempuan yang menggunakan ilmu hitam untuk mencelakai istri dari sepupunya yang ia cintai sejak lama