“Yang ngerasain keajaiban ini bukan cuma kamu, aku juga. Rasa ini rasa yang seharusnya dimiliki manusia, sekarang aku rasain juga. Rasa cinta buat kamu,” – Bara (Malaikat Tanpa Sayap, 2023)
Setelah sebelumnya Cineverse mengulas Koridor (2023), kini satu film terbaru KlikFilm akan kembali Cineverse ulas. Film berjudul Malaikat Tanpa Sayap sebenarnya telah tayang perdana saat Jakarta World Cinema Week 2023 silam, namun film ini akhirnya bisa dimunculkan di layanan streaming KlikFilm agar bisa dinikmati lebih luas oleh masyarakat.
Film ini sebenarnya merupakan alih wahana dari novel Kwikku karya Bramanditya dan filmnya kali ini disutradarai Danial Rifky, yang sebelumnya menyutradarai Rumah Masa Depan (2023).
Setelah melihat film ini, Cineverse langsung teringat film lawas yang memiliki premis serupa, City of Angels (1998) yang saat itu diperankan Nicolas Cage dan Meg Ryan. Apakah film ini serupa dengan film di atas ataukah memiliki cerita berbeda?
Sinopsis
Maya (Mawar Eva de Jongh) menantikan seseorang di sebuah restoran dan ia didatangi seorang pria yang ternyata diam-diam menggambar dirinya. Pria itu mengenalkan dirinya sebagai Bara (Ciccio Manassero), dan lantas mengajak Maya untuk jalan-jalan sambil bercerita satu sama lain. Dari pertemuan itu keduanya saling terbuka, walaupun Maya tidak pernah tahu siapa Bara itu sebenarnya.
Bara lantas bercerita kepada temannya sesama malaikat, Joana (Sahira Anjani) bagaimana ia bisa diberi tugas sesingkat itu durasinya dari yang biasanya berbulan-bulan. Joana pun tak bisa apa-apa, karena tugas itu memang sudah diberikan dari Tuhan, dan harus dijalaninya.
Keesokan harinya, Maya bercerita kepada teman dekatnya, Indah (Annette Edoarda), kalau hidupnya mungkin tak akan lama lagi karena ia sudah menderita kanker stadium IV. Sambil menangis, Maya menenangkan temannya itu dan Indah menyarankan agar Maya menghubungi ayahnya. Maya pun menepis hal itu dan meminta Indah untuk tidak membicarakannya lagi.
Namun, keesokan harinya, saat Bara mengunjungi Maya, Bara pun menyarankan hal serupa. Maya pun lantas bercerita kalau ayahya telah melakukan banyak hal yang jahat dan telah membunuh orang. Ia pun sudah tidak pernah bertemu ayahnya lagi setelah dipenjara 12 tahun.
Bara pun menemani Maya, sambil mengajarkannya membuat nasi liwet yang pernah dibuat almarhum ibunya.
Namun, setelah hidup Maya dirasa tak lama lagi, Bara mengatakan kepada Maya kalau ia mencintainya dan lantas meminta kepada Joana untuk bisa menyembuhkan Maya. Joana pun akhirnya mengatakan konsekuensi berat yang akan ditanggung Bara, yaitu ia akan melepas jabatan sebagai malaikat dan hidup sebagai manusia.
Selain itu ia tidak akan ingat lagi siapa Maya dan ingatannya akan hilang. Nantinya Bara akan hidup di tubuh orang baru agar ia bisa hidup sebagai manusia.
Narasinya tidak benar-benar orisinal dan mudah diprediksi
Seperti yang disebut di atas, narasi Malaikat Tanpa Sayap tidak murni orisinal. Film ini memiliki premis di atas 80% dengan City of Angels (1998), tentunya dengan beberapa perbedaan minor. City of Angels pun sebenarnya merupakan alih wahana lepas dari Wings of Desire (1987) yang disutradarai Wim Wenders.
Walau begitu, City of Angels mengakui kalau filmnya terinspirasi dari film Wim Wenders. Lepas dari hal tersebut, film ala FTV ini mencoba tampil beda, yaitu dengan memasukkan petunjuk di awal dan twist menjelang akhir yang mudah diprediksi.
Visualisasinya jauh lebih berkesan
Film ini di luar dugaan tidak monoton dalam mengambil gambar. Jauh lebih berwarna daripada Koridor yang hampir sebagian besar dihabiskan di rumah sakit.
Dalam durasi yang sebenarnya tidak terlalu panjang (hanya 77 menit), banyak shot menarik dihadirkan di sini, dan sangat memanjakan mata, begitu pula transisi antar adegannya yang sangat halus. Membuat kita betah menonton film ini hingga selesai.
Kesimpulan
Malaikat Tanpa Sayap hadir dengan premis generik yang akan membuat kita menonton tanpa perlu berpikir ekstra. Film ini cukup menghibur dengan jalinan kisahnya yang akan membuat kita terkesan melihatnya.
Siapa yang tidak akan terharu melihat kisah malaikat mengorbankan dirinya agar bisa hidup sebagai manusia demi cinta? Sebuah kisah cinta yang akan membuat generasi sekarang mudah sekali termehek-mehek. Terlebih melihat chemistry Mawar Eva de Jongh dan Ciccio Manassero yang sangat menyatu di film ini.
Penasaran seperti apa ceritanya, tonton segera film ini di KlikFilm.
Director: Danial Rifky
Cast: Mawar Eva de Jongh, Ciccio Manassero, Annette Edoarda, Vladimir Rama, Sahira Anjani, Rendi Khrisna
Duration: 77 Minutes
Score: 7.2/10
WHERE TO WATCH
The Review
Malaikat Tanpa Sayap
Malaikat Tanpa Sayap mengisahkan seorang malaikat yang jatuh cinta kepada manusia dan mengorbankan segalanya untuk itu