“I’m not the hero of this story. I’m just a stunt guy, trying to look cool in front of the director of this movie,” – Colt Seavers (The Fall Guy, 2024)
Akhirnya film yang digadang-gadang akan jadi film terunik di tahun 2024 karena naratifnya yang mengangkat kisah pemeran pengganti atau biasa kita sebut stuntman, sudah bisa kita tonton di seluruh bioskop Indonesia.
Film dengan judul The Fall Guy ini disutradarai oleh David Leitch, yang kita kenal sebelumnya lewat beberapa film garapannya seperti Deadpool 2 (2018) dan Bullet Train (2022). Buat yang belum tahu, The Fall Guy sebetulnya diangkat berdasarkan serial TV dengan judul yang sama dan dirilis pada 1981-1986. Saat itu serial itu dibintangi bintang legendaris, Lee Majors.
The Fall Guy tayang perdana di SXSW pada 12 Maret 2024, dan dijadwalkan akan dirilis di Amerika Serikat dan Kanada pada 3 Mei 2024.
Film ini mendapat ulasan positif dari para kritikus, bahkan di Rotten Tomatoes, The Fall Guy mendapatkan rating 88% dan di Metacritic mendapatkan rating 77.
Hebatnya lagi, saat syuting berlangsung film ini malah memecahkan rekor dunia Guinness dengan melakukan ‘cannon rolls’ yang dilakukan sebanyak 8,5 putaran di dalam mobil. Sekarang apakah filmnya layak ditonton? Kita baca di bawah ini ulasannnya.
Sinopsis
Seorang stuntman atau pemain pengganti profesional, Colt Seavers (Ryan Gosling) yang merupakan pemeran pengganti Tom Ryder (Aaron Taylor-Johnson), tiba-tiba terluka parah saat sedang menjalani aksinya dari ketinggian puluhan meter.
Pacarnya, Jody Moreno (Emily Blunt) yang menjadi kameraman di film tersebut pun ditinggalnya. Beberapa tahun kemudian, Colt mendapat panggilan dari produser film lamanya, Gail Meyer (Hannah Waddingham) untuk kembali menjadi menjadi stuntman.
Namun, karena Gail menyebut Jody sekarang menyutradarai film ini, Colt pun lantas mengiyakan. Betapa kagetnya Jody setelah tahu Colt menjadi stuntman di filmnya kali ini dan menolaknya. Sesaat sebelum pulang, Tom Ryder menghilang entah kemana, dan Colt ditugaskan Gail untuk mencari Tom demi menyelamatkan film debut Jody ini. Berhasilkah Colt menuntaskan misinya ini demi Jody?
Narasinya dipenuhi aksi komedi yang sangat menghibur
Melihat rekam jejak David Leitch yang mulai terkenal sejak menjadi sutradara kedua di John Wick (2014) dan sebelumnya pernah menyutradarai Deadpool 2 (2018) dan Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw (2019), tentu kita tidak akan kaget saat melihat film ini.
Semua elemen aksinya dikemas secara sistematis, dengan ‘set-piece’ yang akan membuat penonton terkagum-kagum akan semua aksi yang dilakukan di film ini. Satu hal penting yang perlu diingat adalah kalau film ini mengadalkan banyak efek praktis di hampir semua adegan berbahayanya.
Menarik melihat betapa rumitnya sebuah film aksi melakukan semua ini dan kita akan ditunjukkan lewat footage yang ditampilkan saat ‘post-credit’. Beberapa sekuens aksinya juga sangat menegangkan karena dipenuhi banyak sekali ledakan dan gerakan ‘roll-over’ yang sempat memecahkan rekor dunia.
Narasinya pun tak melulu konvensional, sejumlah kelucuan dihadirkan lewat banyak aksi yang terkoreografi dengan sangat baik. Ada sebuah dialog unik dilakukan Colt dan Jody pada saat mereka melakukan syuting film, di mana mereka menyelipkan sejumlah metafora yang akan membuat penonton tertawa (jika paham substansinya).
Soundtrack-nya memadukan banyak genre populer
Semua narasi, aksi dan komedi di The Fall Guy memadukan soundtrack populer mulai dari era 70-an hingga 2000-an. Soundtrack film ini digarap sangat serius.
Cineverse mencatat ada banyak lagu mulai dari band rock lawas seperti KISS lewat I Was Made For Lovin’ You yang populer di tahun 1979 dan Against All Odds (Take A Look At Me Now) dari Phil Collins, Thunderstruck dari AC/DC yang sangat populer di banyak film layar lebar, I Believe In A Thing Called Love dari The Darkness, dan tak ketinggalan All To Well dari Taylor Swift yang akan membuat kita tersenyum sendiri saat melihat adegan yang diwakilinya.
Cineverse sendiri juga sempat mendengar theme song dari serial hits lawas Miami Vice (1984-1989) saat adegan kejar-kejaran speedboat di depan Opera House pada malam hari. Banyak referensi musik dimasukkan dalam The Fall Guy dan rasanya terasa tepat dengan adegan yang dipasangkannya.
Kesimpulan
The Fall Guy sebagai sebuah film bergenre aksi-komedi akan menghibur kita dengan visualisasinya yang memacu adrenalin, dengan ledakan, kejar-kejaran, perkelahian yang amat sangat menarik, dan penuh canda tawa hingga selesai.
Namun di sisi lain, The Fall Guy menawarkan sesuatu yang belum pernah dilihat penonton bioskop selama ini. Penonton di era 2000-an hingga saat ini lebih banyak dijejali efek CGI ketimbang efek praktis yang konvensional dan rumit dikerjakan karena membutuhkan banyak keahlian individu.
Sebagai sebuah film layar lebar, film ini merepresentasikan keresahan Leitch kepada profesi stuntman yang selama ini dipinggirkan oleh industri perfilman Hollywood. Sebuah sindiran juga terhadap pihak Academy, agar profesi ini mendapat pengakuan secara luas lewat penghargaan seperti halnya profesi lainnya di bidang film.
Film ini merupakan surat cinta tulus kepada profesi stuntman yang telah mendedikasikan hidupnya (bahkan hingga mati) agar tercipta sebuah karya yang bisa menghibur khalayak luas di seluruh dunia.
Tonton segera The Fall Guy di bioskop di seluruh Indonesia, dan nantikan cameo di akhir konklusi yang akan mengagetkan kita.
Director: David Leitch
Cast: Ryan Gosling, Emily Blunt, Winston Duke, Aaron Taylor-Johnson, Hannah Waddingham, Stephanie Hsu
Duration: 126 Minutes
Score: 9.0/10
The Review
The Fall Guy
The Fall Guy mengisahkan seorang stuntman Colt Seavers yang harus mencari bintang film yang diwakilinya karena tiba-tiba menghilang