“Ose cuman bikin malu! Menjadi musisi, tetapi hidupnya melarat.” – Papah Hengky (Glenn Fredly: The Movie, 2024)
Selain Siksa Kubur (2024) dan KKN Desa Penari: Badarawuhi (2024) yang filmnya masih terpajang. Namun menjelang akhir bulan ini, kamu akan disajikan film yang membuatmu bernostalgia, serta menjadi penyegar bagi kalian yang ingin menikmati film ber-genre lain. Siapa lagi kalau bukan Glenn Fredly: The Movie (2024) yang akan tayang 25 April 2024.
Sebelum media screening diadakan pada 24 April 2024, Cineverse telah dahulu melihat film ini lewat special screening yang diadakan di Jakarta (20/4). Disutradarai oleh Lukman Sardi serta diproduseri oleh Daniel Mananta, kita akan melihat bagaimana kehidupan dan perjalanan karir seorang dari Glenn Fredly yang sangat menyentuh hati.
Selain itu, film tersebut juga melibatkan kerjasama dua rumah produksi, yaitu Adhya Pictures dan Time International Film. Tidak main-main, Lukman Sardi juga melibatkan berbagai aktor dan aktris yang berkompeten. Yang paling utama ialah Marthino Lio merupakan aktor pemenang Piala Citra FFI 2022 dan 2023 dipercayai untuk berperan sebagai Glenn Fredly.
Tidak hanya Marthinio Lio, namun sejumlah aktor dan aktris lainnya turut membintangi film tersebut. Ada Ruth Sahanaya dan Bucek Depp yang akan berperan sebagai Ibu dan Ayah dari Glen Fredly. Lalu ada Zulfa Maharani, Alysaa Abidin, Sonya Alyssa, Sahira Anjani, Winky Wirayawan, Gilbert Pattiruhu dan Aufa Assegaf.
Bahkan, Glenn Fredly: The Movie turut menghadirkan berbagai deretan musisi ternama, seperti Ridho Hafiedz yang merupakan personel dari grup band Slank, penyanyi rohani Webster Manutuhu, Henry Budidharam dan Tommy Widodo. Terakhir, film tersebut akan memperkenalkan Eldy Victor yang mempunyai kemiripan suara dengan mendiang Glenn Fredly lewat karya cover-nya.
Sinopsis
Awal tahun 2000-an karir Glenn Fredly melambung tinggi menjadi seorang musisi. Karyanya semakin terkenal melalui lagu Januari. Saat hari itu juga, Glenn Fredly pulang ke kampung halamannya, Ambon untuk menghibur masyarakat sana di sebuah gereja saat isu kerusuhan antar agama semakin meninggi disana.
Berawal dari salah satu penggemarnya berkunjung ke gereja untuk meminta tanda tangan untuk kasetnya kepada Glenn tepat sebelum peribadatan gereja dimulai. Glenn diberitahu oleh Pendeta Jack (Gilbert Pattiruhu), bahwa penggemarnya adalah seorang penjaga gereja yang beragama Islam.
Namun naasnya, saat peribatan dimulai dan Glenn mulai bernyanyi, tiba-tiba munculah kerusuhan di depan gereja tersebut. Orang-orang yang sedang beribadat di gereja merasakan kerisauan, termasuk Glenn. Tetapi, ada satu hal yang membuat mata Glenn kaget adalah penggemarnya yang meminta tandatangannya tewas tertembak disebabkan kerusuhan tersebut.
Kedatangan Glenn ke rumahnya disambut baik dan hangat oleh Ibu dan keempat saudara kandungnya. Namun, tidak dengan ayahnya yang tidak suka dengan kehadirannya. Di mana ia pulang dengan keadaan mabuk dan marah besar, membuat Glenn cekcok dengan ayahnya, hingga mengeluarkan kutukan yang membuat Glenn pergi dari rumahnya.
Sepanjang di Jakarta, karir Glenn semakin melonjak naik. Lalu dia bertemu dengan seorang perempuan cantik bernama Dewi yang merupakan penyanyi RnB, hingga dirinya menjalin cinta. Namun, percintaan mereka menimbulkan gosip sehingga banyak media yang mempertanyakan. Tetapi, itu tidak membuat karir Glenn semakin surut.
Kerusuhan di Ambon kian memanas lagi, membuat Glenn berinisiatif untuk membuat konser kemanusiaan dengan menggunakan semua honornya. Awalnya berjalan dengan lancar, namun terjadi percekcokan antara manajernya yaitu Felix dan sahabatnya, Uchie. Glenn yang semulanya menikah dengan Dewi kandas dikarenakan gosip yang beredar di surat kabar.
Retaknya pernikahan dengan Dewi tidak menghalangi dirinya untuk berkarir. Glenn menuliskan sebuah lagu yang mengisi hatinya dan laku dipasaran. Selang beberapa tahun kemudian, Glenn kemudian menemukan pujaan hatinya bernama Muthia Ayu dan akhirnya menikah. Diselang pernikahannya dengan Muthia, kesehatan Glenn menurun secara drastis.
Glenn Fredly didiagnosa menderita meningitis yang disebabkan jadwal menyanyinya yang kian padat. Di tengah berjuang melawan sakitnya, Glenn masih sempat menemani istrinya melahirkan anaknya yang bernama Gewa, datang untuk mempererat hubungan dengan ayahnya. Terakhir, ia menghadiri konser dan bernyanyi bersama ayah dan keluarganya.
Totalitas para pemeran di tiap adegan
Marthino Lio sebagai bintang utama Glenn Fredly: The Movie, telah menjalankan tugasnya yang sangat baik untuk berperan sebagai mendiang Glenn Fredly. Penampilan dari Marthino saat kita melihat sepanjang film tersebut memiliki kemiripian dengan mendiang Glenn Fredly, mulai dari gaya berbicaranya hingga wardrobe-nya memiliki keselarasan yang unik.
Marthino Lio sebagai Glenn Fredly, Ruth Sahanaya dan Bucek Depp yang berperan sebagai ibu dan ayah dari Glenn Fredly, mampu menampilkan dialog dengan aksen Ambon yang sangat kental.
Chemistry antar ayah dengan Glenn pun sangat dalam dan menyentuh hati. Terlebih lagi, pada saat adegan di mana Glenn meminta maaf kepada ayahnya karena perseteruan mereka.
Tidak hanya itu, adegan Glenn bernyanyi di suatu konser bersama ayahnya sebagai bukti bahwa mereka telah berdamai dengan keadaan membuat kita tersentuh dan mengingat kepada orang tersayang bahwa semestinya kita harus membuat momen terindah dan terpenting agar bisa dikenang oleh seseorang yang kita cintai.
Alur cerita yang masih kurang mendalam
Saat kita menonton Glenn Fredly: The Movie, kita akan diperlihatkan perjuangan Glenn berkarir sebagai pemusik, perjuangannya terhadap isu kemanusiaan dan HAM saat kerusuhan antar agama terjadi di Ambon.
Ini menjadi sebuah bukti kepada masyarakat bahwa Glenn Fredly menyanyi bukan semata-mata hanya mencari keuntungan, melainkan membentuk rasa kepedulian terhadap sesama. Hal itu terbukti di setiap adegan bahwa konser yang dibuat olehnya didedikasikan untuk menciptakan perdamaian bagi warga Ambon.
Sayangnya semua narasi yang baik itu tidak dieksekusi dengan baik. Glenn Fredly: The Movie mempunyai visualisasi yang tidak enak dilihat, transisinya pun tidak dari satu adegan ke adegan lain, dan juga grading warnanya yang tidak konsisten. Yang terdengar agak parah adalah sinkronisasi dubbing suara Glenn ke Marthino Lio yang terdengar agak delay.
Terungkapnya konser dan lagu terakhir Glenn Fredly
Mendiang Glenn Fredly tutup usia pada 8 April 2020 disebabkan mengidap penyakit meningitis. Namun, semangatnya tidak pernah putus untuk membuat keluarga kecilnya bangga terhadap dirinya. Hal tersebut diungkapkan saat dirinya menghadirkan konser terakhir Heyfest pada tanggal 29 Februari 2020, dan itu terdapat di cuplikan akhir film.
Pada konser terakhir yang dihadiri oleh Glenn Fredly disertai dengan hujan lebat yang membasahi dirinya. Di konser tersebut, Glenn Fredly mengucapkan rasa syukurnya disebabkan pernikahannya dengan Muthia Ayu menghasilkan buah hati yang diberikan nama Gewa Atlana Syamamin Latuihamallo sambil menangis haru.
Bahkan, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Glenn Fredly sempat menuliskan sebuah lagu yang belum sempat dirilis setelah 4 (empat) tahun kepergiannya yang berjudul Keluarga yang dahulu masih tersimpan di handphone pribadi milik mendiang Glenn Fredly. Lagu itu merupakan persembahan terakhir Glenn Fredly untuk keluarga tercintanya.
Sejak 4 (empat) tahun kepergiannya, lagu tersebut kembali dirilis dengan aransemen gitar dan piano yang manis, serta dinyanyikan oleh penyanyi populer dengan suaranya yang khas. Siapa lagi kalau bukan Yura Yunita yang dahulu merupakan kerabat terdekat dari mendiang Glenn Fredly yang lagu tersebut dijadikan Official Soundtrack Glenn Fredly: The Movie.
Kesimpulan
Setelah perfilman Indonesia menghadirkan film biopik Chrisye (2017) yang dibintangi oleh Vino G. Bastian, kini kehadiran Glenn Fredly: The Movie yang sekarang tayang di bioskop menjadi warna bagi para penggemarnya yang sangat merindukan berbagai lagu Glenn Fredly yang hits pada masanya.
Bagi Cineverse, Marthinio Lio menjalankan tugasnya sangat baik untuk memerankan tokoh Glenn Fredly. Kita bisa melihat betapa cerdasnya Lukman Sardi untuk memilih Marthino Lio dengan totalitasnya untuk berperan sebagai tokoh musisi ternama Indonesia.
Sepanjang film tersebut, membuat dirimu semakin bernostalgia dengan berbagai lagu yang dibawakan oleh mendiang Glenn Fredly. Dimulai dengan lagu hits pertamanya yang berjudul Januari (2000), Sekali Ini Saja (2002), serta lagu yang fenomenal pada masanya yang berjudul Terserah (2008).
Film ini juga akan membawamu rindu terhadap keluarga, karena kehangatan keluarga yang dimiliki oleh Glenn Fredly. Tidak hanya itu, kita juga bisa mengenal siapa Glenn dari sisi yang berbeda kepada masyarakat bahwa Indonesia mempunyai musisi hebat, berprestasi dalam berbagai karyanya, dan dan mempunyai rasa kepedulian yang tinggi terhadap isu kemanusiaan.
Secara keseluruhan, Glenn Fredly: The Movie merupakan sebuah film yang memberikan banyak pelajaran mengenai pentingnya untuk mempunyai rasa empati untuk lebih peka terhadap berbagai permasalahan yang terjadi di sekitar kita, pentingnya untuk selalu berkarya di tengah permasalahan yang terjadi, serta pentingnya kehadiran keluarga di tengah kita.
Walaupun film ini mempunyai banyak kelemahan, setidaknya film ini masih bisa menghibur penonton dengan lagu-lagu Glenn Fredly yang abadi.
Jangan lupa untuk saksikan film Glenn Fredly: The Movie (2024) di bioskop kesayangan kamu mulai 25 April 2024!
Director: Lukman Sardi
Cast: Marthino Lio, Ruth Sahanaya, Bucek Depp, Zulfa Maharani, Alyssa Abidin, Sonia Alyssa, Sahira Anjani, Winky Wiryawan, Gilbert Pattiruhu, Aufa Assagaf
Duration: 109 Minutes
Score: 6.6/10
WHERE TO WATCH
The Review
Glenn Fredly: The Movie
Glenn Fredly: The Movie mengisahkan perjalanan hidup Glenn Fredly dari awal karirnya, kesuksesannya, kisah cintanya, hingga ia meninggal dunia