Review Ellyas Pical Episode 3-6 (2024)

Sahabat saya, Nico Bassay mengingatkan kepada saya kalau tinju adalah segalanya dalam hidup saya. Tanpa tinju tidak ada Ellyas Pical,” – Ellyas Pical (Ellyas Pical, 2024)

Limited Series Ellyas Pical belum lama ini telah menyelesaikan keselurahan kisahnya dalam 6 episode di Prime Video, dan Cineverse kembali akan mengulas 4 episode tersisa. Kita akan melihat seperti apa kisah petinju legendaris Indonesia ini dan apakah masih sebaik dua episode perdananya.

Sinopsis

Memasuki episode 3, kita akan melihat Ellyas Pical mulai menapaki karir cemerlangnya. Ia menandatangani kontrak besar dengan promotor Boy Bolang dan ia memperingatkan Elly untuk berhati-hati dengan orang di sekelilingnya.

Bukan tanpa sebab Boy berkata seperti itu, karena sekarang Elly sudah memegang uang yang sangat besar dan menjadi petinju dengan bayaran tertinggi di Indonesia.

Kontrak besar ini terkait dengan lawan Elly berikutnya yaitu Cesar Polanco yang memicu perselisihan Boy dengan Simson Tambunan (Alfie Alfandie) dan Rio Tambunan (Alm. Yayu Unru) terkait persiapan Elly yang sangat mepet dengan Polanco.

Di episode ini, kita melihat betapa rapuhnya Elly karena ia tidak bisa membaca di depan publik dan pengakuannya kepada Rina Siahaya (Della Dartyan) kalau ia buta huruf dan telinganya tidak bisa mendengar karena waktu kecil terkena dampak ledakan bom ikan sewaktu menyelam.

Namun, lagi-lagi Boy Bolang hadir sebagai penyelamat Elly di hadapan umum dan membantu menjelaskan kepada media.

Di episode 4, Ellyas Pical dipersiapkan untuk melawan Dong Chun-Lee demi mempertahankan gelar juara super flyweight IBF. Di episode ini tensi cerita mulai naik perlahan karena Boy Bolang (Darius Sinathrya) sekarang tidak lagi menjadi promotor Elly karena konflik yang kian meruncing, dan menyebabkan Anton Sihotang lantas menggantikan posisi Boy Bolang dengan Boy sekarang berada di balik layar.

Kemenangan ini membuat Elly ditantang oleh Khaosai Galaxy, juara WBA dari Thailand untuk penyatuan gelar. Namun, perselisihan baru muncul dari dua belah pihak yang ingin menjadi promotor, yaitu Dali Sofari dan Kurnia Kartamuhari yang mengklaim telah mentransfer uang muka ke pihak Khaosai Galaxy agar pertandingan ini bisa terlaksana.

Pertikaian ini akhirnya didamaikan Komisi Tinju Indonesia yang mengharuskan mereka bekerja sama. Saat manajemen tim perlahan mulai pulih, ganti Elly yang sibuk pacaran dengan Rina yang menyebabkan ia sering terlambat latihan dan memicu kemarahan pelatihnya.

Memasuki episode 5, permasalahan lama muncul lagi. Lita (Parisa Shams) yang sempat menghilang, tiba-tiba muncul lagi dan Elly terkena skandal yang menuai pertikaian dengan ibunya dan promotornya. Di sela-sela itu Elly juga bekerja keras mempersiapkan latihannya yang tergolong berat di daerah puncak.

Banyak pihak mengkhawatirkan musuh terbaru Ellyas Pical kali ini karena selain dia sama-sama kidal, Khaosai juga seringkali menggunakan kakinya untuk menyikut lawannya. Di pertandingan sengit ini, Ellyas Pical bertarung sengit dan harus menerima kekalahan.

Kekalahan Ellyas Pical berujung panjang di episode 6 yang merupakan episode terakhir. Elly sangat depresi dengan kekalahannya dan mengusir semua orang-orang terdekatnya agar tidak mendekatinya, termasuk ibunya, sahabat dekatnya Nico Bassay (Donny Alamsyah), dan bahkan pacarnya.

Dampaknya sangat fatal, Nico meninggal saat sedang bertanding, dan ibunya kembali ke Saparua. Kematian Nico menyadarkan Elly dan ia kembali bangkit, mencari musuh terbarunya untuk merebut kembali juara IBF yang hilang dari Khaosai Galaxy.

Fokus ke karir terpenting Ellyas Pical

Mengikuti keseluruhan biopik ini, kita bisa betapa berat perjalanan Ellyas Pical dalam meniti karirnya dari kecil. Kekurangan yang dimilikinya tak membuatnya rendah diri, bahkan masih ada orang-orang yang baik terhadap perjalanan karirnya.

Peran Mama Ana, Rina Siahaya, Nico Bassay, dan Boy Bolang, dan juga Om Alex memang membuat Ellyas Pical tetap berada pada jalur yang benar dan tidak terpengaruh oleh pergaulan negatif yang bisa menjatuhkan karirnya. Serial ini secara eksplisit mengambil titik terpenting dalam karir Ellyas Pical.

Cineverse bahkan sempat mengalami masa-masa di mana hebohnya pertandingan Ellyas Pical melawan Khaosai Galaxy yang sangat memorable itu. Tak hanya pertandingannya, namun intrik perebutan promotor di balik pertandingan itu menjadi sorotan publik.

Wajar saja, mengingat partai ini sangat penting dan semua orang sangat menantikan pertandingan itu ditayangkan di TVRI. Tak mengherankan bila di serial ini hal-hal yang berkaitan dengan Khaosai Galaxy dibuat dalam dua episode berurutan, dan digarap cukup detil.

Sebagai epilog, Ellyas Pical melangsungkan pernikahannya dengan Rina Siahaya yang dilangsungkan cukup meriah dan ditutup dengan keterangan terkait kekalahan Ellyas Pical dan pengunduran dirinya dari dunia tinju.

Akting yang luar biasa dari semua pemainnya

Kita tak bisa sedikit pun memalingkan mata kita dari Denny Sumargo saat memerankan Ellyas Pical. Perbedaan tinggi fisik yang cukup signifikan dengan sang legenda berhasil diakali dengan kemiripan wajah dan kekuatan akting yang prima.

Tak hanya itu, pengambilan gambar yang diambil dari sudut tertentu nampak mengakali perbedaan tinggi badan saat di atas ring tinju. Begitu pun dengan pemeran lainnya seperti Christine Hakim dengan logat Saparua-nya yang terdengar amat fasih, membuat kualitas dari biopik ini memang di atas rata-rata.

Kesimpulan

Sebagai sebuah biopik, Ellyas Pical berhasil dalam menggambarkan sosok petinju legendaris Indonesia yang pertama kali mengharumkan nama bangsa di panggung internasional.

Kita tak hanya disuguhkan karir bertinjunya saja, tapi juga perjalanan hidupnya yang keras dari kecil, didikan Mama Ana yang keras, persahabatannya dengan Nico, kisah cintanya dengan Rina yang penuh cobaan, dan juga masalah yang menimpanya.

Ellyas Pical memang sangat komplit dalam menyajikan lika-liku perjalanan sebuah petinju yang meniti karirnya dari kecil hingga ia menggantungkan sarung tinjunya. Tonton segera Ellyas Pical di Prime Video dan nikmati keseruan serial ini hingga selesai.

Director: Herwin Novianto

Cast: Denny Sumargo, Christine Hakim, Della Dartyan, Donny Alamsyah, Darius Sinathrya, Alfie Alfandie, Yayu Unru, Bima Sena

Duration: 6 Episodes – 60 Minutes/Episode

Score: 8.0/10