“Every time i survived a war-zone, i thought i was sending a warning home. ‘Don’t do this.’ But here we are.” – Lee Smith (Civil War, 2024)
Minggu depan kita akan kedatangan film perang yang menghebohkan saat tayang serentak di Amerika Serikat pada 12 April 2024. Film berjudul Civil War yang disutradarai Alex Garland ini tayang perdana saat ajang South by Southwest pada 14 Maret 2024.
Dengan biaya pembuatan mencapai 50 juta dolar AS dan menjadi film termahal dari A24, Civil War berhasil meraih lebih dari 25 juta dolar AS di 3838 layar bioskop di Amerika Utara saat minggu pertama tayang. Memasuki minggu ketiganya, Civil War bahkan telah meraih pemasukan 71 juta dolar AS di seluruh dunia.
Alex Garland kita kenal lewat sejumlah filmnya seperti Ex Machina (2014) dan Annihilation (2018), dan di film ini kita akan melihat bagaimana perspektifnya tentang sebuah peperangan yang berlangsung di antara dua kubu yang berseteru di Amerika Serikat.
Bagaimana filmnya? Cineverse akan mengulasnya di bawah ini.
Sinopsis
Menit pertama kita akan melihat Presiden Amerika Serikat (Nick Offerman) yang baru saja terpilih untuk ketiga kalinya, mengatakan dalam sebuah pidato di depan TV kalau perang ini akan dimenangkannya.
Perang yang dimaksud adalah perang saudara yang terjadi antara pemerintahan otoriter Amerika Serikat dan berbagai faksi regional.
Sementara itu, kamera berfokus pada fotografer perang terkenal, Lee Smith (Kirsten Dunst) yang sedang meliput demonstrasi di Brooklyn, secara tak sengaja menyelamatkan calon jurnalis foto Jessie Cullen (Cailee Spaeny) dari usaha bom bunuh diri yang dilakukan saat demo berlangsung.
Lee dan rekannya Joel (Wagner Moura) bermaksud melakukan perjalanan ke Washington, D.C., untuk mewawancarai dan memotret presiden sebelum kota itu jatuh.
Mentor Lee, Sammy (Stephen McKinley Henderson), meminta untuk menemani mereka sampai ke Charlottesville, tempat Western Front/Pasukan Barat Texas dan California berkumpul. Meskipun Lee ragu-ragu, dia dan Joel setuju. Tanpa sepengetahuan Lee, Jessie meyakinkan Joel untuk membawanya bersama mereka.
Namun, di tengah perjalanan menuju Washington D.C, mereka menjumpai sejumlah peristiwa mengejutkan yang akan mengubah seluruh narasi yang selama ini dibangun.
Bukan sekedar film perang biasa
Walaupun Civil War merupakan film perang dengan latar distopia, film ini bukanlah film perang yang pernah kita tonton selama ini. Jangan bandingkan film ini dengan film perang mainstream seperti misalnya, Saving Private Ryan (1998), atau Black Hawk Down (2001), yang tahu mana kawan atau lawan saat berada di medan pertempuran.
Di Civil War, karakter utamanya harus berjuang untuk hidup mencari berita dan foto di era saat Amerika Serikat terbelah menjadi beberapa faksi, tak jelas mana kawan atau lawan. Identitas mereka sebagai satu bangsa telah pupus oleh pertikaian yang disebabkan salah satunya oleh pemerintahan yang otoriter.
Film dengan alur linier ini akan fokus kepada karakter Lee Smith dan Jessie Cullen di mana hubungan mereka terbangun secara perlahan saat Jessie diselamatkan Lee di awal film dimulai.
Prolognya mengingatkan Cineverse pada film lawas, Welcome to Sarajevo (1987) yang dibintangi Stephen Dillane dan Marissa Tomei, dan beberapa adegannya tampak terinspirasi dari The Killing Fields (1984).
Namun, sesungguhnya ide dasar yang melatarbelakangi Civil War, nampaknya diperoleh Garland dari salah satu film perang terbaik dari Rusia, Come and See yang dirilis pada tahun 1985.
Antitesis menarik yang dihadirkan Come and See membuat karakter Lee terbuka matanya saat meliput kejadian perang yang terjadi di sana dan menimbulkan perasaan traumatis yang makin lama makin meningkat seiring tensi film berjalan.
Akting Kirsten Dunst yang luar biasa
Civil War walau memfokuskan narasinya pada Lee Smith dengan sejumlah karakter pendukung yang solid seperti Joel dan Sammy.
Namun, peran Jessie Cullen sebagai fotografer perang pemula, mendapatkan momentum lebih banyak saat mampu menjadi teman Lee di perjalanan mereka menuju Washington D.C. Kedalaman chemistry-nya dengan Dunst mampu berbicara banyak hingg film ini berakhir.
Akting Kirsten Dunst memang luar biasa di film ini, sejumlah shot menarik berhasil ditampilkan Garland lewat ekspresi mukanya yang tajam dan rasa galau yang selama ini ia pendam saat menjadi fotografer perang.
Sejumlah eksposisi singkat ditampilkan lewat kilas balik yang menjelaskan pengalamannya selama ini di medan pertempuran.
Visualisasinya amat mencengangkan
Gambaran perang ala Garland memang berbeda dari apa yang pernah ditampilkan di banyak film sejenis. Desain artistiknya dikerjakan dengan amat serius. Begitu pula dengan penggunaan kamera handheld yang terlihat nampak nyata saat ditonton di layar lebar.
Hal itu menjadi pilihan yang tepat untuk membawa ketegangan yang lebih dalam terhadap naratifnya yang di luar pakem. Kombinasinya dengan jepretan foto dari Lee dan Jessie, menjadi kekuatan film ini.
Garland juga tidak ragu-ragu menampilkan kekerasan penuh darah dari mereka yang berperang, seolah mengiyakan kalau perang ini bukanlah melawan bangsa mereka sendiri, tapi demi kebenaran yang mereka percayai selama ini.
Kesimpulan
Seperti halnya film dari A24 yang terkenal provokatif, begitu pula dengan Civil War yang secara berani menampilkan pendekatan perang yang dibungkus tema politik terkini dan cenderung kontemporer, seperti retaknya sebuah bangsa yang terpecah menjadi banyak faksi.
Di mana isu tersebut merupakan kemunduran demokrasi yang selama ini dicetuskan justru dari Amerika Serikat. Meningkatnya polarisasi politik di Amerika Serikat, juga berimplikasi terhadap pecahnya Amerika Serikat menjadi banyak faksi seperti yang digambarkan dalam Civil War.
Film ini memang bukan untuk semua orang, dan diharapkan butuh pemikiran terbuka untuk mencerna apa yang disuguhkan Garland di film terbarunya ini.
Civil War diharapkan akan mulai tayang serentak di Indonesia mulai 1 Mei 2024. Jadi nantikan filmnya sesaat lagi.
Director: Alex Garland
Cast: Kirsten Dunst, Wagner Moura, Cailee Spaeny, Stephen McKinley Henderson, Sonoya Mizuno, Nick Offerman, Jesse Plemons
Duration: 109 Minutes
Score: 7.6/10
WHERE TO WATCH
The Review
Civil War
Civil War mengisahkan perjalanan tim jurnalis untuk mencapai DC di era distopia sebelum faksi pemberontak menyerbu Gedung Putih