“It is the fastest growing international crime network that the world has ever seen. It has already passed the illegal arms trade and soon it’s going to pass the drug trade,” – Tim (Sound of Freedom, 2023)
Senin kemarin (22/1), XXI mengadakan special screening Sound of Freedom, sebuah film yang sebetulnya sudah dirilis pada Juli 2023, namun baru di awal tahun 2024 film ini akhirnya dirilis secara resmi di Indonesia.
Film ini dibuat berdasarkan kisah nyata Tim Ballard saat ia menyelamatkan anak-anak yang diculik untuk diperdagangkan sebagai budak seks. Sound of Freedom sebenarnya dibuat pada tahun 2018 tetapi mengalami sejumlah penundaan dan akhirnya baru bisa dirilis pada tahun 2023.
Menariknya, Sound of Freedom dibintangi Jim Caviezel, aktor yang sangat pemilih saat akan memerankan film yang ia bintangi. Namanya berkibar sejak The Count of Monte Cristo (2002) dan makin dikenal karena peran fenomenalnya sebagai Yesus di The Passion of the Christ yang disutradarai Mel Gibson pada tahun 2004.
Sinopsis
Setelah menyelamatkan seorang anak laki-laki dari pedagang anak yang menargetkan anak-anak sebagai dagangannya, agen federal Tim Ballard (Jim Caviezel) yang memimpin misi tersebut mengetahui bahwa kakak perempuan anak tersebut masih ditawan dan ia memutuskan untuk memulai misi berbahaya untuk menyelamatkannya.
Karena idenya ini ditentang atasannya, ia berhenti dari pekerjaannya dan melakukan perjalanan jauh ke dalam hutan Kolombia. Atasannya masih membantunya secara diam-diam lewat sejumlah kenalan di Kolombia, Tim lantas mempertaruhkan nyawanya untuk membebaskan anak tersebut dari sekapan pemberontak.
Isunya menarik, namun narasinya terlalu klise dan generik
Alejandro Monteverde yang bertindak sebagai sutradara film ini memang piawai menggiring isu perdagangan manusia menjadi lebih sempit lagi lingkupnya, yaitu perdagangan anak-anak.
Isu ini memang jarang diekspos ke layar lebar karena beberapa hal, pelaku utamanya tidak ada atau belum berani bersuara ke hadapan publik atau kejahatan ini sangat rapi dan terorganisir, sehingga amat sulit mencari bukti kebenarannya.
Namun, penggambaran Alejandro di prolog film memberi gambaran kepada penonton bagaimana sindikat kejahatan ini bekerja dalam menjalankan misinya selama ini. Menarik memang, namun narasinya perlu dipertanyakan, karena terlalu datar dan cenderung tanpa ‘punchline’ yang berarti.
Tidak ada konflik yang berarti
Sound of Freedom dikisahkan dengan narasi linear yang menjelaskan bagaimana Tim menjalankan misinya selama ini. Namun, film ini tidak memperlihatkan konflik yang muncul di lapangan. Bahkan banyak adegan didominasi dialog yang minim kontak fisik dan kontak senjata.
Semudah inikah menjalankan sebuah misi khusus di tengah hutan yang dikelilingi pemberontak bersenjata? Pertanyaan klasik ini akan selalu muncul di tengah keraguan penonton terhadap narasi yang disampaikan Alejandro di filmnya kali ini.
Kesimpulan
Film ini memiliki isu yang sangat sensitif ketimbang sekedar human trafficking belaka, karena korbannya justru adalah anak-anak, yang merupakan inti dari sebuah keluarga. Keluguan dan kepolosan orang tua sang anak dimanfaatkan para penculik untuk menarik anak-anak mereka dari lingkungan tempat mereka tinggal.
Namun, Sound of Freedom justru didominasi drama berkepanjangan tanpa adanya konflik yang berarti saat Tim menjalankan misinya. Jim Caviezel tetap tampil prima di film ini. Emosinya seringkali dimunculkan Alejandro lewat shot close-up ke wajah Jim saat ia menangis atau terharu saat melihat anak-anak menjadi korban.
Jim yang mempunyai keluarga dengan 7 anak sangat memahami perasaan orang tua yang anak-anaknya diculik. Itu yang menjadi nilai jual utama Sound of Freedom, mendengar keceriaan anak-anak yang kembali muncul saat mereka terbebas dari penculik itu. Itulah suara kebebasan yang disampaikan secara spontan tanpa perlu ditafsirkan macam-macam.
Film ini sudah tayang di Indonesia. Tonton segera Sound of Freedom di bioskop terdekat di kota kamu.
Director: Alejandro Monteverde
Cast: Jim Caviezel, Mira Sorvino, Bill Camp, Jose Zuniga, Javier Godino, Yessica Borroto Perryman
Duration: 131 Minutes
Score: 7.0/10
WHERE TO WATCH
The Review
Sound of Freedom
Sound of Freedom terinspirasi kisah Tim Ballard saat membebaskan anak-anak dari perdagangan budak seks yang makin meresahkan