Review Melukis Luka (2024)

Cinta yang Tumbuh dari Keterbukaan Dua Individu yang Terluka

melukis luka 5

© KlikFilm

“Ini sebenarnya karena kerjaan atau harga diri?” – Henry (Melukis Luka, 2024)

KlikFilm akhirnya merilis salah satu film Indonesia terbarunya, Melukis Luka. Film yang disutradarai Prisia Nasution yang juga merupakan debut penyutradaraannya, mengangkat masalah klasik yang hingga kini masih membekas di sebagian orang yang mengalaminya.

Masalah yang ditimbulkan akibat kerusuhan massal di tahun 1998, mengakibatkan trauma yang amat mendalam di sebagian orang yang mengalaminya, terutama untuk kalangan etnis Tionghoa.

Sinopsis

© KlikFilm

Alisa (28), tim kurator dan juga art dealer lukisan yang hidup serba berkecukupan, bertemu dengan Henry (32), pelukis dan juga seorang anggota Bio Khong Kelenteng di Petak Sembilan yang hidup serba kekurangan.

Alisa mencoba menawarkan kerjasama pada Henry mengenai lukisan, namun Henry selalu menolaknya. Bagi Alisa, Henry penuh dengan teka-teki yang sulit ia pecahkan, karena pada dasarnya semua seniman ingin karyanya dipamerkan dan mendapat uang.

Perlahan, Alisa mencoba masuk mengenal Henry lebih dalam. Dari situ ia mengetahui betapa dalam luka yang dialami Henry di masa lalunya. Alisa yang tiba-tiba datang dengan menawarkan kerjasama dengan Henry, menyadari kesalahannya. Uang ternyata bukanlah jalan keluar bagi orang-orang yang memiliki trauma seperti Henry. Apakah yang sebetulnya dicari Henry?

Trauma yang tak mudah dilalui oleh siapapun

© KlikFilm

Bagi Henry, tidak memiliki apa-apa jauh lebih baik ketimbang memiliki sesuatu yang bisa dirampas sewaktu-waktu. Tragedi pada tahun 1998 meninggalkan luka bagi Henry yang tidak mudah dipahami Alisa.

Kesendirian yang selama ini Henry lalui sehari-hari, secara perlahan dimasuki Alisa. Kedekatan antara Alisa dan Henry membuat mereka saling belajar untuk memahami. Alisa semakin masuk ke dunia Henry, sementara Henry mulai berani menapaki hidupnya yang selama ini dipenuhi kegelapan.

Henry mulai mengenal cinta dan ketulusan dari orang yang baru ia kenal. Ternyata Alisa pun jatuh cinta pada kenyamanan yang selama ini ia cari, dan itu dimiliki Henry. Namun, lagi-lagi dunia mereka berbeda, dan sadar mereka tak mungkin hidup bahagia bersama.

Pengingat masa lalu kita yang kelam

© KlikFilm

Melukis Luka datang sebagai refleksi bagi generasi terkini akan kekejaman yang pernah dialami etnis Tionghoa di masa lalu. Memori kelam itu digambarkan dengan baik oleh Prisia lewat karakter Henry.

Walaupun dengan animasi grafis, sekelebat adegan di bagian prolog sedikit memberi visualisasi betapa kejamnya peristiwa di tahun 1998. Bio One pun secara meyakinkan bisa memerankan Henry dengan segala trauma masa lalunya yang tiba-tiba muncul tanpa bisa ia kendalikan. Pengalaman Henry pun menjadi pelajaran bagi Alisa untuk tidak memikirkan egonya saat berhadapan dengan orang yang baru ia kenal.

Kawasan Glodok Pancoran merupakan area terparah saat kejadian memilukan itu. Itulah kenapa Henry jarang keluar rumah hingga jauh dan menghadapi keramaian, karena bayangan masa lalunya akan terus menghantui dirinya, dan ia belum bisa melepaskannya.

Kesimpulan

© KlikFilm

Syuting yang sebagian besar terjadi di Kelenteng Toasebio memang terasa tepat. Klenteng ini juga merupakan saksi bisu peristiwa kelam di tahun 1998, dan perbedaan kultur antar karakter ini berhasil tergambarkan dengan baik.

Alisa yang mewakili golongan kapitalis dan Henry yang ada di sisi marjinal, sudah tentu sulit untuk mencari titik temu. Uang yang selama ini menjadi representasi pelunak dari segala permasalahan hidup, ternyata tidak berlaku di narasi ini.

Satu-satunya cara adalah dengan masuk perlahan dan mengenal satu sama lain dengan baik. Cinta memang tak selamanya menyatukan dua individu yang berseberangan, namun paling tidak mereka mengerti apa yang terjadi, dan itu akan jauh lebih baik ketimbang memaksakan ego dan nama besar.

 

Director: Prisia Nasution

Cast: Bio One, Rachel Amanda

Duration: 75 Minutes

Score: 7.2/10

WHERE TO WATCH

The Review

Melukis Luka

7.2 Score

Melukis Luka mengisahkan Henry dan Alisa yang mencoba mengenal satu sama lain dan ternyata keduanya saling mencintai

Review Breakdown

  • Acting 7
  • Cinematography 8
  • Entertain 7
  • Scoring 6
  • Story 8
Exit mobile version