“Sometimes you have to trick the scale to get the exact weight,” – Blanco (The Good Boss).
FIlm-film komedi tentang kehidupan pekerjaan memang seringkali menarik untuk diikuti. Kesesuaian dan keadaan yang kadang relate dengan para penonton, menjadi sebuah poin plus dalam setiap film maupun serial yang bercerita tentang situasi kantor.
Film ‘The Good Boss’, atau di Spanyol disebut ‘El buen patron’, dari judulnya mungkin kita akan langsung membuat kesimpulan bahwa film ini akan menceritakan sebuah kehidupan seorang bos yang baik hati dan profesional dalam memimpin perusahaannya. Namun, benarkah begitu?
Film Spanyol ini disutradarai oleh Fernando Leon de Aranoa, yang juga seorang produser sekaligus penulis naskah pada film ini. Dibintangi oleh Javier Bardem, aktor yang telah memenangkan penghargaan Academy Awards, BAFTA Awards, Golden Globe Awards, dan sederet piala serta nominasi dari banyak acara penghargaan besar maupun festival film.
Dalam film ini, Javier akan beradu akting dengan aktor dan aktris lainnya, seperti Manolo Solo, Almudena Amor, Oscar de la Fuente, Sonia Almarcha, Tarik Rmili, dan Celso Bugallo. Film ini menyuguhkan penonton tentang cerita kehidupan kantor dengan bos yang baik dan ambisius.
Sinopsis
Seorang bos besar bernama Blanco (Javier Bardem) yang sangat menjunjung tinggi profesionalisme dalam bekerja, mengetahui bahwa perusahaannya menjadi kandidat penghargaan. Ia yang terobsesi pada penghargaan untuk perusahaan manufakturnya, berusaha menampilkan yang terbaik pada saat kedatangan para penilai. Oleh karena itu, beberapa hari sebelumnya, ia berusaha untuk memperbaiki masalah-masalah kecil yang ada di perusahaan dan pabriknya. Namun, ia terlalu jauh, sampai ia harus mengurusi masalah pribadi para karyawannya agar kinerja mereka membaik.
Selain itu, seorang karyawan yang baru saja diberhentikan, tidak terima dan memilih berdemo persis di depan perusahaanya. Tentu ini menjadi masalah utamanya karena, jika para penilai melihatnya, perusahaannya akan terlihat buruk. Belum lagi dengan kepala produksi dan bagian pemasaran yang kedatangan beberapa anak magang yang memiliki masalah pribadi.
Blanco berusaha menyelesaikannya sendiri, menyusun strategi dan melakukan segala cara agar masalah ini tidak semakin besar. Mampukah ia menyelesaikannya?
Akting, ekspresi, dan gestur tubuh bermain dengan apik
Javier Bardem, yang berperan sebagai Blanco dalam film ini membawakan karakternya dengan baik. Bagaimana ekspresi, gestur, dan pengucapan dialog yang mendukung semua situasi, termasuk saat berusaha menjadi teman, bos, dan suami yang baik, membuat karakter Blanco menjadi semakin menarik.
Semua yang ia lakukan untuk perusahaannya dan karyawannya, bagaimanapun berlebihan, namun, selama menonton, kita seperti tidak bisa menyalahkan dia untuk aksinya. Kesialannya akan akibat dari perbuatannya malah menjadi salah satu hiburan yang jenaka dan membuat film ini menjadi tidak membosankan.
Pemain pendukung lain juga mengerahkan kemampuan terbesarnya dalam film ini. Seperti Liliana (Almudena Amor), anak magang yang berusaha menggoda Blanco, Miralles (Manolo Solo), kepala produksi yang inkompeten karena masalah pribadinya, dan pemain pemain lain yang juga mendukung humor dalam film ini entah dari dialog maupun ekspresinya.
Deretan twist yang menarik
Selain humor dan karakter, pemilihan jalan cerita dalam film ini juga cukup membuat penonton terkejut. Pasalnya, ada beberapa twist yang muncul mulai dari pertengahan film hingga akhir. Kejutan dari plotnya bukan hanya ditujukan pada Blanco, namun pada karakter-karakter pendukung yang lain dan hal ini membuat cerita semakin kaya.
‘The Good Boss’ akan membuat tawa, tangis, awkward, dan hening yang berkesan melalui cerita, dialog, ekspresi, dan humor. Skoring yang mendukung suasana serta pengambilan gambar yang ideal membuat ‘The Good Boss’ cukup membuat penonton menikmati dua jam filmnya.
Kehidupan kantor dan pribadi yang berpadu
Idealnya, kehidupan pribadi tidak mempengaruhi pekerjaan di kantor. Namun manusia tidak selalu bisa mengendalikan emosinya, begitu pula para karakter di film ini. Masalah yang berusaha mereka gambarkan sedekat dan serealistis mungkin kepada penonton, membuat siapapun yang menonton penasaran akan penyelesaian dari tiap masalah yang terjadi dalam film.
‘The Good Boss’ menampilkan sebuah paradoks dari bos baik hati yang diinginkan namun juga tidak diinginkan oleh karyawan atau pekerjanya. Karakter Blanco di satu sisi menyenangkan namun mengganggu di sisi lain. Penonton akan dibuat jengkel dan gemas dengan Blanco dan para karyawannya, namun menikmati tiap adegan yang ditampilkan karena alur cerita yang menarik.
Kesimpulan
‘The Good Boss’ menjadi cerita jenaka yang segar dan memiliki daya tarik tersendiri dari plot dan aktingnya. Cerita berputar pada kehidupan Blanco yang diperankan oleh Javier Bardem. Perusahan timbangan miliknya yang bisa menjadi simbol sebuah keseimbangan, juga dalam beberapa dialog ia menyebutkan bahwa ia menyukai keseimbangan, dan itu salah satu hal yang penting, keseimbangan dan keadilan, apakah ia juga melakukannya?
Penasaran dengan bagaimana Blanco alias Javier Bardem menyelesaikan masalah para karyawannya? Saksikan ‘The Good Boss’ yang sudah dapat disaksikan di layanan streaming KlikFilm sejak 15 Februari 2022.
Director: Fernando Leon de Aranoa
Casts: Javier Bardem, Manolo Solo, Almudena Amor, Oscar de la Fuente, Sonia Almarcha, Tarik Rmili, dan Celso Bugallo.
Duration: 120 minutes
Score: 7.8/10
WHERE TO WATCH
The Review
The Good Boss
Seorang bos besar bernama Blanco (Javier Bardem) yang sangat menjunjung tinggi profesionalisme dalam bekerja, mengetahui bahwa perusahaannya menjadi kandidat penghargaan. Ia yang terobsesi pada penghargaan untuk perusahaan manufakturnya, berusaha menampilkan yang terbaik pada saat kedatangan para penilai. Namun masalah pribadi para karyawannya sangat menganggu Blanco.