Insecure people are very dangerous, aren’t they? I’m secure. Make sure you put that in there – Gracie (May December, 2023)
Klikfilm, kehadiran salah satu film yang menjadi nominasi di Academy Awards 2024 yaitu May December. Film ini benar-benar menyuguhkan tentang riset dan obeservasi mendalam dari seorang aktris yang ingin memerankan peran tersebut dari subjek karakter yang akan di filmkan nantinya.
Seperti bagaimana mendalami peran tersebut, sang aktris harus menyelemami kehidupan mendalam dari subjek karakter tersebut. Dan satu hal lagi, isu yang diangkat oleh film ini cukup berani yaitu tentang hubungan seseorang perempuan yang sudah cukup berumur dengan seorang pria yang masih dibawah umur kala itu.
Kisah ini, menginspirasi sang aktris untuk memerankan tersebut pada akhirnya. Lantas seperti apa review Cineverse untuk May December. Mari kita simak dibawah ini.
Sinopsis
Pada tahun 2015, aktris Elizabeth Berry (Natalie Portman) tiba di Savannah, Georgia, untuk meneliti perannya yang akan datang dalam sebuah film independen. Elizabeth akan berperan sebagai Gracie Atherton-Yoo (Julianne Moore), yang, pada tahun 1992 pada usia 36 tahun, kedapatan berhubungan seks dengan Joe Yoo (Charles Melton), seorang Korea-Amerika berusia 13 tahun, teman sekolah putranya Georgie (Cory Michael Smith), di toko hewan peliharaan tempat mereka berdua bekerja. .
Selama menjalani hukuman penjara, Gracie melahirkan anak Joe. 23 tahun kemudian, Gracie dan Joe menikah dan memiliki tiga anak: Honor, yang masih kuliah, dan si kembar Charlie dan Mary, yang akan lulus sekolah menengah.
Elizabeth mewawancarai Gracie dan Joe tentang hubungan mereka. Mengunjungi toko hewan peliharaan tempat pasangan itu bertemu dan bekerja, Elizabeth melihat ruang stok tempat Gracie dan Joe tertangkap sedang berhubungan seks dan memerankan kembali adegan itu sendirian.
Dia berbicara dengan Tom, suami pertama Gracie, dan Georgie, yang sekarang menjadi musisi, dan pengacara pembelanya. Mereka menggambarkan Gracie dengan berbagai cara, menggambarkannya sebagai orang yang naif dan pasif, tetapi juga menunjukkan betapa destruktifnya tindakannya.
Narasi dan cerita yang berbobot dalam plot cerita
Film ini diawal, terasa lambat sekali. Pembangunan narasi adegan demi adegan dibangun dengan sangat hati-hati dan intesintas yang pelan. Kehadiran pemeran utama tidak semata-mata untuk memberika resolusi dari masalah yang terjadi. Menariknya, pemeran utama justru membuat kita berpikir tentang definisi dan alur pemikiran konsep hidup manusia yang saling jatuh cinta.
Balutan cerita yang kebanyakan orang anggap tabu, namun dalam film ini mencoba eksploitasi ide liar tersebut dengan eksekusi yang matang dalam setiap adegan dan dialog yang dibuat.
2 karakter utama wanita yang dihadirkan dalam film ini benar-benar sangat membuat kita terhanyut dengan dialog yang mereka bangun satu sama lain.
Tema yang dibawakan oleh film ini bisa dikatakan juga sangat berani dan berbeda dengan film-film lainnya. Elizabeth yang diperankan oleh Natalie Portman mencoba untuk mengeksploitasi sebuah hubungan tabu yang pernah dilakukan oleh Gracie dan Joe untuk diangkat menjadi sebuah film independen nantinya.
Sinematografi yang masih kurang namun masih bisa dinikmati
Dalam beberapa adegan, masih terasa transisi serta pengambil sinematografi dalam adegan film May December masih terasa kurang. Sering kali layar terasa membiarkan bocoran cahaya matahari masuk kedalam tangakpan layar. Hal ini terasa amat menganggu bagi kita yang menontonnya.
Namun meski begitu. ada satu poin menarik yaitu saat pengambilan adegan di toko baju. 2 wanita yang saling berbicara menghadap ke kaca, dan salah satunya lagi datang menghampiri mereka untuk menanyakan baju yang ia kenakan. Adegan ini benar-benar sangat berkelas, dimana teknik pengambilan yang diambil sangatlah mahal dan sangat banyak makna yang terkandung dalam pengambilan adegan ini.
Rasannya adegan ini benar-benar mewujudkan bagaimana dua orang wanita yang saling mencoba membangun koneksi mereka dengan mereka saling bercermin satu sama lain untuk menarik emosi dan jiwa mereka satu sama lain.
Scoring yang terlalu berlebihan dan kurang tepat.
Entah mengapa, dalam beberapa adegan selalu ada lantunan musik piano yang membuat nuansa menonton menjadi agak menakutkan. Apakah tujuan memasukkan nuansan musik ini untuk membangun cerita dari isi film ini? Rasannya jika iya, nuansa musik yang dimasukkan kedalam adegan malah membuat kita kurang merasakan emosi yang ada pada film ini.
Nuansa musik yang hadir, justru lebih mendeskripsikan nuansa horor ketimbang sebuah drama psikologi atau film drama percintaan. Mungkin kita bisa lihat juga sepertfi film dari Midsommar (2019), scoring yang dimasukkan sudah tepat karena memang genre dalam filmnya tersebut menghadirkan genre horor atau misteri.
Kesimpulan
Sebagai sebuah film drama komedi, May December (2023) masih jauh dari kata sempurna. Namun isi dari cerita film masih menjadi unggulan untuk kita nikmati. Ada beberapa makna cerita yang bisa kita ambil dari film ini.
Dari segi teknis mungkin, masih jauh dari kata sempurna. Namun, melihat karakter Elizabeth yang diperankan oleh Natalie Portman telah berhasil membawa karakter Elizabeth menjadi seorang aktris yang sedang melakukan riset mendalam untuk kebutuhan aktingnya tersebut nanti.
Sekali lagi kita benar-benar disuguhkan kemampuan akting dari bintang papan kelas atas dalam film May December (2024) yang sangat memukau.
Director: Todd Haynes
Cast: Natalie Portman, Julianne Moore, Charles Melton, Cory Michael Smith, Elizabeth Yu, Gabriel Chung, Piper Curda, D.W. Moffett, Lawrence Arancio
Duration: 117 minutes
Score: 7.4/10
WHERE TO WATCH
The Review
May December
Dua puluh tahun setelah kisah cinta mereka yang terkenal di tabloid melanda seluruh negeri, sepasang suami istri berada di bawah tekanan ketika seorang aktris datang untuk melakukan penelitian untuk sebuah film tentang masa lalu mereka.