Review Bonnie (2024)

Film Aksi Laga Remaja yang Jarang Ada dan Lumayan Baik Digarap

bonnie 4

© Tawang Khan Productions

“Berkelahi itu membebaskan Bonnie dari rasa benci, Ma,” – Bonnie (Bonnie, 2024)

Pada tanggal 29 Februari, kita akan kedatangan film Indonesia bergenre aksi remaja yang sangat menghibur. Film yang hadir dengan judul Bonnie seperti memang sangat jarang kita jumpai di layar lebar. Ketika Cineverse melihat film ini lewat media screening yang diadakan di Jakarta (26/2), Bonnie di luar dugaan mampu memberi kita sesuatu hiburan yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Sinopsis

© Tawang Khan Productions

Bonnie (Livi Ciananta) yang merupakan siswi SMA yang bolak balik sering dikeluarkan dari sekolah karena sering berkelahi, bukan untuk tawuran atau mencari masalah, tapi dengan tujuan yang benar. Di sekolahnya yang baru, Bonnie malah terlibat permusuhan abadi dua SMA yang saling bermusuhan sejak lama.

Keterlibatannya ini menyebabkan ia lagi-lagi harus terlibat perkelahian dengan pentolan sekolah tersebut. Seiring berjalannya waktu, musuh kedua orang tuanya, Sambara (Ariyo Wahab) dan Kinanti (Nadila Ernesta), serta sahabat ayahnya, Frank (Max Metino), kembali muncul.

Sang musuh, Paul (Devris De Brigel) merupakan pentolan gangster yang telah lama mencari jejak Kinanti dan Frank. Paul ingin menuntut balas atas kematian kakaknya, Malik (Mike Lucock), dalam perebutan lahan di Surabaya sembilan tahun silam.

Bonnie yang tidak tahu apa-apa, terjebak dalam perseteruan mereka, hingga akhirnya ia tahu penyebab kematian ayahnya yang dibunuh dengan keji. Setelah tahu hal tersebut, Bonnie memilih nekat melawan Paul dan anak buahnya.

Secara visual cukup baik, walaupun narasinya sedikit lebay di prolog

© Tawang Khan Productions

Nama Sutradara Agus H. Mawardy sempat membuat Cineverse sedikit terkejut. Agus terakhir menyutradarai Valentine pada tahun 2017. Film superhero yang lumayan tergarap baik ini memang hanya diputar sebentar karena alasan teknis.

Tidak mengherankan kalau beberapa shot adegan aksi di Bonnie memang lumayan baik terlihat, walaupun beberapa adegan slow-mo nya mengingatkan kita akan beberapa film superhero, hal yang semestinya tidak perlu dilakukan. Narasinya sendiri sebetulnya sangat baik, walaupun inkonsistensi terlihat di awal, saat Sambara mengucapkan dialog puitis kepada istrinya, yang cenderung lebay.

Sambara pun terlihat kaku saat mengucapkan dialog tersebut. Hal tersebut juga muncul saat ada adegan kilas balik. Buat film aksi laga seperti ini, hal-hal seperti ini tidak perlu dilakukan. Tampil natural akan jauh lebih baik, mengingat nantinya di paruh kedua, kata-kata kasar seperti b*ngsat dan anj*ng akan ramai sekali bermunculan, dan kata-kata lebay ala Dilan seperti di prolog menjadi sesuatu yang aneh sekali diucapkan.

Satu hal menarik di Bonnie adalah subplot perseteruan Bonnie dengan dua pentolan di sekolahnya dan sekolah tetangga yang ternyata bisa berjalan beriringan dengan plot utama. Subplot ini nantinya disatukan lagi menjelang konklusi. Sebuah treatment yang bagus untuk sebuah film seperti ini.

Akting karakter utamanya dan koreografinya lumayan baik

© Tawang Khan Productions

Walaupun film ini sebagian diisi muka-muka baru, namun akting mereka di luar dugaan lumayan baik. Tak ada kekakuan yang berarti, bahkan Livi Ciananta pun tampil sangat baik di film perdananya, dan chemistry-nya dengan Nadila Ernesta juga terlihat menyatu.

Untuk adegan perkelahian massalnya, Bonnie memang sangat terlihat epik. Ratusan pemain terlibat di baku hantam ini dan bisa dikatakan luar biasa untuk film seperti ini. Action choreography-nya juga terlihat lumayan baik, dan menjelang konklusi, adegan perkelahian ini akan jauh lebih brutal dan akan memuaskan para penonton yang haus akan film aksi laga seperti ini.

Kesimpulan

© Tawang Khan Productions

Bonnie memberikan warna baru dalam kancah perfilman Indonesia yang selama ini diisi genre drama romance dan horor. Amat jarang kita melihat film aksi remaja yang tereksekusi lumayan baik seperti ini.

Adegan aksinya sangat baik, narasinya (yang walaupun dialognya sedikit lebay di awal) juga mampu terbangun dengan baik di antara karakternya, subplot pendamping juga mampu berjalan beriringan dengan plot utamanya.

Visualisasi lumayan baik, walaupun beberapa adegan slow-mo nya mengingatkan kita pada film superhero, tapi itu sangat minor. Secara keseluruhan Bonnie tampil cukup solid di semua lini, membuat kita yang menyukai film aksi laga, akan menyukai film ini.

Bonnie sudah tayang serentak di seluruh Indonesia mulai 29 Februari 2024.

 

Director: Agus H. Mawardy, Marsha

Cast: Livi Ciananta, Ariyo Wahab, Nadila Ernesta, Reza Hilman, Macho Hungan, Max Metino

Duration: 110 Minutes

Score: 7.4/10

WHERE TO WATCH

The Review

Bonnie

7.4 Score

Bonnie seorang remaja SMA dengan ilmu bela dirinya, melawan apa yang ia anggap salah dan ia kini balas dendam terhadap pembunuh ayahnya

Review Breakdown

  • Acting 8
  • Cinematography 7
  • Entertain 8
  • Scoring 7
  • Story 7
Exit mobile version