Review Ali Topan (2023)

Remake Ali Topan yang Setia dengan Pakem Aslinya dan Mengikuti Perubahan Zaman

ali topan 3

© Visinema Pictures

“Jalanan adalah tempat gua menaklukkan kekalahan-kekalahan yang gak pernah mereka menangkan,” – Ali Topan (Ali Topan, 2023)

Remake terbaru Ali Topan Anak Jalanan akhirnya sudah bisa lihat mulai 14 Februari di semua bioskop di Indonesia. Film yang sebelumnya sudah tayang perdana saat JAFF Jogja 2023 silam, kini berjudul lebih singkat, Ali Topan, akan menghadirkan nuansa baru tanpa menghilangkan esensi dari karakter Ali Topan itu sendiri.

Film yang dialihwahanakan dari novel Ali Topan karya Teguh Esha yang populer pada tahun 70-an, sebetulnya pernah dibuat filmnya pada tahun 1977 yang saat itu dibintangi Alm. Junaedy Salat dan Yati Octavia.

Namun, untuk generasi kekinian, yang cocok untuk dijadikan rujukan adalah versi sinetronnya yang dibintangi Ari Sihasale pada tahun 1997. Cineverse sendiri dahulu sempat menonton versi sinetronnya, di mana Ari Sihasale memperoleh ketenarannya lewat serial ini.

Kini filmnya yang disutradarai Sidharta Tata (sebelumnya menyutradarai Waktu Maghrib dan Pertaruhan: The Series), tentu akan menampilkan sesuatu yang berbeda dan belum pernah dilihat di semua alihwahana Ali Topan Anak Jalanan.

© Visinema Pictures

Sinopsis

Ali Topan (Jefri Nicol) setiap hari nongkrong di bilangan Blok M. Sebagai anak jalanan, ia mengelola forum bernama Warung Seni dibawah asuhan Opung Brotpang (Ari Sihasale) bersama teman-temannya Bobby (Omara N. Esteghlal), Gevaert (Bebeto Leutually), dan Dudung (Reza Hilman).

Saat mereka sedang mengadakan acara musik, Ali Topan dikenalkan oleh temannya Maya kepada Anna Karenina (Lutesha), yang ternyata merupakan putri seorang pemilik kontraktor properti.

Anna yang sedang jenuh dengan dunianya, mulai menikmati suasana jalanan dan komunitas punk yang banyak berkumpul di Warun Seni tersebut. Ia perlahan mulai merasa cocok dengan Ali Topan karena persamaan nasib yang mereka alami.

Rasa marah mereka terhadap dunia yang mereka jalani, membuat keduanya jatuh cinta dan memulai misinya melintasi Jawa untuk mengejar masa depan mereka. Dalam perjalanannya, pasangan tersebut bertemu dengan orang-orang yang akan mengubah cara pandang mereka terhadap kehidupan.

Terlebih lagi oleh Boy yang merupakan pacar Anna. Akankah keduanya bisa disatukan oleh cinta sampai akhir?

© Visinema Pictures

Premisnya fokus ke Ali dan Anna

Sangat tepat bila film ini mengisahkan dua karakter utamanya, Ali Topan dan Anna Karenina, walaupun imbasnya akan berujung pada seberapa banyak screen time dari pemeran pendukung lainnya.

Amat disayangkan memang, karena karakter pendukung ini juga memiliki konfliknya tersendiri yang juga menarik untuk diangkat. Tapi sebagai pengenal karakter legendaris ini ke generasi sekarang, hal itu sangatlah wajar, kalau karakter pendukungnya sedikit ‘dikorbankan’ ketimbang karakter utamanya.

Chemistry Jefri Nicol dan Lutesha terlihat amat menyatu di film ini. Keintiman mereka berdua berhasil diciptakan lewat suasana di sekitarnya, dan dibangun dengan baik di film ini. Gesture mereka di setiap momen yang mereka ciptakan, dan ekspresi wajah keduanya seolah merefleksikan ketulusan cinta yang selama ini mereka cari.

© Visinema Pictures

Visualisasi dan Soundtrack-nya mendominasi

Melihat Ali Topan terbaru, kita akan disuguhkan visualisasi yang menghibur mata. Pergerakan kamera yang yang dinamis di banyak titik membuat banyak lansekap luas terpampang dengan indahnya.

Terlebih saat Ali Topan pergi ke Jawa bersama Anna Karenina, kita akan melihat spot-spot di pantai utara Jawa, terutama di Pekalongan yang mengagumkan. Hal kedua yang menjadi pembeda adalah original soundtrack-nya, Kuning, yang sebelumnya dinyanyikan Rumah Sakit, kini dinyanyikan ulang oleh Morfem dan juga Bangkutaman terdengar sangat pas dengan adegan yang menyertainya.

Kesimpulan

© Visinema Pictures

Melihat remake Ali Topan terbaru ini seolah tak ada bedanya dengan versi lawasnya. Konteks ‘rebel but responsible’ tetap menjadi pegangan keduanya hingga film ini selesai. Problematika ‘young adult’ yang mereka alami juga banyak terjadi di mana saja, termasuk di Indonesia.

Penggambaran sosok Ali yang pemberontak dan Anna yang hidupnya terkekang dan akhirnya ikut memberontak, membuat kedua persona ini cepat menyatu chemistry-nya. Walaupun zaman telah berubah sedemikian cepatnya, tema yang diusung Ali Topan tak pernah lekang oleh waktu.

Menyenangkan melihat Ari Sihasale kembali bermain di film yang membesarkan namanya sebagai aktor, dan perannya sebagai Opung Brotpang memang krusial walaupun lagi-lagi screen time-nya sangat terbatas.

Tonton segera Ali Topan di seluruh bioskop Indonesia mulai 14 Februari 2024.

 

Director: Sidharta Tata

Cast: Jefri Nichol, Lutesha, Omara N. Esteghlal, Bebeto Leutually, Reza Hilman,  Anya Zen, Ari Sihasale, Widika Sidmore, Axel Matthew Thomas, Bizael Tanasale, Onadio Leonardo, Dellu Uyee

Duration: 114 Minutes

Score: 7.4/10

WHERE TO WATCH

The Review

Ali Topan

7.4 Score

Ali Topan mengisahkan Ali yang pemberontak dan mencintai Anna dan berdua mereka berpetualang ke Jawa mencari pengalaman baru

Review Breakdown

  • Acting 7
  • Cinematography 8
  • Entertain 7
  • Scoring 8
  • Story 7
Exit mobile version