Review Sea Fever (2020)

“Sea Fever… It Happens” – Johnny (Sea Fever)

KlikFilm kembali menghadirkan film terbarunya yang mempunyai narasi yang sedikit berbeda dari kebanyakan film yang keluar di tahun ini. Film yang diberi judul ‘Sea Fever’ atau demam laut bila kita terjemahkan ke bahasa Indonesia, sempat mengikuti beberapa festival internasional, mulai dari Toronto International Film Festival (TIFF) 2019, Fantastic Fest 2019 dan berakhir di Imagine Film Festival di Belanda pada tahun 2020 ini.

Film ini mengikuti karakter bernama Siobhan (Hermione Corfield), seorang peneliti laut yang masih muda, mengikuti perjalanan sebuah kapal nelayan di sebelah barat Irlandia. Bersama sejumlah kru seperti Gerard (Doughray Scott), dan istrinya, Freya (Connie Nielsen), lalu beberapa awak seperti Johnny (Jack Hickey), Ciara (Olwen Fouere), Omid (Ardalan Esmaili), dan Sudi (Elie Bouakaze).

Sesampainya di tengah lautan, kapal mereka seperti kedatangan sesuatu makhluk besar dari dalam laut yang datang dengan sangat cepat dan membuat kapal itu tersangkut tak bisa jalan.

Siobhan kemudian menyelam untuk melihat ada apa sebenarnya yang menghambat kapal mereka untuk terus berjalan. Betapa terkejutnya ia, karena sesuatu itu adalah semacam entitas seperti ubur-ubur raksasa, dengan sulur panjang yang menembus badan kapal dengan mudahya. Uniknya, makhluk itu berpendar dengan warna hijau kebiruan yang sangat menarik.

Namun Siobhan segera kembali ke kapal, karena merasa apa yang ia lihat itu aneh dan tak bisa menjelaskannya ke semua orang yang ada. Makhluk itu meninggalkan jejak lendir seperti jeli saat menembus kapal, dan ternyata, apa yang ditinggalkan makhluk itu bisa merubah segalanya jadi buruk.

Well, film ini sedikit mengingatkan kita akan dua film masterpiece lawas, pertama garapan James Cameron berjudul “The Abyss” (1989) dan yang kedua adalah “The Thing” (1982) yang dibuat oleh John Carpenter. Kombinasi ide cerita dari kedua film yang powerful ini kalau dieksekusi dengan tepat, hasilnya sudah pasti sesuai dengan apa yang direncanakan.

Namun di film yang disutradarai dan ditulis naskahnya oleh Neasa Hardiman ini memang solid di awal hingga ke paruh pertama, namun setelah paruh kedua hingga konklusi, apa yang ia tampilkan seperti kurang greget.

Kurangnya eksposisi dari sang makhluk, seperti dari mana asalnya? Mengapa ia menyerang kapal itu? Masih menyisakan misteri panjang. Peran Siobhan sebagai peneliti muda, hanya sebatas mengira-mengira tindakan preventif apa yang bisa ia lakukan untuk menghambat makhluk itu, karena ia sendiri pun masih belum yakin dengan apa yang ia lihat.

Memang kita tak bisa mengharapkan film ini mampu berbicara banyak lewat kualitas scene istimewa seperti halnya The Abyss, yang sampai mengeksplorasi lebih jauh ke bawah lautan, dan meneliti dari dekat bagaimana makhluk itu sebenarnya. Tapi yang kemudian terjadi adalah melakukan apa yang dimainkan dalam The Thing, yakni mencoba survive dengan segala kemampuan yang ada, sementara semua peralatan pendukung, seperti radio, dan sistem filtrasi air laut, sebelumnya sudah rusak parah dihantam makhluk itu.

Bila kamu mengharapkan ketegangan tingkat tinggi, film ini belum sampai menuju ke arah itu, hanya sebatas unsur ketakutan minor yang dibangun perlahan-lahan, dan itu pun tak berlangsung lama.

Untuk akting, tak perlu diragukan lagi, tiga pemeran utama di film ini memang sesuai kapatasitasnya, semua tampil natural dan untuk pemeran pendukungnya pun serupa, sama baiknya. Sangat disayangkan memang, dengan naskah yang menjanjikan, tapi klimaksnya agak tanggung dan cenderung menggantung. Apakah nanti akan ada sekuelnya? Kita tunggu saja sama-sama.

Buat kamu yang tertarik dengan film bergenre horor fantasi, film ini sudah bisa kamu saksikan di KlikFilm.

Director: Neasa Hardiman

Casts: Hermione Corfield, Doughray Scott, Connie Nielsen, Jack Hickey, Olwen Fouere, Ardalan Esmaili, Elie Bouakaze

Duration: 95 Minutes

Score: 6.2/10