Review The Nun II (2023)

Teror Suster Iblis Valak Kembali Menghantui Gereja dan Suster Irene

Review The Nun II (2023)

© Warner Bros

“Demon was once an angel, rejected by God,” – Father Ridley (The Nun II)

 

The Nun II adalah film horor supernatural gotik Amerika Serikat yang disutradarai oleh Michael Chaves, dengan skenario yang ditulis oleh Ian Goldberg, Richard Naing, dan Akela Cooper.

Sekuel dari The Nun (2018) dan merupakan film kesembilan dari waralaba The Conjuring Universe. Film ini dibintangi oleh Taissa Farmiga, Jonas Bloquet dan Bonnie Aarons, yang kembali dari film pertama, dengan Storm Reid dan Anna Popplewell yang juga ikut bergabung.

Peter Safran dan James Wan kembali sebagai produser. The Nun II dirilis oleh Warner Bros Pictures di bioskop Indonesia pada 6 September 2023. Simak review The Nun II dari Cineverse berikut ini.

Sinopsis

Setelah kejadian di St. Carta, Romania, hantu berwujud suster Valak kembali meneror salah satu Gereja di Perancis. Father Noiret (Pascal Aubert) dibunuh dengan cara di bakar hidup-hidup di Gereja tersebut.

Salah satu saksi mata seorang putra altar Jacques (Maxime Elias-Menet), tidak mau membicarakannya lagi. Lalu Suster Irene (Taissa Farmiga) diutus Vatikan untuk mengurus teror tersebut.

Hal yang mungkin berkaitan dengan iblis Valak yang dirinya dengan Father Burke hadapi 4 tahun silam. Suster Irene pun pergi ke Perancis bersama Suster Debra (Storm Reid).

© Warner Bros

Dapatkah Suster Irene dan Suster Debra menghadapi Valak yang kembali dengan teror mengerikan?

Kesinambungan dengan film pertama

Jembatan yang dirangkai dalam cerita di Perancis, membuat kisah Suster Irene lebih panjang tanpa kehadiran Father Burke atau Father lain yang membantu.

Menonton film pertama, mungkin akan lebih baik untuk mengingatkan kita seberapa sengit perlawanan Suster Irene dengan iblis menyerupai biarawati. Karakter yang kembali yaitu Maurice atau Francie (Jonas Bloquet).

© Warner Bros

Teror baru di sebuah sekolah yang dulunya Gereja bekas kematian Father Noiret yang diperlihatkan di prolog, akan menguatkan konflik teror sang iblis Valak. Walau tidak terlalu berkaitan dengan kisah film pertama, tapi cerita baru mampu membuat teror Valak terus berlanjut.

Latar Gereja tua jadi momok menakutkan

Latar tahun 50an, jadi tumpuan utama suasana horor yang dibangun sepanjang film. Michael Chaves yang sudah menangani 2 film Conjuring Universe yaitu The Curse of La Llorona (2019) dan The Conjuring: The Devil Made Me Do It (2021), sudah paham betul bagaimana latar sejarah teror di dunia pasangan Warren.

Walaupun Gereja yang menjadi Sekolah Asrama, sangat cocok untuk kembalinya Valak. Apalagi sekolah asrama wanita, di mana para anak anak perempuan tidak akan berdaya melihat teror Valak yang semakin mengerikan.

© Warner Bros

Bangunan tua dengan gaya Gothic mempertegas dan selalu membuat jantung berdegup di saat-saat kemunculan Valak. Apalagi pencahayaan minim yang digunakan Chaves, jadi senjata ampuh para penonton untuk menutup mata dan bersiap ditakuti.

Sekolah asrama tua, yang diisi dengan sedikit siswa dan guru, terbilang jenius. Kita akan fokus pada karakter yang ada, sehingga teror tidak terlalu tersebar di sekolah yang tidak kecil juga.

Valak hadir lebih sedikit

Dibanding film pertama, hantu Valak sendiri tidak banyak hadir untuk menakuti kita secara langsung. Teror berlanjut kali ini dibawa oleh sosok Maurice, teman lama dari Suster Irene.

© Warner Bros

Cerita baru dengan kelanjutan film pertama, tidak membawa Valak sendiri untuk terus hadir. Variasi yang ditampilkan Michael Chaves lebih beragam, untuk memperdalam sejarah para hantu yang berkaitan dengan Conjuring Universe.

Mungkin bisa dihitung dengan jari, kemunculan Valak secara langsung. Bahkan di akhir penampilannya hanya sebagai penguat cerita, bahwa dalang dibalik teror mengerikan ini adalah Valak.

Ditambah sosok kambing satan, yang kita tahu dengan legenda satanic. Sosok kambing jadi-jadian, hampir seperti manusia kambing. Ini tidak jelas hubungannya dengan Valak, tapi kehadiran makhluk baru ini, bisa jadi pendorong elemen horor.

Mayat hidup juga menjadi teror baru, saat Madame Laurent (Suzanne Bertish) sang kepala sekolah kembali hidup ketika sudah menjadi korban sang iblis. Hantu yang bervariatif membuat Valak terkesan lebih kuat.

Kesimpulan

© Warner Bros

Kelanjutan The Nun II dengan film pertama, dapat memperluas sejarah iblis dan memperluas Conjuring Universe. Terdapat prasasti baru yang akan berhubungan dengan pasangan Warren yang suka mengumpulkan benda mistis.

Latar tahun 50an, jadi senjata kuat teror mengerikan yang terus hadir sepanjang laga. Tapi kesan gelap terlalu banyak tampil. Ditambah Valak sendiri tidak banyak meneror secara langsung.

 

Director: Michael Chaves

Voice: Taissa Farmiga, Jonas Bloquet, Storm Reid, Anna Popplewell, Bonnie Aarons, Katelyn Rose Downey,

Duration: 110 minutes

Score: 6.4/10

WHERE TO WATCH

The Review

The Nun II

6.4 Score

Hantu berwujud suster Valak kembali meneror salah satu Gereja di Perancis, Setelah kejadian di St. Carta, Romania. Suster Irene (Taissa Farmiga) diutus Vatikan untuk mengurus teror Valak tersebut.

Review Breakdown

  • Acting 6
  • Cinematography 6
  • Entertain 5
  • Scoring 8
  • Story 7
Exit mobile version