Review Srimulat: Hidup Memang Komedi (2023)

Sekuel Biopik Srimulat yang Kini Merantau ke Jakarta

srimulat cover 11zon

© MNC Pictures & IDN Pictures

“Awake dewe diundang rekaman neng tivi,” – Pak Teguh (Srimulat: Hidup Memang Komedi, 2023)

Sekuel terbaru dari kisah Srimulat yang film pertamanya hadir tahun 2022 lewat Srimulat: Hil yang Mustahal – Babak Pertama akhirnya sudah bisa kita tonton di layar lebar mulai 23 November 2023 di seluruh Indonesia.

Film yang sejatinya merupakan biopik dari grup lawak legendaris dari Jawa Tengah yang didirikan sejak tahun 1950 oleh Teguh Slamet Rahardjo bersama istri pertamanya Raden Ayu Srimulat ini namanya mulai dikenal luas secara nasional sejak tahun 1980an sejak merantau ke ibukota Jakarta dan berkiprah di stasiun televisi nasional TVRI.

© MNC Pictures & IDN Pictures

Srimulat: Hidup Memang Komedi masih disutradarai dan ditulis naskahnya oleh Fajar Nugros.

Pemerannya pun masih sama seperti film pertamanya. Film ini masih dibintangi Juan Bio One (Gepeng), Indah Permatasari (Royani), Elang El Gibran (Basuki), Erika Carlina (Djudjuk), Dimas Anggara (Timbul), Morgan Oey (Paul), Zulfa Maharani (Nunung), Ibnu Jamil (Tarsan), Erick Estrada (Tessy), Ana (Naimma Aljufri), Teuku Rifnu Wikana (Asmuni), Rukman Rosadi (Teguh), Rano Karno (Babe Makmur), Omara Esteghlal (Kadir), Ray Shidiq, Fajar Nugra, Aldo Gudel, David Nurbianto dan penampilan spesial dari Tessy, Nunung, serta Kadir.

Sinopsis

Film pertama Srimulat berkisah saat Pak Teguh bersama istri keduanya Djudjuk memimpin Srimulat saat mereka manggung di Solo dan bersiap pergi ke Jakarta.

Sekuel terbarunya secara khusus mengambil momen Srimulat ketika sudah berada di Jakarta dan perjalanan mereka membentuk jati diri tiap personelnya sebelum terkenal dan transformasinya menjadi karakter yang saat ini dikenal publik.

© MNC Pictures & IDN Pictures

Tapi saat menggapai jalan ketenaran tersebut, beberapa anggota Srimulat menemukan krisis identitas dan permasalahan yang rumit. Bisakah para anggota Srimulat tersebut nantinya bisa beradaptasi dengan kerasnya ibukota dan menyelesaikan masalah mereka masing-masing?

Kelucuan yang konsisten dan karakterisasi yang mirip dengan aslinya

Cineverse yang mengikuti perjalanan Srimulat sejak mereka berkiprah di TVRI di era 80an memang mengakui kemiripan karakter Srimulat dengan aslinya. Gestur dan cara para bintang tersebut membawakan karakter aslinya di film ini memang luar biasa mirip.

Kelucuannya pun sangat memorable. Cineverse sendiri sempat mengalami masa jaya mereka di era 80an dan mengakui kalau apa yang berusaha ditampilkan Fajar Nugros di film ini memang sangat baik.

Dialognya yang penuh kepolosan, dan gaya bercanda mereka yang khas dari tiap personelnya berhasil digambarkan semirip mungkin dengan aslinya.

© MNC Pictures & IDN Pictures

Begitupun dengan detil kecil seperti rambut sesenti dan tahi lalat Gepeng di ujung bibir, gaya tentara khas Tarzan, penampilan drakula dari Paul dan transformasi Tessy menjadi bencong juga tergambarkan dengan sangat baik.

Bisa dikatakan kalau duologi film Srimulat ini merupakan biopik terbaik dari grup lawak Indonesia yang pernah difilmkan ke layar lebar.

Rekap yang terlalu lama dan agak kedodoran menjelang akhir

Buat yang sudah menonton film pertamanya akan menyadari kalau di awal film keduanya ini menampilkan cuplikan dari film pertamanya.

Sayangnya rekap ini terlalu panjang dan bisa dibilang kalau editor film ini agak malas memotong film pertamanya dan menggabungkannya menjadi recap yang ideal, cukup di bawah 3 menit saja.

© MNC Pictures & IDN Pictures

Jujur saja dengan rekap yang terlalu panjang membuat film ini seolah kekurangan materi untuk membuat sekuelnya. Adegan film pertama dijadikan tambalan agar film kedua ini terlihat agak panjang daripada aslinya.

Menjelang konklusi, film ini agak kedodoran dan membuat jokes yang terkadang malah tidak lucu, terlebih dalam menjaga irama yang selama ini sudah dibangun. Tak ada epilog khusus yang semestinya diberikan kepada grup lawak legendaris ini.

Amat disayangkan kalau klimaksnya hanya berujung di pertunjukan mereka di TVRI tanpa ada penutup yang jelas.

Kesimpulan

© MNC Pictures & IDN Pictures

Apapun yang dilakukan oleh para cast di film ini bersama kru yang sudah bekerja keras membuat biopik ini, harus diacungi jempol.

Tak mudah membuat sebuah adaptasi biopik ke layar lebar, apalagi ini grup lawak legendaris yang mempunyai karakter dan keunikan masing-masing dari tiap personelnya.

Buat yang mengalami masa kejayaan Srimulat, seperti halnya Cineverse, pastinya akan merasa sangat terhibur. Buat mereka yang tidak mengalami, mungkin akan merasa aneh melihat gaya bercanda mereka yang terkesan lebay dan dibuat-buat.

Tapi itulah Srimulat, dengan segala kepolosannya, mereka berhasil mencapai kejayaan yang tidak pernah mereka impikan sebelumnya.

 

Director: Fajar Nugros

Cast: Juan Bio One, Indah Permatasari, Elang El Gibran, Erika Carlina, Dimas Anggara, Erick Estrada, Teuku Rifnu Wikana, Ibnu Jamil, Rukman Rosadi, Zulfa Maharani, Naimma Aljufri, Morgan Oey, Aldo Gudel, Omara Esteglal, David Nurbianto

Duration: 105 Minutes

Score: 7.4/10

WHERE TO WATCH

The Review

Srimulat: Hidup Memang Komedi

7.4 Score

Srimulat: Hidup Memang Komedi merupakan sekuel biopik perjalanan grup lawak legendaris Srimulat ke Jakarta

Review Breakdown

  • Acting 8
  • Cinematography 7
  • Entertain 8
  • Scoring 7
  • Story 7
Exit mobile version