Review Softie (2021)

Pencarian Jati Diri Anak Berusia 10 tahun yang Penuh Kesulitan

review softie (2021) (3)

© Ad Vitam

“You’ll take some punches, but you have to give some too. Stop being so fragile!” – Sonia (‘Softie’)

 

My French Film Festival adalah sebuah konsep unik yang memberikan eksposur kepada sineas-sineas muda frankofon dan yang memungkinkan warganet dari seluruh dunia untuk berbagi kecintaan mereka terhadap sinema Prancis.

Untuk edisi ke-13-nya, My French Film Festival kembali menghadirkan film-film terbaru untuk pecinta film Indonesia melalui Klik Film.

Sebagai salah satu tayangannya, KlikFilm bahkan menghadirkan sebuah tayangan menarik berjudul ‘Softie’. Bernama asli ‘Petite Nature’, film ini rilis pada tahun 2021 lalu di bawah arahan Samuel Theis.

Sinopsis

Johnny (Aliocha Reinert) masih berusia 10 tahun. Namun, ia senang mengikuti dan mengamati kegiatan orang dewasa. Dia sensitif, cerdas, dan tertarik pada segala macam hal jauh melampaui usianya.

© Ad Vitam

Johnny telah menjalani kehidupan yang penuh gejolak bersama dengan Ibu tunggalnya, Sonia (Melissa Olexa). Ketika keluarga Johnny harus pindah dari hubungan lain Ibunya, mereka menetap di perumahan pemerintah terdekat.

Di sekolah menengah setempat, kecerdasan dan kepekaannya menarik perhatian guru barunya, Jean Adamski (Antoine Reinartz). Sejak saat itu, kehidupan Johnny mulai berubah. Sang guru percaya bahwa anak muridnya tersebut dapat berkembang lebih baik.

Suatu ketika, Sonia memarahi Johnny dan adiknya karena pulang terlalu malam usai sekolah. Tak tahan menerima perlakukan ibunya, Johnny kemudian kabur ke rumah Jean dan mendapati bahwa ia disambut cukup baik oleh pacarnya, Nora (Izia Higelin).

Hal ini lantas mengaburkan batas antara murid dan guru bagi Johnny. Ia semakin penasaran, mencoba mengeksplorasi dunia baru.

Sayangnya, kedekatan Johnny dengan Jean lebih dalam daripada sosok Ayah. Ketika ia melewati batas, situasi mulai tidak nyaman bagi semua pihak yang terlibat.

Kehidupan keras Johnny

Tidak seperti rupa dan kelembutan hati, Johnny hidup dalam batas bimbang yang menyiksa. Terkadang, ibunya adalah orang tua yang baik hati. Memberikan kasih sayang dan anaknya sesuai perhatian, memeluk sang pangeran kecil setiap pagi.

© Ad Vitam

Namun jika keadaan mulai tak terkendali, sang Ibu tidak bisa berlari. Ia kembali beralih kepada alkohol atau laki-laki. Berperilaku kasar kepada anak-anaknya dan menjadi figur yang menakutkan bagi Johnnya.

Tentu saja umur 10 tahun adalah waktu yang juga krusial bagi anak-anak. Sang sutradara dengan baik menampilkan kepolosan, namun juga membangun karakter dewasa Johnny dibandingkan teman-teman sekitarnya.

Tidak mengherankan jika Johnny memimpikan kehidupan yang benar-benar baru, ketika situasi rumahnya begitu menindas. Ia menerima pujian istimewa dari sang guru, yang membuatnya berharap lebih besar lagi.

Identitas dan penemuan diri

Sejak awal, film ‘Softie’ sendiri membawakan kesan sensual dan intim. Ada bayang-bayang yang masih belum jelas tentang karakter Johnny. Ia begitu banyak melihat hal-hal yang tidak seharusnya ia saksikan di umur tersebut. Apakah akan ada pengaruh dalam hubungan seksualitasnya?

© Ad Vitam

Bisa iya, bisa juga tidak. Mungkin saja, film ini sejak awal ingin menegaskan bagaimana preferensi seksual Johnny seperti kebanyakan remaja queer lainnya. Mereka bingung dan bimbang, hingga muncul kesadaran dari orang luar.

Ketika diberitahu oleh orang lain bahwa Johnny menyukai pria, ia akhirnya mampu mengakui seksualitasnya. Terlebih saat Johnny diajarkan untuk memperlihatkan perasaannya tersebut. Tanpa pikir panjang, anak kecil itu melakukan hal tak terduga di luar batas umurnya.

Namun, tentu saja tidak ada yang bisa menyalahkannya. Kurangnya perhatian orang tua serta perlakuan istimewa yang tiba-tiba, membuat Johnny bersikap sendirian. Penonton diajak menyelami emosi dan ketakutan Johnny dalam menghadapi dunia.

Kesimpulan

Dari segi cerita, ‘Softie’ mampu memukau penonton lewat sudut pandang yang tidak biasa. Ada keseimbangan yang indah antara pengalaman masa kanak-kanak serta bagaimana kerasnya hidup di dunia dewasa. Perasaan bimbang dan takut juga terasa sepanjang film, terlebih setelah berada di babak ketiga. Meski begitu, karakter utama akhirnya mampu membebaskan diri dan memberikan akhir memuaskan bagi para penonton.

 

Director: Samuel Theis

Cast: Aliocha Reinert, Antonie Reinartz, Melissa Alexa, Ilia Higelin

Duration: 93 minutes

Score: 7.6/10

WHERE TO WATCH

The Review

Softie

7.6 Score

Johnny berusia 10 tahun, tapi dia hanya tertarik pada urusan orang dewasa. Dia pengamat kehidupan cinta ibunya yang bergejolak di perumahan mereka di Lorraine. Guru Johnny, Pak Adamski, percaya pada Johnny dan membantunya melihat dunia baru.

Review Breakdown

  • Acting 8
  • Cinematography 8
  • Entertain 7
  • Story 8
  • Scoring 7
Exit mobile version