Review Perjanjian Gaib (2023)

“Aku gak takut! Aku lebih takut miskin,” – Wati (Perjanjian Gaib)

Film tentang pesugihan memang menjadi momok menakutkan untuk warga Indonesia. Perjanjian Gaib yang disutradarai Hadrah Daeng Ratu dari naskah buatan Lele Laila, membawa bintang Della Dartyan, Dennis Adhiswara, dan Ayu Laksmi. Film ini telah rilis 9 Maret 2023 di bioskop Indonesia.

Sinopsis Perjanjian Gaib

Berawal dari penampakan keluarga kecil Wati (Della Dartyan) dan suaminya Andri (Dennis Adhiswara) hidup di tengah kemiskinan. Akhirnya mereka mendapat pekerjaan sebagai pengurus lansia dengan gaji yang lumayan. Wati dan Andri juga harus tinggal di rumah nenek (Ayu Laksmi) yang besar dan mewah.

Mereka berdua harus merawat nenek, karena sakit. Anehnya anak-anaknya tidak tinggal di rumah yang sama. Wati dan Andri harus memenuhi kebutuhan nenek dan juga mengganti beberapa sesajen di sekitaran rumah. Hal-hal aneh sekitaran rumah sudah terasa sejak mereka menempati rumah tersebut.

Awal drama komedi

Kehidupan Wati dan Andri terlihat tidak begitu cocok. Walau dengan unsur jawa dan bahasa logat kental, kemiskinan pasangan ini lebih mencolok ketimbang budaya Jawa yang digunakan. Dari plat N sepanjang film, mungkin lokasi Malang digunakan, tapi anehnya bahasa Jawa tak terdengar seperti Jawa Timur.

Balik ke komedi, hal ini diperkuat saat awal kepindahan Wati dan Andri. Disambut sang vokalis band rock Andy /rif yang menjadi tukang becak dan McDanny yang menjadi hansip. Chemistry mereka berdua lebih mencairkan komedi, walaupun tipis-tipis.

Memasuki babak kedua, kedua peran ini hanya mengisi sedikit, dan mulai sejak itu, mulai turun nuansa komedinya dan film menjurus ke horor.

Misteri kematian nenek

Fokus cerita utama adalah kematian nenek yang secara tiba-tiba di depan Wati. Tidak mau disalahkan, Wati dan Andri melakukan segala cara, agar warga dan anak-anak nenek tidak tahu bahwa nenek meninggal.

Babak kedua yang horor pun masih tersaji sedikit komedi. Sosok nenek yang terlihat hidup di mata orang malah menghantui pikiran Wati dan Andri. Sayangnya kengerian hantu nenek hanya dari penampilannya yang tiba-tiba dengan permainan kamera yang kuno dan mudah tertebak.

Tenang saja, tidak ada penebalan skoring tajam untuk menambah jumpscare. Dan yang sangat disayangkan, unsur pesugihan yang terlihat sejak awal seperti sesajen seperti hanya pemanis. Beberapa sesajen di sekitar rumah tak menjelaskan apapun, walau di akhir terdapat penyelesaian misteri tentang pesugihan keluarga nenek.

Nenek pada saat menjadi manusia, berpura-pura mati terasa lebih mengerikan daripada saat sosok mengerikannya muncul. Peran Ayu Laksmi yang sudah melekat dengan sosok ibu di Pengabdi Setan, lewat tatapannya saja sudah begitu mencekam. Sayang sekali hal itu tidak dimaksimalkan dengan mengganti peran hantu dengan make-up seram.

Analogi peralihan dua dunia

Pemakaian dunia lain dan ilusi-ilusi yang dialami Wati dan Andri terasa cukup menegangkan. Bayangkan saja, di rumah orang lain, harus menanggung misteri yang dirasakan diri sendiri. Merasa seperti gila, akhirnya misteri terbuka di babak akhir Perjanjian Gaib.

Pesugihan yang digunakan nenek dan apa saja tumbalnya akan jelas. Tapi sepanjang film, kita akan terus diberi kisi-kisi oleh warga sekitar. Terasa tidak seru, jika semua rumor yang tersaji sepanjang laga tidak ada plot twist, semua terkesan datar dalam satu kesimpulan.

Kesimpulan

Horor kali ini jadi sajian cukup lengkap. Dimulai dari drama kehidupan rakyat miskin yang diwakili oleh Wati dan Andri. Lalu ambisinya untuk kaya, dihalangi misteri kematian sang nenek. Misteri pesugihan yang terungkap belakangan pun, mendobrak di bagian akhir dengan misteri yang masih berlanjut.

Director: Hadrah Daeng Ratu

Cast: Ayu Laksmi, Della Dartyan, Dennis Adhiswara, Andy rif, Kinaryosih, McDanny, Allan Dastan, Yurike Prastika,

Duration: 102 minutes

Score: 6.2/10