“I’ve been having visions. I knew he was gonna die. I think I’m seeing the future,” – Cassandra Webb (Madame Web, 2024)
Tepatt di hari Valentine, kita akan kedatangan film superhero Madame Web di layar lebar kita. Madame Web menjadi film superhero pertama di tahun 2024 dan merupakan film keempat dalam Spider-Man Universe (SSU) milik Sony.
Film ini disutradarai S.J. Clarkson (sebelumnya pernah menyutradarai serial Jessica Jones, The Defenders) dan dibintangi Dakota Johnson, Sydney Sweeney, Celeste O’Connor, Isabela Merced, dan Tahar Rahim.
Sebelumnya, karakter Madame Webb dihadirkan Rachel Dratch saat mengisi suara “C. Weber”, sebuah karakter yang berdasarkan pada Madame Web, dalam Spider-Man: Across the Spider-Verse (2023). Cassandra Webb yang diperankan Dakota Johnson tentunya akan menjadi representasi menarik dari Madame Web di filmnya nanti.
Sinopsis
Cassandra Webb (Dakota Johnson), seorang paramedis di Manhattan yang mengembangkan kekuatan yang perlahan ia dapatkan setelah ia mengalami kecelakaan. Ia kemudian bisa melihat masa depan, menyadari bahwa dia dapat menggunakan kekuatannya tersebut untuk mengubahnya.
Namun, ia dipaksa mengungkap masa lalunya, saat mencoba menyelamatkan tiga remaja perempuan yang secara tak langsung terhubung dengan dirinya dan musuhnya yang ternyata memiliki keterkaitan dengan masa lalunya.
Agak berbeda dari versi komiknya
Karakter ini mungkin terdengar asing di telinga kita, karena sebenarnya karakter ini bukan merupakan karakter utama di komik. Madame Web pertama kali muncul di The Amazing Spider-Man #210, yang diterbitkan pada November 1980, dan diciptakan penulis Denny O’Neil dan artis John Romita Jr.
Dalam komiknya, Madame Web adalah seorang wanita tua buta dengan life support atau sistem pendukung kehidupan yang menyerupai jaring laba-laba. Dia menderita myastenia gravis (melemahnya otot), suatu kondisi neurologis yang memberinya kemampuan psikis dan menjadikannya sebagai medium.
Kemampuan Madame Web lebih kepada kemampuannya sebagai peramal dan prekognitif. Karakter mutan ini pertama kali muncul untuk membantu Spider-Man menemukan korban penculikan.
Tapi sebelum dia meninggal dia menyerahkan kekuatan prekognisi serta kebutaannya kepada Julia Carpenter, yang menjadi penerus berikut Madame Web, karakter yang diperankan oleh Sydney Sweeney dalam film ini.
Dalam versi layar lebarnya, kita akan melihat masa sebelum Cassandra Webb menyadari kemampuannya dan menjadi pelindung tiga remaja putri yang nantinya menjadi heroine seperti dirinya.
Minim aksi namun narasinya menarik
Jangan bandingkan film ini dengan film-film Spider-Man keluaran Sony seperti Venom atau Morbius yang sarat aksi dan efek CGI. Di film ini, kita seperti melihat visualisasi seperti di Minority Report (2001) yang memiliki kemampuan prekognisi yang sama dengan Madame Web.
Bedanya Tom Cruise di film tersebut memanfaatkan kemampuan prekognisi yang dimiliki tiga orang untuk meramalkan kejadian yang belum terjadi di masa depan. Sedangkan karakter Madame Web memiliki kemampuan ini seorang diri dan secara visual jauh lebih menarik. Sisi inilah yang coba diangkat S.J. Clarkson di film terbarunya.
Absurditas Ezekiel Sims sebagai musuh utama
Tidak jelas kenapa Ezekiel Sims bisa menjadi villain di film ini. Eksposisi karakternya juga tak tergambar dengan baik sebagaimana sejumlah villain yang muncul di banyak film Spider-Man.
Sebagai karakter antagonis, kita hanya melihat betapa paranoidnya ia akan gambaran mimpinya di mana ia akan terbunuh oleh tiga spider-woman remaja yang misterius, dan hanya itu motif utamanya.
Perbedaan signifikan dari Ezekiel Sims adalah kalau di komik biasanya memakai jas, tapi bukan kostum. Ezekiel Sims yang masuk karakter sekunder dalam komik ini mempunyai kemampuan sedikit di bawah Spider-Man.
Kesimpulan
Secara keseluruhan film ini tampil jauh lebih baik dari Morbius (2022) yang tampil jauh di bawah ekspektasi. Film ini membawa penyegaran terhadap karakter superhero lain yang jarang dikenal orang banyak, sebagaimana MCU sebelumnya mengangkat Eternals (2021) ke layar lebar.
Narasinya membutuhkan proses luar biasa untuk mengangkatnya ke layar lebar. Yang menjadi catatan serius Cineverse di film ini ada di akting Dakota Johnson yang sangat datar dan tanpa emosi.
Chemistry-nya pun tak bisa menyatu dengan ketiga remaja ini, membuat secara keseluruhan, akting keempat aktris ini sangat di bawah rata-rata. Film ini seharusnya bisa tampil lebih baik lagi dari sisi naratifnya, terlebih karena film ini minim CGI dan aksi tingkat tinggi yang memakan bujet besar.
Jangan nantikan post credit scene, karena film ini tidak memunculkan apa-apa setelah kredit selesai.
Madame Web akan dirilis di Indonesia pada 14 Februari 2024, jadi pastikan kalian menonton film ini di seluruh bioskop di Indonesia.
Director: S.J. Clarkson
Cast: Dakota Johnson, Sydney Sweeney, Isabela Merced, Celeste O’Connor, Tahar Rahim, Mike Epps, Emma Roberts, Adam Scott
Duration: 117 Minutes
Score: 6.2/10
WHERE TO WATCH
The Review
Madame Web
Madame Web mengisahkan Cassandra Webb yang menemukan bakatnya untuk melindungi tiga remaja putri yang nantinya memiliki kekuatan super