Review Klub Kecanduan Mantan (2023)

Lima Orang Pecundang yang Berusaha Melupakan Mantannya Masing-Masing

“Saat kehidupan cinta berantakan, tenang dan berpikir jernih sebelum mengambil keputusan” – Raysa (Klub Kecanduan Mantan)

Khusus para penonton yang ingin melupakan mantan, Netflix telah merilis sitkom terbaru berjudul Klub Kecanduan Mantan. Serial komedi situasi pertama dari Netflix Indonesia ini bercerita tentang perjuangan lima individu untuk melupakan para mantan, dengan bergabung dalam grup pendukung yang unik.

Judul ini termasuk dalam deretan serial original terbaru yang diumumkan di acara Waktu Netflix Indonesia pada September 2022, yang diproduksi oleh Wahana Kreator Nusantara dan digawangi oleh Salman Aristo.

Klub Kecanduan Mantan pada awalnya merupakan serial podcast 30 episode, terinspirasi dari jargon “gagal move on” yang sempat menyita perhatian warganet Indonesia pada tahun 2012. Bagi showrunner dan kreator Salman Aristo, jargon tersebut sangat dekat dengan hidup semua orang dan ia merasa topik ini dapat disulap menjadi cerita yang disukai banyak orang.

Serial yang ringan dan menghibur ini akan segera tayang pada 20 April 2023. Klub Kecanduan Mantan terdiri dari 5 anggota yang dibintangi oleh para aktor muda Indonesia, yaitu Agatha Pricilla, Andri Mashadi, Chicco Kurniawan, Hafizh Weda, dan Rachel Amanda.

© Netflix

Sinopsis

Serial komedi situasi ini berfokus pada lima orang: pengusaha ambisius, guru yoga pencinta damai, barista pemarah, pemuda simpatik, dan playboy meragukan, bersatu dalam sebuah kelompok dengan tujuan mengakhiri ketergantungan pada cinta di masa lalu.

Melalui motto kebersamaan, mereka saling membantu demi melupakan mantan. Mampukah para anggota Klub Kecanduan Mantan ini bertahan dari godaan?

Para karakter yang menarik perhatian

© Netflix

Di serial ini, terdapat lima orang dengan karakter dan kisah cinta yang berbeda-beda. Mulai dari Raysa (Agatha Pricilla), ia adalah pengusaha ambisius yang menjadi pemimpin dari Klub Kecanduan Mantan. Raysa mendedikasikan diri untuk membantu teman-temannya move on dari para mantan. Meski memiliki kesulitan yang sama, ia selalu larut dalam masalah orang lain.

Ada pula Tina, guru yoga pencinta damai yang menyimpan dua keinginan berbeda: menyatukan diri dengan alam semesta atau mengeluarkan amarah yang membara. Diperankan oleh Rachel Amanda, karakternya begitu menarik karena sering berada di ujung tanduk. Ia ingin menjadi bukti pancaran ketenangan. Namun dalam momen tertentu, emosinya bisa tak terkendali dan justru membuat penonton tertawa.

Tidak berbeda dengan Kori (Chicco Kurniawan), yang rela dipermainkan oleh mantan kekasih demi mencegahnya merasa marah atau kecewa. Ia digambarkan sangat polos, naif, dan juga paling perasa. Uniknya, karakter Kori tidak terlihat bodoh meskipun ia sangat mencintai mantannya. Kori bahkan berani untuk memulai hubungan baru, meski harus kandas di tengah jalan.

Masih ada dua karakter lain, yaitu Asep (Andri Mashadi) dan Kevin (Hafizh Weda). Dalam mengatasi patah hati, mereka melakukannya dengan cara yang berbeda. Sementara Asep melampiaskan lewat kemarahan, Kevin justru berusaha menutupi patah hatinya dengan kesombongan dan uang.

Semua tokoh ini ditampilkan dengan porsi yang pas, sesuai dengan peran masing-masing. Karena Raysa bermain sebagai pemimpin klub tersebut, maka tidak heran jika ia lebih sering diberi suara. Namun setiap pemeran lain juga mendapat kisah dan closure-nya sendiri. Oleh sebab itu, tidak ada karakter yang terlalu alfa atau bahkan terlupakan. Karena chemistry yang terjalin kuat, semua pemain cukup membuat penonton berempati dengan Klub Kecanduan Mantan.

Dramatis, absurd, dan relatable

Awalnya, mungkin serial Klub Kecanduan Mantan dimulai dengan terlalu aneh dan agak berlebihan. Empat orang yang mendamba cinta mantan kekasih mengurung diri selama 16 hari demi menghindar dari bahaya. Setelah tidak mengalami perubahan – gejala rindu mantan justru semakin menjadi untuk beberapa orang, akhirnya mereka melepas diri ke dunia luar. Namun seperti yang telah diduga, 4 orang ini harus berurusan dengan para mantan mereka untuk hari-hari berikutnya.

Selain penuh cerita dramatis, Klub Kecanduan Mantan juga banyak diselingi oleh kejadian aneh dan lucu. Meski begitu, perjalanan mereka bisa sangat relatable dengan beberapa orang – walaupun ada bumbu-bumbu yang membuatnya menjadi lebih menarik. Diselingkuhi, ditinggalkan karena terlalu baik, atau dikhianati karena harapan, klub ini menjadi pendukung mereka untuk meninggalkan lubang trauma buruk akibat cinta.

Kesimpulan

© Netflix

Klub Kecanduan Mantan merupakan salah satu sitkom yang sangat Indonesia. Melalui sentuhan lokal, ditambah cerita dan karakter yang sangat dekat dengan para muda-mudi ‘gagal move-on’, serial berjumlah 10 episode ini cukup menghibur untuk disaksikan. Durasi yang tidak terlalu lama membuat para penonton bisa menghabiskan judul ini hanya dalam sekali duduk.

Tentunya, masih ada kesan cringe dan agak berlebihan untuk beberapa adegan. Namun hal itu sepertinya bisa terobati berkat humor-humor receh dan murahan yang ada dalam serial ini. Belum lagi para pemain dengan karakter-karakternya yang menarik, menjadi salah satu nilai lebih untuk sitkom ini.

 

Director: Salman Aristo

Cast: Agatha Pricilla, Rachel Amanda, Andri Mashadi, Hafizh Weda, Chicco Kurniawan, 

Episode: 10

Score: 5.8/10

WHERE TO WATCH

The Review

Klub Kecanduan Mantan

5.8 Score

Serial komedi situasi ini berfokus pada lima orang: pengusaha ambisius, guru yoga pencinta damai, barista pemarah, pemuda simpatik, dan playboy meragukan, bersatu dalam sebuah kelompok dengan tujuan mengakhiri ketergantungan pada cinta di masa lalu.

Review Breakdown

  • Acting 6
  • Cinematography 6
  • Entertain 6
  • Scoring 6
  • Story 5
Exit mobile version