“Persoalan keluarga ini harus diselesaikan dengan cara keluarga” – Nenek (Saiyo Sakato)
Saiyo Sakato (Bahasa Minangkabau: Seia Sekata) adalah seri web Indonesia tahun 2020 yang disutradarai oleh Gina S. Noer dan dibintangi oleh Cut Mini, Nirina Zubir, dan Lukman Sardi sebagai pemeran utama. Meski serial ini merupakan rilisan eksklusif GoPlay Originals dalam layanan streaming GoPlay, Saiyo Sakato baru saja tayang di layanan streaming Netflix dan bisa ditonton para pelanggan.
Gina S. Noer berperan sebagai sutradara, showrunner, dan penulis, bersama dengan Salman Aristo sebagai showrunner. Sejumlah kolaborator seperti Arief Ash Shiddiq, Aditya Ahmad, dan Arief Malinmudo juga terlibat dalam tim produksi.
Sinopsis
Tak lama setelah wafatnya sang suami Da Zul (Lukman Sardi), kedua istrinya, Mar (Cut Mini) dan Nita (Nirina Zubir) mendapati kenyataan bahwa mereka ternyata berbagi suami.
Da Zul, yang merupakan pemilik restoran Minang ternama, rupanya mewariskan buku resep yang sama kepada kedua istrinya.
Semua makin runyam, tatkala Mar tidak menerima kenekatan Nita membuka usaha restoran masakan Minang dengan nama serupa persis di seberang restoran miliknya, Saiyo Sakato.
Drama keluarga dengan bumbu komedi
Seperti yang sudah bisa diduga, serial ini sangat kental dengan nilai-nilai keluarga. Meski latar belakang dari para istri masih kurang dijelaskan, namun Saiyo Sakato tetap memperlihatkan kehangatan dan chemistry dari keluarga Da Zul. Setiap karakter – istri pertama, kedua, anak-anaknya, hingga saudara Da Zul, diberikan adegan tersendiri di layar sehingga dapat mendukung cerita.
Uniknya, drama ini tidak melulu berbicara tentang keluarga saja. Ada cerita cinta menarik – seperti Romeo dan Juliet versi Indonesia dengan bumbu kuliner, ada kisah tentang mimpi, atau bahkan perjuangan emansipasi. Selain itu, agar para penonton tidak bosan, Saiyo Sakato juga menyelipkan komedi ringan. Alhasil, 10 episode dengan durasi sekitar 30 menit tidak akan terasa suram dan panjang.
Hal yang lebih menarik lagi dari Saiyo Sakato adalah bagaimana serial ini memperlihatkan unsur-unsur patriarki, namun juga menghadirkan perjuangan perempuan. Kondisi ini digambarkan dari karakter Annisa (Fergie Brittany), yang sangat berambisi untuk menjadi penerus dari Saiyo Sakato. Meski ayah dan ibunya meminta Zaenal (Chicco Kurniawan) untuk mengambil posisi tersebut, Annisa terus membuktikan diri bahwa dirinya kompeten dan bisa memegang Saiyo Sakato tanpa harus khawatir akan masalah gender.
Di sisi lain, agak meresahkan melihat bagaimana sosok alm. Da Zul sepertinya tidak terkena imbas akan kebohongannya. Laki-laki seakan mendapat toleransi untuk beristri dua, dan bebas dari masalah yang harus dihadapi oleh kedua istrinya. Saiyo Sakato menyinggung bagaimana laki-laki begitu diagungkan, melihat seluruh cerita hampir terus berpusat pada sosok Da Zul.
Konflik yang tidak berkesudahan
Mar dan Nita lambat laun semakin sadar, bahwa ini bukanlah kesalahan mereka. Keduanya adalah korban dari kebohongan dan mimpi Da Zul. Seharusnya, konflik ini sudah bisa disadari sejak awal. Namun, ego mereka yang saling merasa tersakiti membuat munculnya aura persaingan.
Selama episode berjalan, konflik terasa tidak berkesudahan. Selalu saja ada hal yang menjadi masalah, padahal dunia tidak berputar hanya pada istri-istri Da Zul saja. Ada Zaenal, yang tidak bisa mengenal adik tirinya lebih dekat. Ada Annisa, yang harus mengorbankan cinta terlarang, meski ia sulit untuk membuka hati. Atau bahkan adik-kak Tek Cie (Upiak Isil) dan Pak Etek Eri (Chandra Satria) yang tidak bisa mengenang masa kecil mereka karena konflik poligami ini. Jika tidak ada unsur komedi dalam Saiyo Sakato, mungkin saja drama ini akan berakhir sangat membosankan.
Penyelesaian bahagia
Tidak seperti dugaan awal, akhir dari Saiyo Sakato justru kurang meledak dan tidak banyak menguras emosi. Meski memang berakhir bahagia bagi setiap istri, nuansa persaingan terus muncul bahkan hingga akhir. Kabar bahagia dari Annisa dan Emir (Jourdy Pranata) juga tidak membuat Mar dan Nita mengamuk, bahkan keduanya hanya diam dan pergi tanpa kata.
Berkat campur tangan sang mertua, Mar dan Nita akhirnya menoleransi keberadaan masing-masing. Mereka hanya ingin yang terbaik bagi keluarganya saat ini. Alhasil, tidak ada yang dirugikan.
Kesimpulan
Saiyo Sakato adalah drama keluarga yang menyenangkan untuk dinikmati bersama. Kelucuan Cut Tari dan kepolosan Nirina Zubir sukses menghidupkan serial ini. Chemistry yang dibangun antara para karakter juga terbangun dengan baik. Bagi Cilers yang ingin menyaksikan, Saiyo Sakato bisa dinikmati melalui layanan streaming Netflix.
Kreator: Gina S. Noer
Cast: Cut Mini, Nirina Zubir, Lukman Sardi, Fergie Brittany, Chicco Kurniawan, Jourdi Pranata, Gamaliel Eleazar
Episode: 10
Score: 7.0/10
WHERE TO WATCH
The Review
Saiyo Sakato
Tak lama setelah wafatnya sang suami Da Zul (Lukman Sardi), Mar (Cut Mini) dan Nita (Nirina Zubir) mendapati kenyataan bahwa mereka ternyata berbagi suami. Semua makin runyam, tatkala Mar tidak menerima kenekatan Nita membuka usaha restoran masakan Minang dengan nama serupa persis di seberang restoran miliknya, Saiyo Sakato.