“Tidak apa berperan jahat asal tidak lupa berbuat baik, karena tidak baik bukan berarti jahat.” – Navara Juliette (Drama Ratu Drama)
Ketika berbicara mengenai sinetron tentu ada ragam opini bermunculan, kebanyakan akan langsung melayangkan kritikan pedas bahkan meremehkan industri hiburan yang satu ini. Sinetron kerap dipandang sebelah mata, memunculkan stigma sinetron dibuat tanpa logika karena memiliki judul dan jalan cerita diluar nalar. Namun, dibalik itu semua masih banyak yang belum mengetahui bagaimana dunia sinetron itu saat di balik layar.
Melalui serial lokal ‘Drama Ratu Drama’ yang tayang di Vidio, penonton akan diberi gambaran mengenai cara dunia sinetron yang kerap dijadikan lelucon ini bekerja.
Sinopsis
‘Drama Ratu Drama’ mengikuti kisah aktor spesialis antagonis, Ijul (Enzy Storia) yang berjuang untuk mendapatkan peran protagonis demi mengubah citranya sebagai aktris. Ijul dikenal sangat piawai memerankan peran tersebut sehingga banyak penonton ikut terhanyut terlalu dalam akan karakter-karakter yang diperankannya.
Namun, alih-alih mendapat apreasi, Ijul justru dirundung, imbas dari karakter jahat dalam sinetron yang ia perankan. Ijul yang sempat di blacklist beberapa rumah produksi akibat tidak sengaja menyebabkan kecelakaan di lokasi syuting, telah berhasil mendapatkan peran protagonis yang dia idam-idamkan.
Tetapi kebahagiaan itu harus pupus ketika peran tersebut tiba-tiba diberikan kepada Amelie (Rachel Amanda) yang memang terkenal sebagai aktor spesialis peran protagonis.
Kesulitan aktris yang terkenal sebagai tokoh antagonis
Ketika membahas aktris antagonis populer di Indonesia nama-nama seperti Leily Sagita, Dinda Kanyadewi, atau Gracia Indri tentu akan masuk di dalam daftar. Saking melekatnya karakter tersebut pada diri mereka, membuat masyarakat kadang benar-benar menganggap deretan aktris ini sebagai orang jahat di dunia nyata.
Kondisi ini menjadi cikal bakal perjalanan Ijul ‘Drama Ratu Drama’ dimulai. Berangkat dari keresahannya sebagai ratu antagonis membuat Ijul harus berusaha keras untuk menunjukkan kepada masyarakat khususnya Ibu-ibu pecinta sinetron bahwa dia adalah orang yang baik.
Serial sempat menunjukkan reaksi masyarakat yang terhanyut dengan akting Ijul di sinetron, dia dicegat sekelompok Ibu-ibu kemudian diserang karena dianggap sedang menggoda suami orang seperti yang ia lakukan di sinetron. Ijul dijambak, digiring ke tanah lapang untuk dihakimi. Bahkan, Ibu-ibu yang pertama kali menuduhnya meminta ganti rugi setelah Ijul menjelaskan situasi sebenarnya.
Kehidupan dibalik layar produksi sinetron
Sudah menjadi rahasia umum jika sinetron Indonesia kerap mendapat kritikan karena menyajikan cerita yang tidak masuk akal. Sinetron kerap dipandang sebelah mata oleh sebagian orang karena episodenya yang banyak juga syuting yang dilakukan secara stripping. Ini juga memunculkan stigma bahwa sinetron dibuat secara acak dan tanpa logika.
Pada ‘Drama Ratu Drama’ penonton tidak hanya disajikan adegan sinetron yang sangat tidak masuk akal tetapi juga menunjukkan hal-hal yang mungkin ditemukan saat masuk ke dalam sebuah produksi sinetron seperti bentuk asli dari lokasi yang digunakan untuk syuting, para aktor dengan ruangan pribadinya masing-masing hingga peran produser saat di lokasi. Paling utama, serial ini menunjukkan bahwa dibalik itu semua ada suka duka yang dialami oleh para aktor dan juga kru produksi.
Menyentil sistem kerja industri sinetron
Sistem kerja rodi tetapi dengan versi modern, itulah yang ditampilkan dalam ‘Drama Ratu Drama’. Disamping perjalanan Ijul mendapatkan peran utama, sistem kerja melanggar aturan akibat mengejar tayangan juga menjadi konflik utama dalam serial karya Aco Tenriyagelli ini. Sang sutradara sekaligus penulis naskah memberikan sindiran kepada para produser yang melakukan apa saja seperti mengeksploitasi para kru nya hingga mementingkan skandal seorang aktris demi menaikkan rating sinetronnya.
Dalam satu adegan memperlihatkan Lex ingin memberikan sinetron dengan kualitas terbaik, tetapi ia harus mengalah dengan permintaan pasar. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun sutradara dan kru ingin memberikan karya berkualiatas tinggi, jika industri tidak mau dan hanya fokus pada kuantitas maka dunia sinetron tidak akan berkembang. Selain itu, Lex yang mencoba beberapa kali untuk meminta istirahat atau menambah jumlah kru sehingga jam kerja kembali teratur, tidak digubris oleh Louis selaku pemilik rumah produksi.
Padu padan komedi dan drama yang pas
Di awal serial, penonton sudah dibuat terpingkal-pingkal akan komedi yang tersaji dalam ‘Drama Ratu Drama’ terutama saat serial ini memparodikan adegan-adegan sinetron yang selalu ada di setiap episodenya. Adegan ditampilkan dengan plot, akting, serta sinematografi yang khas dalam sebuah sinetron tahun 2000-an hingga berhasil mengocok perut penonton. Tak hanya itu, serial ini juga menampilkan materi humor ringan hingga humor sindiran untuk industri sinetron Indonesia yang disampaikan dengan porsi yang pas serta akting mumpuni dari para aktor.
Setelah puas dibuat tertawa, emosi penonton juga dipermainkan dalam serial sebanyak 8 episode ini. Konflik-konflik yang bermunculan tidak hanya dialami pemeran utama saja, karakter pendukung pun turut mengalami konflik yang benar-benar tidak terduga. Terutama saat Ijul melakukan monolog selama sepuluh menit lamanya, adalah adegan paling emosional yang dimiliki serial ini.
Pendalaman karakter yang baik
Meskipun tidak sempurna, tetapi beberapa aktor telah menunjukkan pendalaman karakter yang cukup baik. Terutama Enzy Storia dan Rachel Amanda yang masing-masing berperan sebagai Ijul dan Amelie. Uniknya, kisah serial ini sangat dekat dengan kondisi Enzy di dunia nyata yang kerap memainkan karakter antagonis. Sedangkan Amanda, seperti yang kita tahu bahwa mantan akrtis cilik ini sangat dikenal akan peran-peran protagonisnya.
Memerankan karakter yang berbeda dari peran yang biasa mereka mainkan, membuat cerita ini semakin seru untuk di ikuti. Dari sekian banyak adegan, pendalaman karakter terbaik yang dilakukan Enzy ada saat ia melakukan monolog dengan durasi sepuluh menit. Emosi dari tiap kata yang ia ucapkan berhasil menyentuh hati penonton hingga menjadikan adegan ini adegan terbaik. Sedangkan Amanda, meskipun ini peran antagonis pertamanya, nyatanya Amanda sukses membuat para penonton merasa kesal dengan aktingnya sebagai Amelie dalam ‘Drama Ratu Drama’.
Kesimpulan
Mengangkat kisah dibalik pembuatan sebuah sinetron, ‘Drama Ratu Drama’ berhasil memisahkan plot cerita acak saat di sinetron dengan cerita utama serialnya. Penonton tidak akan dibuat bingung karena ini terlihat jelas dalam tampilan sinematografi serta para aktor yang bisa menunjukkan warna akting berbeda saat berada dalam dunia ‘Drama Ratu Drama’ maupun dunia sinetron.
‘Drama Ratu Drama’ tidak hanya menjadi tontonan hiburan penuh komedi tetapi juga menghangatkan hati serta menunjukkan perjuangan pencarian jati diri seseorang. Serial ini akan cocok untuk penonton yang sedang mengalami masa quarter-life crisis.
Director: Aco Tenriyagelli
Cast: Enzy Storia, Rachel Amanda, Bukie B. Mansyur, Ibrahim Risyad, Randy Danistha, Yaya Unru, Aulia Deas, Teuku Rifnu Wikana
Episode: 8 Episode
Score: 7.2/10
WHERE TO WATCH
The Review
Drama Ratu Drama
‘Drama Ratu Drama’ mengikuti kisah aktor spesialis antagonis, Ijul (Enzy Storia) yang berjuang untuk mendapatkan peran protagonis demi mengubah citranya sebagai aktris. Ijul dikenal sangat piawai memerankan peran tersebut sehingga banyak penonton ikut terhanyut terlalu dalam akan karakter-karakter yang diperankannya.