Review Even Mice Belong in Heaven (2021)

Animasi Stop-Motion Tentang Rubah dan Tikus yang Tanpa Disengaja Bertemu di Surga

“Heaven isn’t what you want it to be. It’s what you need it to be.” Owl (Even Mice Belong in Heaven).

 

‘Even Mice Belong in Heaven’ adalah film animasi stop-motion berasal dari Ceko yang rilis di negaranya pada Desember 2021. Proyek animasi ini sudah dimulai semenjak kuartal ketiga tahun 2018. Kalian sudah bisa menyaksikannya di KlikFilm mulai Februari 2022. Di angkat dari buku bestseller dengan banyak penghargaan.

Film ini disutradarai oleh Jan Bubenicek dan Denisa Grimmová dari naskah yang buat oleh Jeffrey Hylton, Richard Malatinský, dan Alice Nellis. Pengisian suara oleh Marc Thompson, Erica Schroeder, Wayne Grayson.

Sinopsis

Whizzy seekor anak tikus yang selalu ingin menjadi tikus paling berani. Ayahnya mati lebih dulu karena menyelamatkan Whizzy dari serangan rubah.

Suatu hari dirinya ingin membuktikan dengan melawan rubah Whitebelly. Whitebelly tersebut balik mengejarnya, dan Whizzy secara tiba-tiba sudah berada di surga. Di surga pun Whizzy ternyata bertemu Whitebelly yang mengejarnya.

© Samuel Goldwyn Films

Whizzy selalu menyalahkan Whitebelly sebagai pembunuh dirinya. Tikus Whizzy tidak terima karena dirinya sudah mati. Tikus ini berpetulang di surga bersama rubah untuk mencari jalan pulang. Menerima dirinya yang sudah mati, Whizzy ingin bertemu ayahnya di surga.

Di surga petualangan mereka berdua hanya bertemu hewan lainnya yang menjadi petunjuk ke mana arah perjalan Whizzy. Dari yang kesal terhadap rubah, lama-lama Whizzy menjadi sahabat dengan Whitebelly. Kematian Whitebelly dan Whizzy masih menjadi misteri yang tenggelam sepanjang perjalanan seru mereka.

Visualisasi lucu para hewan

Stop-motion menjadi genre unik dalam pembuatan animasi. Lucu dan menggemaskan untuk karakter-karakter hewan yang ada di ‘Even Mice Belong in Heaven’. Dari judulnya saja, kita tahu pasti seekor tikus kecil mice yang akan menghiasi sepanjang film. Whizzy sang tikus akan menuntun kita ke dalam petulangannya di surga dengan penggambaran hewan-hewan penghuni surga lainnya.

Bisa jadi ini gambaran surga para hewan dengan berbagai hal menariknya, dari mulai hutan, taman bermain, dan habitat para hewan lainnya.

Visual karakter hewan di sini cukup unik, seperti melihat boneka yang digerakkan. Tek terlalu detail, namun ciri khas dari masing-masing hewan dan sifat alaminya diperlihatkan dengan cara menyenangkan.

Mungkin karena sasaran pasar yang menjangkau semua umur termasuk anak-anak, sehingga penyampaian yang cenderung ringan menjadi pilihan utama.

© Samuel Goldwyn Films

Dari mulai Whizzy sang tikus yang hanya digambarkan abu-abu monoton tanpa detail tambahan apapun, hanya dengan telinga, hidung, dan ekor khas tikus.

Kelucuan dari perbedaan karakter tikus ini menjadi nilai tambah, seperti ada yang menggunakan kacamata, syal, bahkan topi jenderal. Rubah yang terlihat berbeda satu sama lain hanya dari tampilan bulunya.

Hewan lain seperti buaya, burung hantu, atau kambing yang menjadi penjaga surga menampilkan sisi unik khas hewan tersebut. Pada karakter kumbang penjaga keadilan dalam surga, mungkin kalian akan mengingat sosok kumbang di serial animasi Korea ‘Larva’.

Tampilan para hewan yang lucu ini tidak begitu menyatu dengan latar tempat yang begitu alami terlihat seperti hutan sungguhan. Walau permainan pencahayaan dan elemen seperti air, pasir, daun, dan bebatuan sudah sangat baik, tapi animasi dari hewan sendiri masih kurang.

Dialog pendukung menguatkan cerita

Jika bukan karena dialog, ‘Even Mice Belong in Heaven’ dengan petualangannya di surga ini akan sangat membosankan. Apalagi animasi ini lebih banyak menguatkan sisi latar tempatnya dibuat seperti surga para hewan.

Pergerakan ­stop-motion yang cenderung minim dari permainan angle kamera kan terasa membosankan.

© Samuel Goldwyn Films

Tapi dukungan dari dialog untuk penebalan adegan sangatlah cemerlang. Ibarat adu akting, chemistry rubah Whitebelly dan tikus Whizzy pun berjalan rapi seiring jalannya cerita.

Konflik utama yang memang tidak begitu jelas pun tidak terasa hingga penghujung laga.

Kisah misterius namun menyenangkan

Awal mula sang tikus Whizzy bertemu rubah Whitebelly cukup mudah ditebak. Pertemuan mereka di surga inilah yang menjadi konflik utama mereka.

Whizzy yang sejak awal menyalahkan Whitebelly berubah menjadi teman akrab untuk mencari ayahnya. Arah tujuan utama Whizzy di surga pun menjadi tidak jelas.

© Samuel Goldwyn Films

Pada saat Whizzy mendapati sebuah taman bermain pun, tujuan akhir dari pencarian Whizzy pun makin misterius. Lalu apa yang sebenarnya dilakukan rubah Whitebelly.

Terkesan sang rubah di sini hanya sebagai sosok pelengkap cerita Whizzy saja. Sayang sekali, perubahan sifat alami rubah tidak begitu ditonjolkan.

Kesimpulan

Animasi stop-motion menjadi amat menarik dengan tampilan surga para hewan. Tampilan para hewan penghuni surga pun terlihat lucu dan menggemaskan. Tapi penggambaran hewan-hewan lucu ini seakan tidak menyatu dengan latar tempat yang begitu nyata dengan detail elemen yang ada.

Karakter alami para hewan membuat petualangan Whizzy dan Whitebelly terasa lebih cair. Walaupun konflik utama dari film ini tidak begitu jelas, tapi pertualangan tikus dan rubah ini cukup menghibur.

Dukungan dialog dan hal-hal kecil menjadi hiburan tersendiri yang menjadi alasan utama ‘Even Mice Belong in Heaven’ tidak membosankan.

Film ini cocok untuk semua umur, karena pesan ringan yang disampaikan tentang surga dan isinya, walaupun hanya menurut hewan.

 

Director: Jan Bubenicek, Denisa Grimmová

Cast: Erica Schroeder, Paul Castro Jr., Marc Thompson, Tyler Bunch, Wayne Grayson, Mike Pollock, Billy Bob Thompson, Ryan Andes, Tom Wayland

Duration: 80 minutes

Score: 6.4/10

WHERE TO WATCH

The Review

Even Mice Belong in Heaven

6.4 Score

Tikus kecil Whizzy dan Rubah Whitebelly bertemu di surga akibat kejadian malang yang dialami mereka. Tak di sangka sifat alami mereka luncur dan menjadi teman akrab dalam petualangan mereka di surga

Review Breakdown

  • Character 6.4
  • Drawing 6.4
  • Entertain 6.4
  • Scoring 6.4
  • Story 6.4
Exit mobile version