“Lo ngerasa gak akhir-akhir ini Mawar jadi aneh, mulai berubah semenjak dia punya pacar,” – Vey (Do You See What I See, 2024)
Awi Suryadi akhirnya kembali lagi lewat film horor terbarunya. Setelah sebelumnya sukses lewat Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul yang dirilis pada tahun 2023, kini Awi kembali menyutradarai film yang dialihwahanakan dari kisah podcast horor dari Mizter Popo EPISODE #64 “First Love.”
Bagaimana alihwahananya terbarunya kali ini? Apakah Do You See What I See tetap berhasil menghantarkan horor yang intens bagi penontonnya? Cineverse akan mengulasnya di bawah ini.
Sinopsis
Mawar (Diandra Agatha) sering kali kesepian, terutama setelah kehilangan kedua orang tuanya. Dia sering menyampaikan kepada Vey (Shenina Cinnamon), dan juga geng-nya seperti Kartika (Sonia Alyssa), dan Dona (Jessica Shaina). Sudah tentu geng cewek beken di sini tidak tinggal diam saja, melihat temannya sedih.
Saat ulang tahunnya, Mawar berdoa semoga mendapatkan seorang pacar yang bisa mencerahkan hari-harinya. Keinginannya akhirnya terkabul ketika dia akhirnya bertemu Restu. Vey pun tak kalah bersemangatnya setiap kali Mawar bercerita tentang dirinya.
Namun, kejadian luar biasa mulai terjadi sejak saat itu. Seisi rumah banyak mengalami kejadian mistis dan mengerikan hingga suatu hari Vey menemukan petunjuk bahwa kejadian tersebut ada hubungannya dengan pacar baru Mawar yang bukan manusia.
Apa yang terjadi dengan Mawar nantinya? Bisakah teman-temannya menolongnya?
Tidak sekedar film horor belaka
Film horor idealnya dibuat untuk menakut-nakuti, tapi bagaimana jika film horor ternyata punya potensi lebih. Inilah yang ditawarkan oleh film ini. Kita semua akan terbawa suasana Bohemian menjadi anak kampus yang riang gembira karena semua momen dirasakan bersama sahabat, baik suka maupun duka.
Karakter Mawar dengan tampilannya, berhasil menghipnotis kita dengan aktingnya sebagai anak gadis polos yang baru saja berulang tahun ke-20. Paras cantik dan tingkah manisnya membuat kita tidak berlama-lama untuk dapat menaruh rasa simpati padanya.
Begitu juga teman-temannya juga berusaha untuk melindungi orang yang mereka sayangi. Nuansa coming of age berbalut horor inilah yang merupakan pembeda film ini dengan film-film sejenis yang menekankan sisi reliji sebagai dasar narasinya.
Karakter pendukung tidak sekedar tempelan saja
Dalam usaha menghidupi narasi film yang sudah baik ini, kita bisa merasakan kalau karakter di film ini hampir semuanya dapat mencuri perhatian dan tidak terasa sebagai karakter satu dimensi yang sekedar lewat saja.
Sebagai contoh, Vey muncul sebagai sosok gadis yang tegas, straight to the point dan jadi kapten di geng ini, lalu ada Kartika yang seorang penyiar radio kampus yang mempunyai kecintaan terhadap Tupac Shakur, dan Dona yang merupakan teman satu kost mereka yang serba mau tahu gosip terbaru.
Bahkan karakter tambahan seperti Miss Lin (Sarah Felicia) yang dimunculkan sebagai cenayang di kampus saja, amat terasa sekali karismanya.
Elemen teknisnya digarap baik
Elemen yang satu ini tidak usah diragukan lagi, selalu hadir di hampir setiap film Awi Suryadi. Desain produksinya yang digarap serius, sejumlah detil kecil saat membuat set ruang lingkup, baik itu suasana kampus, ruang penyiaran radio, ruang kost-kostan, wardrobe, dan tentu saja kuburan angker.
Saking detail dan rapinya sisi artistik ini, kita benar-benar akan terbawa suasana kuliah di tahun 1996. Usaha dalam menampilkan teror yang kekinian juga terlihat tampil di film ini, bahkan makin disempurnakan oleh teknik-teknik penempatan kamera yang di luar perkiraan penonton.
Sejumlah detil kecil tersebut membuat film ini terasa mempunyai nilai lebih ketimbang film horor lainnya yang sekedar mengumbar ketakutan ketimbang sisi artistiknya.
Kesimpulan
Sebagai horor ‘coming of age’ yang mungkin kehadirannya agak jarang hadir di Indonesia, Do You See What I See bahkan ‘peduli’ dengan pop culture dengan memasukkan berita bahwa rapper Tupac Shakur meninggal karena dibunuh.
Sebuah treatment menarik di dalam sebuah film horor yang jarang sekali dimasukkan. Akting yang lumayan baik dari para pemainnya, sinematografi dan sisi artistiknya juga digarap serius, memang menjadi nilai positif dari film ini.
Walau begitu, Do You See What I See masih menggantungkan kisahnya lewat sejumlah elemen horor khas indonesia seperti jumpscares yang mudah sekali diprediksi kehadirannya. Begitupun adanya karakter comedy relief yang lucunya terlihat tanggung dan terkesan dipaksakan.
Tapi secara keseluruhan, film horor ini masih bisa menghibur kita dari narasinya dan berharap film horor seperti ini bisa terus banyak dibuat oleh sineas Indonesia.
Nantikan Do You See What I See di semua bisokop Indonesia mulai 16 Mei 2024.
Director: Awi Suryadi
Cast: Shenina Cinnamon, Diandra Agatha, Yesaya Abraham, Sonia Alyssa, Sarah Felicia, Jessica Shaina, Nyimas Ratu Rafa, Irgi Fahrezi, Bunbun Melly, Aqeela Dhiya, Putri Aisyah Cindi Az-Zahra, Noval T.B., Rin Rin Rindiani, Reza Rahmandani, Aldio Putra Pradana Jaiti
Duration: 109 Minutes
Score: 7.4/10
WHERE TO WATCH
The Review
Do You See What I See
Do You See What I See mengisahkan berubahnya Mawar sejak mendapatkan cinta pertamanya yang ternyata tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan sebelumnya