“It’s an unspoken rule not to use somebody else’s cards,” – Haley (Tarot, 2024)
Hari ini kita kembali kedatangan film horor terbaru dari Sony Pictures yang premisnya cukup menarik. Dengan judul Tarot, tentunya narasi film ini akan berputar bagaimana kartu ramalan yang populer di seluruh belahan dunia ini akan mengancam keseluruhan karakter yang ada di film ini.
Tarot ditulis dan disutradarai Spenser Cohen dan Anna Halberg (yang merupakan debut penyutradaraan film mereka), dan ditulis bersama oleh Nicholas Adams. Film ini dibuat berdasarkan novel berjudul Horrorscope yang dirilis pada tahun 1992 oleh Nicholas Adams.
Film ini sebelumnya sudah dirilis di Amerika Serikat pada 3 Mei 2024, dan hingga kini telah meraup pemasukan 20 juta dolar AS di seluruh dunia. Bagaimana filmnya? Cineverse akan mengulasnya di bawah ini.
Sinopsis
Sekelompok mahasiswa, Haley, Grant, Paxton, Paige, Madeline, Lucas, dan Elise, menyewa sebuah rumah besar di Catskills untuk merayakan ulang tahun Elise.
Suasana saat itu sebetulnya tidak terlalu bagus, Haley dan Grant baru saja berpisah dan teman-temannya mencoba mengalihkan perhatian mereka dengan meminta Haley membacakan nasib mereka dengan kartu Tarot yang mereka temukan di ruang bawah tanah.
Meskipun Haley menyatakan bahwa menggunakan kartu orang lain melanggar aturan Tarot, mereka memutuskan untuk melanjutkan ramalan kartu tersebut. Namun, saat Haley membacakan kartu teman-temannya, terlihat kalau kartu yang mereka dapatkan tidak terlalu bagus, begitupun dengan dirinya.
Keesokan harinya, mereka kembali ke kampus, di mana satu per satu dari mereka mati dengan cara yang mengerikan. Elise dipukul hingga mati dengan tangga geser yang menuju lotengnya. Lucas kemudian diserang oleh di stasiun kereta api dan dibunuh oleh kereta yang melaju kencang saat mencoba melarikan diri.
Mulai curiga dengan kematian dua orang temannya secara berturut-turut, mereka akhirnya mengunjungi Alma Astryn, seorang peramal dan pakar kartu tarot dan mengenali kartu yang mereka pakai sebagai milik seorang peramal Hungaria pada akhir abad ke-18 yang kisahnya menyedihkan.
Alma kemudian meminta mereka untuk kembali mengambil kartu tersebut dan membakarnya, agar kutukannya hilang. Berhasilkah mereka melakukannya?
Premisnya unik, namun minim jumpscares
Buat kamu yang sebelumnya telah menonton trailer Tarot di YouTube, pasti akan tertarik menonton film ini karena teror yang datang tiada henti dan membuat sekelompok remaja ini dikejar-kejar oleh makhluk menyeramkan yang merupakan representasi dari kartu yang mereka dapatkan.
Namun, sayangnya filmnya sendiri sebetulnya tidaklah semenakutkan trailernya. Alurnya di 15 menit awal termasuk lambat dan baru memasuki ketegangan saat mereka telah kembali dari rumah tersebut.
Satu per satu dari mereka mati mengenaskan sesuai ramalan kartu Haley, tapi masih dalam batas yang tidak akan membuat kita terkaget-kaget.
Hal ini amat disayangkan karena elemen ini sudah terbangun dengan baik, dan yang menjadi penyebabnya adalah skoring dan editingnya yang tidak terlalu baik, membuat jumpscaresnya tidak optimal saat dilihat.
Semua ini berlangsung hingga selesai, walaupun di bagian konklusi sempat ada ketegangan, tapi hal itu sudah terlambat.
Elemen teknisnya termasuk lumayan baik
Kelemahan dari minim jumpscares coba ditutupi dari efek yang dimunculkan dari sejumlah makhluk yang bermunculan. Sinematografinya terlihat baik. Sosok The High Priestess yang menyerang Elise cukup menyeramkan, walaupun sosoknya masih terlihat agak gelap.
Begitupun dengan Lucas yang diserang The Hermit. Madeline yang mendapatkan The Hanged Man sementara Paige dan Paxton masing-masing dibaca The Magician dan The Fool. Keseluruhan makhluk ini memang berhasil menggambarkan apa yang didapatkan mereka, tapi lagi-lagi inkonsistensi visualnya tidak beragam.
Contoh saja High Priestess, The Hermit, The Hanged Man, dan The Fool masih cenderung gelap dan terlihat sekelebat lewat tangan atau sosoknya saja. Yang terlihat jelas dan nyata hanya The Magician yang digambarkan lewat adegan yang lumayan menegangkan.
Kesimpulan
Tarot mempunyai premis yang unik, walau begitu film ini tidak terlalu menegangkan seperti yang diperkirakan sebelumnya. Alurnya agak lambat di awal, dan plotnya cenderung mudah ditebak hingga akhir.
Kehadiran Alma yang diharapkan mampu mengubah alur film ternyata tidak berpengaruh banyak hingga akhir. Jacob Batalon yang bermain sebagai Paxton, membuat film ini sedikit berwarna lewat dialognya yang mengundang tawa.
Sosok makhluk yang dimunculkan juga lumayan baik, walaupun sayang jumpscaresnya tidak efektif menghantarkan ketakutan yang konstan hingga akhir.
Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Tarot dapat menghibur kita dengan premisnya yang menarik. Buat kamu penyuka kartu Tarot, film ini sangat cocok buat kamu.
Tonton segera Tarot di bioskop terdekat di kota kamu.
Director: Spenser Cohen, Anna Halberg
Cast: Harriet Slater, Adain Bradley, Avantika, Wolfgang Novogratz, Humberly González, Larsen Thompson, Olwen Fouéré, Jacob Batalon
Duration: 92 Minutes
Score: 6.4/10
WHERE TO WATCH
The Review
Tarot
Tarot mengisahkan saat sekelompok remaja dihantui makhluk menakutkan saat teman mereka membacakan ramalan kartu Tarot yang misterius