5 Karakter Utama Wanita di Film Indonesia yang Penuh Inspirasi

Perayaan Hari Kartini tahun ini akan lebih mengasyikkan dengan beberapa tontonan rekomendasi Cineverse. Ada film apa saja, ya?

 

Hari Kartini adalah hari untuk memperingati perjuangan pahlawan nasional kita, Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningra atau R.A. Kartini, yang mengupayakan adanya persamaan hak bagi para wanita.

Hari besar ini pertama kali ditetapkan saat pemerintahan Presiden pertama RI, Sukarno, melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964.

RA Kartini dikenal karena berhasil memperjuangkan aksesibilitas pendidikan bagi para wanita di Indonesia pada saat masa penjajahan Belanda.

Kelak, perjuangan tersebut mengundang berdirinya berbagai organisasi wanita yang memperingati hari kelahiran R. A. Kartini.

Perjuangan yang inspiratif ini bisa juga ditemui di beberapa film di bawah ini:

Perempuan Berkalung Sorban

© Starvision Plus

Film yang disutradarai Hanung Bramantyo ini menceritakan Anissa (Revalina S. Temat), perempuan yang hidup di lingkungan santri di sebuah pesantren di Bogor. Lingkungan dan keluarga Anisa memanfaatkan nilai-nilai agama untuk mengekang kebebasan perempuan.

Suatu hari, Anisa dipaksa menikah dengan seorang laki-laki bernama Samsudin (Reza Rahadian). Ia diperlakukan kasar dan seenaknya. Setelah cerai dengan Samsudin, ia masih harus menikahi lelaki lain karena sebuah rumor.

Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Abidah Elkhalieqy ini kemudian dilanjutkan dengan perjalanan Anissa memperjuangan kebebasan perempuan di lingkungan pesantrennya.

Perjuangan Annisa bisa menginspirasi penonton bagaimana agar wanita bisa memiliki kebebasan yang diatur oleh diri mereka sendiri.

Imperfect

© Starvision

‘Imperfect’ adalah film adaptasi novel karya Meira Anastasia berjudul Imperfect: A Journey to Self-Acceptance. Film ini diangkat ke layar lebar oleh suami Meira sendiri, Ernest Prakasa.

Di film ini, penonton akan diperlihatkan perjalanan seorang Rara (Jessia Mila) yang sedang berusaha menerima segala yang ada pada dirinya. Besar dengan kegemaran menyantap makanan, Rara tumbuh dewasa dengan tubuh yang dianggap oleh masyarakat kurang ideal.

Ia kemudian mencoba mengikuti apa kata orang di lingkungan sosialnya, namun usaha itu ternyata malah menjauhkan dia dengan orang-orang tersayangnya.

Kisah Rara begitu inspiratif bagi mereka yang sedang dalam perjalanan mengakui, menerima, dan menghargai keterbatasan diri yang mereka miliki.

99 Cahaya di Langit Eropa

© Maxima Pictures

Film ini menceritakan kisah pengalaman seorang jurnalis asal Indonesia yang sedang menemani suaminya menjalani kuliah doktorat di Vienna, Austria.

Mengisahkan bagaimana mereka beradaptasi, bertemu dengan berbagai sahabat hingga akhirnya menuntun mereka kepada jejak-jejak agama Islam di benua Eropa yang dibawa oleh bangsa Turki pada era Merzifonlu Kara Musiitafa Pasha dari Kesultanan Utsmaniyah.

Ini adalah kisah nyata berdasarkan novel Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra. Hanum adalah seorang wanita yang memiliki tekad yang kuat dan rasa ingin tahu yang tinggi.

Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar

© MD Pictures

Chelsea Islan adalah pemeran utama di film ‘Merry Riana’ yang merupakan cerita asli seorang motivator dan pengusaha bernama Merry Riana.

Filmnya mengisahkan perjelanan Merry meraih satu juta dolar pertamanya di Singapura. Di film ini pula diperlihatkan bagaimana keinginan seorang wanita untuk terus meraih keinginannya, tak ingin semangatnya dipatahkan oleh apapun.

Mars: Mimpi Ananda Raih Semesta

© Multi Buana Kreasindo

Terakhir, ada film Mars yang dibintangi oleh Acha Septriasa. Film ini menceritakan kisah Tupon, wanita tua yang tinggal di kaki Gunung Kidul.

Ia memiliki tujuan dalam hidup, yaitu membesarkan dan menyekolahkan Sekar Palupi (dibintangi oleh Acha) setinggi mungkin. Impiannya pun terwujud ketika Sekar akhirnya mampu meraih gelar master di bidang astronomi dari Oxford University, Inggris.

Pengorbana Tupo seorang ibu dan kegigihannya adalah bentuk inspirasi yang harus diserap oleh banyak orang.

Exit mobile version