Trailer ‘When We Were Bullies’ yang Penuh Haru

Cerita perundungan seringkali dari sudut pendang korban, bagaimana dengan pelaku? HBO akan menunjukkannya pada film dokumenter terbarunya, ‘When We Were Bullies’.

 

Dalam hidup, sangat disayangkan bahwa banyak anak yang mengalami kasus perundungan. Dijauhi karena satu hal tertentu yang tidak selalu salah. Konsekuensi yang didapat bahkan kadang sangat besar, hingga mengakibatkan hal yang tragis bagi anak atau remaja yang sudah tidak tahan. Pikiran yang masih sering berubah-ubah menjadikan mereka tidak berpikir dengan matang.

Namun, bagaimana dengan para pelaku? Apa dampak yang mereka rasakan? Cerita mereka jarang diangkat dari sudut pandang mereka. Hal ini akhirnya membuat HBO merilis film dokumenter yang mungkin akan membuka mata penonton. Film ini berusaha menjelaskan insiden bullying atau perundungan yang terjadi lima puluh tahun yang lalu. 

Film dokumenter ini akan menampilkan pengalaman Jay Rosenblatt yang pernah menjadi perundung saat bersekolah di Brooklyn. Ia akan membuka ingatannya dari masa lalu dan mengungkapkannya.

‘When We Were Bullies’ akan turut menghadirkan beberapa rekan dan bahkan sang guru ketika ia mencoba untuk mengetahui motifnya dalam melakukan perundungan. Untuk mendukung ceritanya dan membuatnya hidup, Rosenblatt akan menggunakan arsip-arsipnya, rekaman yang ia temukan, animasi stop-motion, dan wawancara dengan orang-orang yang pernah terlibat. 

Saat pengumuman film ini, Rosenblatt juga merilis trailernya yang akan mengungkap sisi gelap anak-anak dan mentalitas kelompok yang mendorong mereka semua.

Dalam trailernya, Rosenblatt membawa penonton seperti berada dalam filmnya dan menyaksikan ia menunjukkan tempat saat ia melakukan perundungan tersebut.

© HBO

Beberapa orang yang diwawancara mengaku menyesal dan masih merasakan rasa bersalahnya hingga kini. Mereka juga merasakan penyesalan, penghinaan, dan ketidaknyamanan secara umum atas akibat dari kejadian ini.

Ada pertanyaan dalam trailer “Menurut Anda, mengapa anak-anak memiliki mereka yang lebih lemah?”, dan hal ini menunjukkan adanya investigasi serius yang dilakukan pembuat film untuk mengungkap motif hal itu bisa terjadi. 

‘When We Were Bullies’ akan menunjukkan kepada penonton dan mengupas cerita di balik alasan manusia padda umur yang masih muda dan polos memilih teman hars menghindari perasaan negatif kepada mereka. 

Film ini akan dimulai dengan kebetulan yang membingungkan dari 25 tahun lalu dan membuat Jay Rosenblatt, sebagai seorang pembuat film melacak masa lalunya untuk melihat apa yang mereka ingat dari insiden perundungan yang terjadi 50 tahun lalu.

‘When We Were Bullies’ juga menampilkan banyak arsip, cuplikan, animasi stop-motion, dan wawancara orang-orang terlibat yang mendukung pencarian jawaban dari pertanyaan, “mengapa mereka melakukan hal buruk tersebut kepada orang lain?” 

Melalui film ini, penonton akan melihat kembali bagaimana insiden yang terjadi di sekolah di Brooklyn yang samar-samar terlihat karena hampir terhapus memori. Dalam refleksi yang menyedihkan sekaligus memilukan, Rosenblatt mulai memahami keterlibatannya, rasa malunya, dan sifat bersama dari insiden tersebut dan akibatnya. 

Festival Film Sundance 2021 memilih film ini atas pandangan yang mendalam tentang para iblis di dalam diri kita dan mengubahnya menjadi aksi yang buruk. Hal ini menjadi tontonan yang cukup menarik di HBO dan HBO Max pada 30 Maret 2022. 

Exit mobile version