Review Sleep Call (2023)

Ambiguitas Dina Menyikapi Tekanan Hidup Tanpa Henti di Dunia Nyata

“Gue nyerah jatuh cinta di dunia nyata. Gue ngerasa lebih hidup di dunia maya,” – Dina (Sleep Call, 2023)

Salah satu film Indonesia yang kehadirannya sudah amat dinanti, akhirnya melangsungkan special screening perdananya secara terbatas di Jakarta (22/8). Film berjudul Sleep Call yang disutradarai Fajar Nugros ini, memang sempat hype beberapa waktu lalu, dan Sleep Call rencananya akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 7 September 2023.

Sinopsis

© IDN Pictures

Dina (Laura Basuki) yang merupakan seorang mantan pramugari, terpaksa terjerumus ke dalam kerasnya dunia pinjaman online (pinjol) ilegal milik Pak Tommy (Bront Palarae) yang sebenarnya tidak ia inginkan. Ia melakukan itu untuk mengobati ibunya yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa.

Namun, Dina yang terlihat sangat kesepian hidupnya, bukanlah sosok yang keras, ia cenderung tidak tegaan dan memberi keringanan terhadap orang yang pinjamannya selalu telat. Melihat apa yang dilakukannya, atasannya, Bayu (Kristo Immanuel) pun sedikit mengawasinya.

Bayu yang sebenarnya jatuh hati kepada Dina, sedikit membedakan perlakuannya kepada Dina. Memang, kerjaan di pinjol ini menuntut hasil sempurna dari tiap klien yang ditanganinya, dan hal tersebut terkadang membuatnya emosi dan membuat hidupnya semakin terbebani. Tidak seperti teman dekatnya, Bella (Della Dartyan) yang bisa menuruti apa kata Bayu.

Hal tersebut membuatnya mencari kesenangan lewat aplikasi kencan yang menarik perhatiannya. Dia merasa aplikasi kencan tersebut bisa mengusir kesepian yang melanda dirinya selama ini. Melalui aplikasi ini, Dina bertemu dengan sosok Rama (Juan Bio One) yang misterius, namun bisa mempesona Dina, bahkan mereka berdua sanggup bertelpon hingga larut malam.

Dengan mesranya, kedua insan yang belum pernah bertemu ini, saling menimpali dengan hangatnya, seakan mereka sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara. Keduanya pun kerap berkomunikasi melalui panggilan di malam hari atau yang biasa kita sebut Sleep Call.

© IDN Pictures

Komunikasi intens antara Dina dan Rama membuat Dina menemukan kebahagiaan dalam dirinya. Membuatnya lupa akan kesedihan dan masalah yang ada dihadapannya hingga tanpa sadar membuat keduanya terlibat hubungan adiktif namun rumit.

Seiring berjalannya waktu, sleep call yang awalnya terasa menyenangkan bagi Dina berubah menjadi menegangkan, bahkan makin lama makin menakutkan dirinya. Dina kerap kali menerima teror lewat fisik dan juga lewat gawainya, dan menyebabkan ia ketakutan. Dan pada akhirnya, teror tersebut menyebabkan banyak nyawa melayang dan meninggalkan sebuah misteri yang tak berkesudahan.

Tema unik berbalut thriller psikologis

Tak disangka Sleep Call begitu menawan dalam menuturkan kisahnya hingga akhir. Membuat audiens akan selalu bertanya-tanya, siapa Rama itu sesungguhnya? Dan mengapa dari awal ia digambarkan sebagai pelaku utama dari semua kematian yang dirancang sangat rapi tersebut.

Alurnya bergerak maju mundur secara dinamis, menyiratkan kalau Sleep Call penuh dengan misteri terselubung yang harus dipecahkan penontonnya. Misi ini memang berhasil, terlebih lagi isu pinjol yang sedang marak belakangan ini, dikaitkan dengan kesehatan mental yang banyak mendera masyarakat perkotaan dengan segenap kompleksitasnya.

Unsur teknisnya di atas rata-rata film sejenis

© IDN Pictures

Sebagai sebuah film thriller suspense, elemen teknis ini digarap tidak main-main. Mulai dari editing-nya yang presisi, scoring-nya yang sangat mencekam, hingga sinematografinya yang indah, akan membuat kita tak beranjak dari tempat duduk hingga film ini selesai.

Semua misteri yang sejak awal tertutup rapat, mulai tersibak pelan-pelan menjelang konklusi. Uniknya lagi, Sleep Call juga menyelipkan sedikit unsur komedi satir dari teman-teman Dina, yang notabene sama-sama berada di bawah tekanan, dan melontarkan rasa stress mereka lewat unek-unek yang mengundang gelak tawa.

Kematangan Laura Basuki berakting terlihat jelas di film ini

Setelah kemenangan Laura Basuki di Piala Citra 2020 lewat Susi Susanti: Love All, juga aktingnya yang sangat dipuji kritikus di Before, Now and Then di tahun 2022, rasa-rasanya aktingnya di Sleep Call makin memantapkan dirinya sebagai aktris serba bisa di segala genre.

Laura tampil cemerlang di film dengan rating 21+ ini. Pendalaman karakternya yang sangat intens di segala situasi, juga penguasaan emosi yang dilakoninya dalam tiap dialog, dilakukan dengan sangat baik. Begitu pula dengan sosok Bio One sebagai Rama yang misterius, tampilannya mencuri perhatian, karena sangat berbeda dari film-film yang ia bintangi sebelumnya.

© IDN Pictures

Kesimpulan

Sleep Call rasanya berhasil jadi film Indonesia terbaik di genre-nya. Cineverse tidak akan membeberkan lebih lanjut agar tidak spoiler nantinya. Ada banyak sekali kejutan di film ini dan Fajar Nugros yang sebelumnya berhasil menghadirkan Inang, kini tampil jauh lebih baik lagi di Sleep Call.

 

Director: Fajar Nugros

Cast: Laura Basuki, Juan Bio One, Kristo Immanuel, Bront Palarae, Della Dartyan, Rukman Rosadi, Rachel Vennya, Dhimas Danang, Niken Anjani, Erica Karlina

Duration: 100 Minutes

Score: 8.6/10

WHERE TO WATCH

The Review

Sleep Call

8.6 Score

Sleep Call mengisahkan Dina, yang terlilit hutang dan terpaksa bekerja di perusahaan pinjol ilegal, mencari kedamaian lewat sleep call dengan Rama. Tetapi ketika hubungan adiktif mereka semakin dalam, beberapa kematian misterius menghantuinya

Review Breakdown

  • Acting 9
  • Cinematography 8
  • Entertain 8
  • Scoring 9
  • Story 9
Exit mobile version