Review Onde Mande! (2023)

Konspirasi "White Lies" di Saat Warga Desa yang Meninggal Memenangkan Sayembara Uang

onde mande! ed1

© Visinema Pictures

“Afdhal tahu kan, Angku Wan memenangkan sayembara? Tetapi perusahaan sabun itu kan belum tahu,” – Ni Ta (Onde Mande, 2023)

Film dengan latar belakang kearifan lokal, memang sangat jarang di Indonesia, terlebih yang bisa memainkan emosi penontonnya lebih dalam.

Kita dahulu sempat dikejutkan dengan kehadiran film Ngeri-Ngeri Sedap pada tahun 2022 kemarin, yang berhasil mengupas tradisi budaya masyarakat Batak, yang dikaitkan dengan kehidupan kita sehari-hari.

Relasi yang dekat itu membuat kita menyadari bahwa ada ikatan emosional antara kita dengan tanah leluhur kita, dan hal tersebut mesti disadarkan oleh orang terdekat kita.

Dan esok hari, ada film serupa, dan kini ceritanya berlatar budaya Minang, Sumatera Barat. Film berjudul Onde Mande! ini mengangkat kisah serupa dengan Ngeri-Ngeri Sedap, namun dengan premis yang sedikit unik dan tidak biasa.

© Visinema Pictures

Sinopsis

Di Desa Sigiran di pinggiran Danau Maninjau, Sumatera Barat, seorang tetua desa bernama Angku Wan (Musra Dahrizal), berhasil memenangkan hadiah sayembara senilai Rp 2 miliar dari perusahaan sabun Gemilang.

Di malam penarikan undian, ia menonton acara itu di warung milik keluarga Da Am (Jose Rizal Manua) yang berjanji mengantarkan Angku Wan ke Padang untuk mengklaim hadiah itu.

Namun malang tak dapat ditolak, keesokan pagi saat dijemput Da Am, Angku Wan ditemukan sudah meninggal dunia, dan Da Am mendadak galau melihat hal tersebut. Bukannya apa-apa, Angku Wan memiliki banyak rencana untuk memajukan Desa Sigiran kalau ia berhasil memenangkan sayembara itu.

Da Am bersama istrinya, Ni Ta (Jajang C.Noer), anaknya Si Mar (Shenina Cinnamon) dan adiknya Afhdal berusaha meyakinkan perusahaan sabun bahwa Angku Wan masih hidup, agar cita-cita Angku Wan bisa diwujudkan.

© Visinema Pictures

Rencana Da Am pun diutarakan kepada kepala desa dan pemangku adat, namun tak disangka, hal tersebut mengundang pro kontra di antara sesama warga. Namun, Da Am bersama keluarganya dan Kepala Desa berniat menjalankan skenario kalau Angku Wan masih hidup.

Keadaan makin bertambah rumit saat perwakilan perusahaan sabun, Anwar (Emir Mahira), datang ke Desa Sigiran untuk memvalidasi pemenang. Apakah rencana Da Am dan keluarganya berhasil? Dan apakah hadiah itu nantinya bisa diperoleh warga Desa Sigiran?

Narasi unik yang jarang ditemui, namun endingnya terasa datar

Narasi yang dihadirkan di Onde Mande! memang unik dan tidak biasa. Sederhana, namun sangat berkesan. Kepolosan Da Am dalam menyikapi hasil sayembara, yang didukung istri dan anaknya, memang menyuguhkan ketegangan tersendiri.

Walaupun cara yang dipilih cenderung beresiko dan mengandung unsur kejahatan, namun demi cita-cita almarhum, semua itu dijalankan dengan sepenuh hati. Terlebih saat Pak Haji mencoba melacak keberadaan istri Angku Wan yang telah merantau ke Jakarta dengan mengirim kedua anaknya, agar hadiah itu bisa diberikan kepada ahli warisnya.

© Visinema Pictures

Keduanya, Da Am dan Pak Haji berlomba agar misi mereka berhasil. Dan menjelang konklusi, semua itu terjawab. Amat disayangkan, endingnya terasa hanya satu dimensi saja. Kita hanya melihat Anwar (Emir Mahira) bermonolog sendirian tanpa adanya feedback berarti dari warga Sigiran.

Melihat hal ini, apa yang dibangun susah payah oleh karakter utamanya menjadi sia-sia saja. Penambahan dialog dan juga screen time seharusnya bisa dibagi dengan karakter lainnya, namun hal itu tidak terjadi.

Menjual keindahan lansekap Danau Maninjau dan kulinernya

Bukan Sumatera Barat, kalau kedua faktor ini tidak dimasukkan ke dalam film. Lika-liku jalanan, dengan konturnya yang beragam dan sangat indah, menjadi jualan utama di Onde Mande!

© Visinema Pictures

Kita sempat melihat Da Am mencari belut di sawah, dan melihat banyaknya itik yang sedang diangon di jalanan desa. Kita juga sempat melihat banyak keramba di pinggir danau. Lokasi desa yang berada di pinggir Danau Maninjau juga menyajikan kekhasannya sendiri.

Kuliner yang disajikan Ni Ta, seperti Lontong Padang yang disajikan kepada Anwar, tampilannya berbeda dengan yang dijual di Jakarta, mendadak membuat perut kita lapar seketika.

Ni Ta pun sempat menyajikan Teh Talua kepada Angku Wan yang divisualisasikan dengan sangat baik oleh Paul Agusta. Kocokan cepat sendok dengan kuning telur, dan dicampur dengan teh, memang menjadikan kenangan tersendiri bagi mereka yang sering memesan minuman ini di banyak warung di Sumatera Barat.

© Visinema Pictures

Kesimpulan

Onde Mande! memang sangat menjanjikan dan wajib ditonton oleh anggota keluarga. Idenya menarik, dialognya ringan dan juga menghibur. Visualisasinya pun sangat memanjakan mata kita, dari mulai lansekap Danau Maninjau hingga ke sajian kuliner yang ada.

Walaupun di film ini 90% menggunakan dialog Minang, subtitle Indonesia sudah ditambahkan, jadi kita tak akan kesulitan menonton film ini. Humornya juga menarik dan menghibur, dialognya juga saling timpal menimpal, yang sebenarnya biasa kita dengar sehari-hari, namun kini dihadirkan dalam Bahasa Minang, yang pastinya jauh berbeda.

Kekurangannya sangat minor, dan hal itu kita kembalikan kepada masing-masing penonton untuk menanggapinya.

Onde Mande! sudah bisa Cilers tonton pada 22 Juni 2023. Yuk segera tonton film yang sangat menghibur ini.

 

Director: Paul Agusta

Cast: Emir Mahira, Shenina Cinnamon, Jajang C.Noer, Jose Rizal Manua, Ajil Ditto, Musra Dahrizal

Duration: 97 Minutes

Score: 7.2/10

WHERE TO WATCH

The Review

Onde Mande!

7.2 Score

Onde Mande! mengisahkan Angku Wan yang meninggal sesaat memenangkan sayembara Rp 2 miliar dan uang itu kini dikehendaki warga

Review Breakdown

  • Acting 7
  • Cinematography 8
  • Entertain 7
  • Scoring 7
  • Story 7
Exit mobile version