Review Layangan Putus the Movie (2023)

Sekuel yang Sekedar Hadir untuk Melanjutkan Nostalgia Masa Lalu

layangan putus 6 11zon

© MD Pictures

“Aku gak bisa kehilangan kamu, aku hancur dan berantakan,” – Aris (Layangan Putus the Movie, 2023)

Sebetulnya Cineverse tidak ingin mereview film ini, karena dari awal, kisah web series fenomenal sebanyak 10 episode yang ditayangkan perdana mulai 26 November 2021 di WeTV dan iflix ini terlihat sudah bisa ditebak arahnya akan ke mana. Karena banyaknya permintaan, Cineverse akan mengulas film ini lebih jauh.

Kisah Layangan Putus pertama kali diangkat ke web series berdasarkan kisah viral yang bermula dari tulisan curhat di media sosial, dan dilanjutkan penulisannya ke dalam novel berjudul sama karya Mommy ASF. Kini alih wahana Layangan Putus dilanjutkan lewat medium yang lebih besar dengan mengambil benang merah dari web series-nya.

Perubahan yang terlihat nyata adalah pergantian karakter utama Kinan yang dulunya diperankan Putri Marino dan kini peran tersebut beralih ke Raihaanun. Selebihnya, kurang lebih sama. Bukan sesuatu yang besar memang, namun apakah pergantian ini akan membawa dampak yang signifikan terhadap filmnya? Kita baca ulasannya di bawah ini.

© MD Pictures

Sinopsis

Kisah Aris (Reza Rahadian) dan Kinan (Raihaanun) sudah berada di titik nadir, dan perceraian mereka dan juga kehadiran Lydia (Anya Geraldine) sebagai orang ketiga, memang membuat semuanya menjadi runyam.

Aris memang tampak bahagia, tapi tak tampak keceriaan di mukanya, terlebih dengan hadirnya Lydia yang kini makin dekat dengannya. Hubungan mereka yang tinggal menunggu waktu saja untuk diresmikan, memang masih penuh halangan.

Sesekali Aris masih mengunjungi putri semata wayangnya, Raya (Graciella Abigail) yang kini tinggal bersama Kinan. Persoalan makin rumit ketika Raya yang tiap minggu diajak jalan-jalan bersama ayahnya dan Lydia tak bisa dekat sepenuhnya dengan hadirnya Lydia sebagai orang baru di tengah-tengah mereka.

Kinan pun memulai hidupnya kembali ibu tunggal dan kembali aktif sebagai dokter, dan berusaha menjadi ibu yang baik bagi Raya. Namun, situasi menjadi rumit ketika Aris yang masih memiliki perasaan terhadap Kinan, mencoba mendapat persetujuan dari mantan istrinya terkait rencana pernikahannya dengan Lydia.

© MD Pictures

Aris bahkan mencoba mendekati Kinan lagi tanpa sepengetahuan Lydia, dan hal tersebut menimbulkan kesalahpahaman hingga membuat Lydia marah besar. Kinan pun sebenarnya sudah tidak ingin terlibat lagi dalam kehidupan pribadi Aris dan Lydia, tapi terpaksa menghadapi konflik yang makin membuatnya tidak tenang ini.

Pengembangan narasi yang sekedar menghidupkan nostalgia belaka

Tak dipungkiri narasi yang kini dihadirkan untuk versi layar lebar tak lebih dari sekedar menghidupkan nostalgia dari kisah perselingkuhan Aris dan Lydia yang sempat menjadi tren di masanya. Narasi orang ketiga dan perselingkuhan memang tidak ada matinya di Indonesia, dan memang relate dengan kehidupan kita sehari-hari.

Benar saja, saat Cineverse menonton film ini di hari pertama, banyak penonton yang didominasi kaum hawa terlihat kesal dan sibuk mengomentari banyak adegan yang muncul. Keriuhan ini terus terjadi hingga film berakhir dengan sejumlah kejutan yang dimunculkan.

© MD Pictures

Film dengan rasa sinetron

Walaupun sudah beralih ke layar lebar, sayangnya film ini dikemas tidak serius. Banyak sekali transisi adegan yang didominasi penggunaan drone dengan gambar berkualitas rendah, dan repetisi seperti menonton sinetron di layar kaca.

Tak ada kreativitas yang ditunjukkan untuk memperlihatkan kalau perubahan format juga seharusnya memperlihatkan kualitas film yang dihadirkan. Beberapa adegan tampak dipaksakan hadir dan terkesan untuk menambal durasi film. Jujur saja, bukan seperti ini kualitas yang diharapkan Cineverse terhadap nama besar Layangan Putus.

Karakter Andre seperti disia-siakan di film ini

Salah satu hal yang nampak seperti membuang potensi kisah ini adalah karakter Andre yang diperankan Marthino Lio. Kehadirannya yang muncul sebagai orang yang menaruh hati kepada Kinan setelah perceraiannya dengan Aris, tampak mentah dan subplot ini terasa hampa saat dimunculkan di Layangan Putus.

Dengan screen time yang cukup, karakter Andre bisa membuat sidekick yang cukup agar kisah ini tak dimonopoli karakter Aris, Kinan dan Lydia.

© MD Pictures

Kesimpulan

Seperti yang telah diungkap di awal, benar saja kalau Layangan Putus the Movie semata hanya menjual nostalgia dan popularitas yang pernah dicapainya. Walaupun akting ketiganya sangat mumpuni, sayang dengan penyajian yang ala kadarnya, dengan tensi ala sinetron yang naik turun, dan mudah ditebak, membuat kisah ini hanya berputar-putar saja di ketiga karakter utamanya.

Karakter Andre yang seperti disia-siakan di film ini makin menambah kesan kalau IP (Intellectual Property) yang sudah dibangun dengan baik ini tak ingin berkembang lebih jauh. Di akhir film, terlihat karakter baru yang hadir setelah Kinan dan Lydia akhirnya memutuskan Aris untuk selamanya.

Dian Sastrowardoyo hadir sebagai karakter baru yang tampaknya akan dilanjutkan di film berikutnya. Makin menarik bukan?

 

Director: Benni Setiawan

Cast: Reza Rahadian, Raihaanun, Anya Geraldine, Marthino Lio, Graciella Abigail, Raquel Katie Larkin, Brigitta Cynthia, Ira Wibowo, Willem Bevers, Ruth Marini

Duration: 91 Minutes

Score: 6.0/10

WHERE TO WATCH

The Review

Layangan Putus the Movie

6 Score

Layangan Putus the Movie mengisahkan Aris (Reza Rahadian) yang kini telah menikah dengan Lydia (Anya Geraldine) namun tidak bisa melupakan Kinan (Raihaanun). Bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Review Breakdown

  • Acting 7
  • Cinematography 6
  • Entertain 6
  • Scoring 6
  • Story 5
Exit mobile version