Review Si Juki Anak Kosan (2022)

“Gimana nasibnya para galau-ers nanti kalo HIMATIGA gak ada, bisa-bisa tingkat kelulusan makin turun, masa depan bangsa taruhannya!” – Si Juki.

Siapa sih yang gak kenal dengan Si Juki, karakter dari salah satu komik Indonesia paling terkenal karya Faza Meonk berjudul “Si Juki” yang telah terbit sejak 2010? Berkat antusias para penggemar yang tinggi, kisah ‘Si Juki’ akhirnya diadaptasi ke layar kaca dengan judul ‘Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir’ yang telah tayang pada tahun 2017.

Masih dengan sambutan dan respon yang positif dari masyarakat, kali ini ‘Si Juki’ hadir kembali dalam bentuk serial untuk menghibur para penggemar dengan judul terbarunya yaitu ‘Si Juki Anak Kosan’.

Setelah rilis perdananya di platform Disney+ Hotstar pada awal tahun 2021, ‘Si Juki Anak Kosan’ kini sudah bisa kalian nikmati di layanan streaming KlikFilm mulai dari tanggal 18 Februari 2022.

Sinopsis ‘Si Juki Anak Kosan’

Sebagai mahasiswa yang aktif belajar dan berorganisasi, Juki selalu mengklaim dirinya sebagai mahasiswa anti-mainstream yang ingin berprestasi, tapi juga tak mau ketinggalan hal-hal seru. Karena itu, hari-harinya tak jarang menjadi sangat absurd. Apalagi, didukung dengan tingkah konyol teman-teman seperjuangannya, Joko, Tomi Tompel, dan Soni.

Di serial ini, Juki akan dihadapkan dengan sejumlah masalah yang kerap menerpa mahasiswa dan anak kosan. Berbagai peristiwa yang disajikan pun sangat relevan dengan kehidupan mahasiswa di kota-kota besar khusunya di Jakarta, dan dipastikan akan mengundang gelak tawa penonton.

Si Juki dan kehidupannya yang relateble

Tayang dalam platform KlikFilm, Serial ‘Si Juki Anak Kosan’ akan menghadirkan kisah-kisah berbeda di beberapa episodenya yang akan digabungkan ke dalam satu film berjudul ‘ Si Juki Anak Kosan: Part 1’

Menampilkan kisah yang berbeda dengan ‘Si Juki The Movie’, cerita ‘Si Juki Anak Kosan’ ini akan lebih fokus menceritakan kehidupan Juki bersama teman-temannya dalam menghadapi masalah yang menimpanya. ‘Si Juki Anak Kosan’ juga terasa lebih dekat dengan penonton karena menampilkan berbagai kisah yang relate dengan kehidupan sehari-hari.

Untuk kalian para mahasiswa dan anak kos, pastinya akan dibawa bernostalgia dan terasa terwakilkan dengan kisah yang dibawakan, mulai dari kehidupan anak kos yang kelaparan di akhir bulan, hingga kehidupan di kampus dan perorganisasiannya yang sering dialami dan jumpai. Tak jarang juga kita menjumpai beberapa pesan dan kritik sosial yang dilontarkan para karakternya di sepanjang film.

Cerita juga semakin dihidupkan dengan kehadiran beberapa karakter-karakter seperti teman-teman Juki yang konyol, ibu kos yang galak, dan pemilik warteg yang mempunyai segala cara untuk membuat Juki dan teman-temannya membayar hutang.

Dengan konflik ringan ala genre slice of life-nya yang dibalut dengan komedi receh dan absurd namun terkadang terasa canggung, film tersebut menyuguhkan cerita-cerita baru dan menarik dalam tiap-tiap episodenya. Hal tersebut juga yang menjadi alasan film animasi ‘Si Juki Anak Kosan’ ini dapat dinikmati oleh semua kalangan dan sangat cocok ditonton untuk menemani waktu luang.

Animasi 2D diantara maraknya animasi 3D

Tampil dengan masih mempertahankan ciri khasnya dalam format animasi dua dimensi diantara maraknya film-film animasi Indonesia yang tayang dengan format tiga dimensi, ‘Si Juki Anak Kosan’ justru tampil sebagai pembeda yang menyegarkan dengan visualnya yang khas dan ikonik.

Dengan melihat antusias dan respon yang sangat baik dari masyarakat dalam mendukung animasi dalam negeri, tentunya menjadi suatu kebanggaan dan dapat menjadi bukti kemajuan film-film animasi buatan anak bangsa yang sudah mulai mendapatkan tempatnya di hati masyarakat Indonesia.

Kesimpulan

Soundtrack pembuka yang catchy dan sangat menggambarkan kisah ‘Si Juki’, para pengisi suara yang menggambarkan karakternya masing-masing, dan komedi ringan dan nyelenehnya, film animasi dengan kearifan lokal ini dapat menjadi tontonan menarik yang pas dinikmati bersama dengan keluarga maupun teman-teman.

Director: Faza Meonk

Cast: M. Marzuki, Mo Sidik, Rizal Firdhana, Arief Khoirul Alim, Kartika Indah Jaya

Duration: 46 minutes

Score: 6.0/10