Review Film Peter Rabbit 2: The Runaway (2021)

“Families, I’ve learned, can come in all shapes and sizes,” – Thomas McGregor (Peter Rabbit 2: The Runaway)

‘Peter Rabbit’ kembali dalam sekuelnya ‘Peter Rabbit 2; The Runaway’ yang masih menceritakan kelanjutan keluarga kecil Peter dan Bea dan Thomas yang akhirnya menikah. Dalam film kedua ini, beberapa pengisi suara kembali mengisi suara karakter mereka dalam film sebelumnya.

Diantaranya ada James Corden (Peter Rabbit), Colin Moody (Benjamin Bunny), Margot Robbie (Flopsy), Elizabeth Debicky (Mopsy), Sia (Mrs. Tiggy-Winkle), Lennie James (Barnabas), Will Reichett (JW Rooster II), dan Ewen Leslie (Pigling Bland). Sedangkan karakter Cotton-Tail mengganti pengisi suaranya yang semula Daisy Ridley, menjadi Aimee Horne. 

Selain para aktor dan aktris pengisi suara, ada juga Rose Byrne (Bea McGregor), Domhnall Gleeson (Thomas McGregor), dan David Oyelowo (Nigel Basil-Jones) sebagai aktor live-action. Rose dan Domhnall yang juga muncul di film pertama, akhirnya menikah di film kedua ini. 

Film yang disutradarai oleh Will Gluck ini sudah dirilis tahun lalu di Australia pada bulan Maret, Inggris pada bulan Mei, dan Amerika pada bulan Juni. Awalnya, film ini akan dirilis pada Februari 2020, namun karena adanya pandemi COVID-19, film ini ditunda penayangannya hingga Maret 2021. ‘Peter Rabbit 2: The Runaway’ telah memenangkan penghargaan sebagai Best Visual Effects or Animation di AACTA Award 2021. 

Sinopsis

Kembali lagi dengan petualangan Peter dan keluarganya, kali ini dibuka dengan pernikahan Bea dan Thomas yang dihadiri tidak hanya oleh teman-teman manusia mereka, namun juga oleh beberapa hewan ternak dan kelinci-kelincinya. Bea, yang saat itu juga merilis buku tentang cerita Peter dan teman-temannya, dihadapkan pada seorang penerbit besar bernama Nigel yang tertarik mengembangkan cerita Bea tentang kelinci-kelinci tersebut. 

Namun, Peter yang diberikan karakter pemberontak berusaha menyangkalnya dan pergi dan merasa sedih. Saat itulah ia bertemu Barnabas, yang kemudian membuatnya merasa dihargai dengan kenakalannya. Nigel yang berusaha meyakinkan Bea tentang ide-ide baru yang mustahil bagi karakter Peter dan teman-temannya di buku terbarunya nanti, membuat Tom curiga dan berusaha meyakinkan Bea bahwa cerita yang dibuat Nigel sangat jauh dari ciri khas Peter dan teman-temannya.

Saat keluarga Peter mulai menyadari ketidakhadirannya dan mulai mencari hingga mempertaruhkan semuanya, Peter harus berpikir dan mencari tahu ia ingin menjadi kelinci seperti apa. 

Humor yang cukup menghibur dan berkesan

Sebagai film anak-anak, ‘Peter Rabbit 2: The Runaway’ mampu memberikan hiburan yang sesuai dan tidak berlebihan. Penonton dibuat merasakan kehangatan, ketegangan, dan kelucuan yang dibuat oleh Peter dan teman-teman hewannya. 

Semua diberikan cukup sesuai porsinya. Beberapa punchline yang diberikan oleh para karakter hewan juga mampu membuat semua yang menonton, bukan cuma anak-anak, terhibur. Beberapa selingan film yang menampilkan sebuah keluarga ayam yang heboh juga menjadi salah satu adegan konyol yang mampu membuat semua penonton tertawa. Belum lagi ditambah aksi konyol dan lugu para hewan lain yang digambarkan dengan natural dan semakin membuat film ini tidak membosankan. 

Cerita yang cocok untuk semua umur

Biasanya, orang dewasa tidak selalu cocok ketika menonton film anak-anak. Namun, ‘Peter Rabbit 2; The Runaway’ tidak memfokuskan ceritanya hanya pada pesan untuk anak-anak. Semua yang menonton dapat merasakan bagaimana sulitnya Thomas dan Bea memulai kehidupan barunya sebagai pasangan dengan tingkah kelinci-kelinci yang sering diluar kendali, bagaimana mereka menyikapi Nigel, dan pesan-pesan lain yang mungkin tidak disadari oleh anak-anak saat menonton, namun disadari oleh penonton dewasa. 

Bahkan mungkin, film ini akan lebih menghibur para penonton dewasa daripada anak-anak dengan visual dan scoring yang mendukung suasana dalam adegan. 

Adanya langkah besar yang mengejutkan dari cerita ‘Peter Rabbit’ sebelumnya

Sekuel dari film ‘Peter Rabbit’ membuat ekspektasi penonton lebih tinggi dan semakin penasaran bagaimana kelanjutan kehidupan Peter dan teman-temannya. Namun, terlepas dari bagaimana buku dan cerita asli yang ditulis Beatrix Potter tentang Peter, dalam film ini para kelinci seperti menjauh dari karakter mereka film pertamanya. 

Ciri khas Peter Rabbit dan teman-temannya menjadi terlihat tidak orisinil seperti pada film pertama. Namun, beberapa karakter baru yang memiliki sifat jauh berbeda dengan Peter dan teman-temannya di pedesaan, membuat karakter Peter itu sendiri menjadi berkembang seperti pesan film tentang self-aware. Peter menjadi lebih mengenal dan tau apa yang ia inginkan, dan ini menjadi sebuah perkembangan karakter yang cukup baik, disamping langkah besar yang merusak orisinalitas Peter dalam film pertamanya. 

Fokus film yang juga lebih terlihat pada karakter Thomas McGregor sebagai suami Bea dan ayah baru untuk Peter dan kelinci lain,membuat film ini bukan hanya mencari tujuan diri dari Peter saja, namun juga Thomas. Keduanya beradaptasi dan berusaha menjadi sebuah keluarga baru yang lebih baik. 

Kesimpulan

‘Peter Rabbit 2: The Runaway’ mungkin memiliki beberapa lelucon yang terdengar atau terlihat kurang baik bagi anak-anak, disinilah peran orang tua untuk menemani dan memberikan pengertian kepada mereka. Namun, bagaimanapun film ini tetap menarik untuk ditonton karena menghibur dan memiliki pesan tentang arti sebuah keluarga.

Dari segi emosi, film ini mampu membawa perasaan penonton naik dan turun selama menonton. Menjadi tontonan yang pas untuk menghabiskan akhir pekan bersama keluarga, ‘Peter Rabbit 2: The Runaway’ telah tayang di bioskop Indonesia pada 14 Januari 2022. 

Director: Will Gluck

Casts: Rose Byrne, Domhnall Gleeson, David Oyelowo, 

James Corden, Colin Moody, Margot Robbie, Elizabeth Debicky, Sia, Ewen Leslie, Aimee Horne, Lennie James, Will Reichett

Duration: 93 menit 

Score: 6.8/10