Review Pee Nak 3 (2022)

Kutukan gelang kaki kuno yang menyerang penggali kubur

“Semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua.” – Biksu (Pee Nak 3).

 

Masih dengan genre horor di tahun 2022 yang tak ada habisnya, film horor dan komedi terbaru dari Thailand berjudul ‘Pee Nak 3’ menambah list genre horor tahun 2022 yang tayang di Indonesia.

Jangan bingung dengan ‘Pee Mak’, komedi horor Thailand tentang roh wanita dan anaknya yang menunggu suaminya pulang dari perang, ‘Pee Nak’ merupakan film tentang kutukan dan biksu-biksu bernasib malang.

Menutup trilogi ‘Pee Nak’ yang cukup sukses, seri ketiganya masih melanjutkan kisah kelompok Toh Min-jun (Mean Phiravich Attachidsataporn), First (James Puwadon Vejvongsa), Balloon (Aim Witthawat Rattanaboonbaramee), Noht (Tar Atiwat Saengtien), Aod (Pond Khunappat Pichetworawut) dan Kiddee (Toon Atirootj Saengtien), serta legenda-legenda kutukan Thailand yang kental dengan budaya dan agama Buddha.

Sinopsis

Seri ketiga dari waralaba ‘Pee Nak’ berpusat pada Aod, seorang penggali kubur di kuil Thamma Nakanimitr yang menemukan gelang kaki emas kuno saat penggaliannya, dan memutuskan untuk menyimpan benda tersebut.

Sejak saat itu, dia mengalami mimpi buruk yang aneh dan kulitnya berubah menjadi sisik ular yang terasa menyakitkan. Penampakan manusia dengan tubuh seperti terbakar dan bersisik seperti Aod juga kerap mendatangi Aod dan berusaha menyakitinya karena telah mencuri gelang kakinya.

© GVP

Untuk menyembuhkan Aod dari kutukan tersebut, mereka harus mengembalikan gelang kaki itu ke sebuah kuil di dekat sungai Mekong, dan berlomba dengan waktu sebelum hantu tersebut merenggut nyama Aod.

Cerita usang yang mulai membosankan

Jika dalam seri keduanya ‘Pee Nak’ bercerita tentang hantu biksu bernama Nak yang mengutuk siapa saja yang melepaskan jubah penahbisan untuk melanjutkan kehidupan duniawinya, ‘Pee Nak 3’ melanjutkan kembali legenda-legenda urban Thailand yang masih mengambil unsur Biksu, kuil, dan kutukan.

Kali ini, kutukan tersebut berasal dari sebuah ritual gelang kaki yang ternodai oleh seorang biksu yang tamak. Setelah alasan semua malapetaka ini terungkap, Aod dan teman-temannya berangkat ke wilayah Timur Laut Thailand dan Sungai Mekong untuk menemukan kuil legendaris di hutan dan mencari obat dari kutukan tersebut.

© GVP

Meskipun menceritakan mitos yang berbeda dengan tambahan beberapa anggota dalam kelompoknya, pesan dan premisnya masih sama, yaitu tentang biksu bermasalah dan karma yang sudah kita lihat di film-film pendahulunya. Bahkan tak ada terobosan baru yang membuatnya berbeda.

Alur ceritanya pun terasa berantakan sampai akhir. Detail-detail cerita kurang ditampilkan yang membuat kita merasa kehilangan beberapa ceritanya. Begitu juga hingga akhir, ceritanya kurang terhubung dengan mulus, yang membuat penonton bahkan memerlukan waktu untuk mencerna keseluruhan ceritanya, dan mengingat-ngingat apa yang terjadi sejak awal film.

Komedi yang mendominasi

Masih dengan ciri khasnya, film ketiga ini tetap setia dengan komedi slapstick dari dua karakternya, First dan Balloon. ‘Pee Nak 3’ kedatangan karakter baru, Pam Pam (Sim Kyutae), lelaki asal Korea Selatan yang menjadi Youtuber di Thailand.

© GVP

Meskipun karakternya tidak terlalu ditonjolkan, kehadiran Pam Pam turut melengkapi komedi di film ini. Celetukan yang dilontarkan mereka tentu saja menjadi poin yang sangat membantu untuk menutupi plot kosong yang ditampilkan oleh ‘Pee Nak 3’.

Meskipun masih tetap lucu dan sangat menghibur, komedinya bisa dibilang menurun jika dibandingkan dengan dua film sebelumnya. Bahkan di beberapa titik, celetukan dari para karakter itu dapat terasa menyinggung.

Penuh akan budaya serta keindahan Thailand

Waralaba ‘Pee Nak’ memang selalu memperkenalkan kita dengan budaya dan legenda yang ada di Thailand, dan menggabungkannya dengan aspek-aspek Budha. Ritual-ritual yang ada, hingga bagaimana kehidupan para biksu di sana selalu menjadi hal yang unik untuk diketahui.

© GVP

Setting tempat dalam ‘Pee Nak 3’ juga lebih luas dari dua film pendahulunya. Kali ini panoramanya tak hanya berpusat pada kuil dan hutan. Seakan-akan sadar akan plot yang kurang menarik dan membosankan, ‘Pee Nak 3’ menyajikan kisahnya sambil memperlihatkan keindahan alamnya.

Mulai dari Sungai Mekong yang indah, hingga Naka Cave, sebuah gua yang berbentuk seperti ular, pas dengan kisah mitos ular penjaga kuil yang dibawakan.

CGI yang ditampilkan juga semakin membaik, meskipun sosok hantunya sama sekali tidak menyeramkan dengan hanya memiliki kalimat berulang yang membosankan, “Kamu telah mencuri gelang kakiku! Kamu harus mati.”

Kesimpulan

Jika berbicara tentang horor dan komedi, Thailand memang tidak pernah gagal untuk membawakan genre-genre tersebut ke dalam sebuah film. Setelah film pertama dan keduanya cukup sukses secara komersial, sang penulis sepertinya sudah kewalahan untuk memperluas kisah horor di dunia perbiksuan ini.

Plotnya terasa longgar tanpa dobrakan baru untuk memperbarui tema yang sudah dua kali kita jumpai sebelumnya. ‘Pee Nak 3’ terasa kosong dan hanya dipenuhi oleh komedi ceplas-ceplos yang dilontarkan duo karakter First dan Balloon, serta visual alam Thailand.

Jadi apakah ‘Pee Nak 3’ masih layak ditonton? tentu saja. Jika horor yang kalian cari, ‘Pee Nak 3’ memang tidak akan membuat kalian merinding dan merasakan kengerian yang biasa didapatkan dari genre tersebut. Namun, Jika kalian penyuka komedi khas Thailand dan hanya sekadar iseng mencari tontonan menyenangkan bersama teman-teman, mungkin kalian akan merasa terhibur dan menyukainya.

 

Director: Mike Phontharis Chotkijsadarsopon

Cast: Mean Phiravich Attachidsataporn, James Puwadon Vejvongsa, Aim Witthawat Rattanaboonbaramee, Tar Atiwat Saengtien, Pond Khunappat Pichetworawut, Toon Atirootj Saengtien, Sim Kyutae

Duration: 111 minutes

Score: 6.4/10

WHERE TO WATCH

The Review

Pee Nak 3

6.4 Score

Pee Nak 3 menjadi penutup trilogi teror horor di dunia perbiksuan ini setelah sukses dengan dua film sebelumnya. Meskipun dengan cerita yang mulai kehabisan tenaga dan komedi yang menurun, Pee Nak 3 masih layak menjadi tontonan menghibur yang menyenangkan.

Review Breakdown

  • Acting 6
  • Cinematography 6
  • Entertain 8
  • Scoring 6
  • Story 6
Exit mobile version