Review My Father is an Airplane (2021)

‘Mijn vader is een vliegtuig’ merupakan judul asli dari film produksi Belanda di tahun 2021. Film ini kemudian diberi judul internasional ‘My Father is an Airplane’.

Film ini merupakan salah satu film yang tayang dalam pagelaran Europe on Screen 2022. Diadaptasi dari novel semi otobiografi berjudul sama karya dari Antoinette Beumer yang juga menyutradarai filmnya. Beumer yang bernama asli Antoinette Janssen merupakan kakak dari aktris terkenal Famke Janssen.

Sinopsis Film

Ketika ibu Eva (Elise Schaap) tiba-tiba meninggal, kehidupan Eva ternyata dibangun di atas rahasia dan kebohongan. Rasa takut kehilangan akal sehatnya, seperti ayahnya yang telah tinggal di rumah sakit jiwa selama bertahun-tahun menjadi semakin mengancam kehidupannya. Dan Eva pun memulai pencariannya untuk melengkapi teka-teki kehidupannya di masa lalu.

Rasa aman dan akal sehat yang mulai hilang

Eva tampaknya memiliki segalanya yang diimpikan oleh semua orang, keluarga yang bahagia, karir yang sukses dan tidak lama lagi dia akan memiliki rumah yang selama ini ia impikan. Akan tetapi setelah ibunya meninggal, semua kehidupan Eva mulai berubah.

Dia mulai mengalami mimpi buruk yang menggangu, mengalami halunisasi serta rasa panik yang berkepanjangan dan terus menerus muncul di benaknya. Dia tidak lagi percaya pada dirinya sendiri dan hampir tidak bisa menekan dan menyembunyikan rasa takutnya. Rasa aman dan kepercayaan yang Eva miliki dengan suaminya dan kedua putrinya menjadi semakin terancam.

Karena itu dia memutuskan meninggalkan keluarganya saat ini agar dia mengetahui apakah dirinya masih mempunyai akal sehat atau tidak. Dan Eva untuk pertama kalinya sejak masa kanak-kanaknya menjalin kontak dengan ayahnya dengan harapan bahwa dia dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang dia miliki.

Premis berfokus pada tekanan hidup

‘My Father is An Airplane’ adalah sebuah film drama psikologis tentang seorang perempuan yang berjuang untuk mendapatkan kembali kendali atas hidupnya. Eva yang semakin kehilangan pegangan pada kenyataan, memulai pencarian akan asal muasal ketakutannya. Dia menemukan potongan –potongan samar dalam ingatannya dari masa lalunya,

Dengan menghadapi kenyataan bahwa mungkin dia dapat menemukan jawaban setelah berbicara dengan sang ayah yang telah tinggal di rumah sakit jiwa selama lebih dari tiga puluh dekade, Ini adalah awal dari perjalanan yang pedih ke masa lalunya.

Film ini kemudian berlanjut dengan memainkan plot tentang perempuan yang sibuk mengupas trauma keluarga lapis demi lapis. Beumer memberikan premis tentang ketakutan tersembunyi akan apakah kegilaan tersebut dapat diwariskan atau memang tekanan hidup dari individu itu sendiri yang pada akhirnya memunculkan kegilaan.

Misteri dan trauma tersembunyi

Beumer memberikan bingkai-bingkai yang efektif dari perubahan kehidupan Eva, di mana misteri dan trauma tersembunyi menjadi ciri dari film ini, dari sebagai perempuan karir sukses, ibu yang bertanggung jawab dengan kepribadian yang percaya diri dan sistematis lalu beralih menjadi seorang yang takut pada dirinya sendiri, berperilaku semakin tidak menentu dan hidup menjauh dari orang lain bahkan keluarganya.

Peralihan demi peralihan perilaku tersebut juga didukung oleh performa akting yang menawan dari Elise Schaap. Sehingga pengalaman membingungkan yang traumatik  dari Eva  berhasil dengan baik di sini.

Kesimpulan

My Father is An Airplane merupakan film tentang trauma yang belum terselesaikan, di mana garis batas yang memisahkan antara ilusi dan kenyataan menjadi tipis keberadaanya dan ketakutan yang dialami menjadi semakin nyata dengan kehilangan akal sehat.

Director: Antoinette Beumer

Cast: Elise Schaap, Pierre Bokma, Thor Braun, Axel Deaseleire, Stefan Rokebrand, Liz Snoyink

Duration: 92 minutes

Score: 7.0/10

TBA