“Emangnya enak selalu dikaitkan dengan masa lalumu saja? Aku ingin menjadi masa depanmu,” – Marlina
Siapa sih yang nggak kenal dengan cerita Galih dan Ratna? kisah romansa paling ikonik tentang sepasang kekasih yang sayangnya harus berakhir tanpa restu orang tua.
Setelah diadaptasi kembali menjadi sebuah film yang berjudul Gita Cinta dari SMA pada Februari 2023, belum satu tahun setelah rilisnya musim pertama, rumah produksi Starvision telah merilis sekuelnya yang berjudul Puspa Indah Taman Hati.
Telah tayang pada 31 Agustus 2023, berikut review Puspa Indah Taman Hati oleh Cineverse.
Sinopsis Puspa Indah Taman Hati
Setelah kandasnya hubungan Galih dan Ratna, Galih (Yesaya Abraham) yang telah lulus dari SMA memilih untuk menimba ilmu di Jakarta.
Sekarang, Galih telah menjadi seorang penyanyi terkenal dengan lagu-lagunya yang sering diputar di radio dan mendapatkan popularitas di kampusnya.
Suatu hari, takdir membawanya bertemu dengan seorang wanita cantik bernama Marlina (Prilly Latuconsina), yang wajahnya sangat mirip dengan mantan kekasihnya, Ratna.
Wajah Marlina yang begitu mirip dengan Ratna, membuat Galih jatuh cinta pada sosok Marlina.
Marlina merupakan gadis ibu kota yang berasal dari keluarga berada. Kegagalan kisah asmara masa lalunya bersama Ratna karena status sosial, membuat Galih trauma dan termotivasi untuk menjadi kaya.
Namun, dalam perjalanan menitih kariernya, ia dihadapkan kembali dengan Ratna, cinta pertamanya. Siapa yang akan Galih pilih?
Habis Ratna, datang lah Marlina
Setelah menjalani hubungan rumit dengan Ratna di film Gita Cinta dari SMA, Puspa Indah Taman Hati menceritakan hubungan Galih dengan Marlina, perempuan yang ia temui di kampusnya yang mengingatkannya kepada mantan kekasihnya, Ratna.
Menariknya, dalam film ini, Ratna dan Marlina sama sama diperankan oleh Prilly Latuconsina, agar penonton dapat merasakan kemiripan yang harfiah pada penampilan mereka. Meskipun diperankan oleh satu orang, penonton dapat melihat perbedaan mereka, mulai dari detail fisik, maupun kepribadian.
Dalam film ini, penampilan Ratna masih sama dengan penampilannya di Gita Cinta dari SMA. Rambutnya lurus dengan gelombang di ujung rambut, juga dengan pakaian anggun dan tahi lalat di wajahnya.
Sementara Marlina, ia merupakan perempuan trendy khas anak ibu kota pada tahun 80-an dengan baju-baju, aksesoris, dan rambut yang hits pada jamannya.
Berbeda dengan Ratna yang merupakan sosok yang pendiam dan anggun, Marlina memiliki kepribadian yang berbeda. Sifatnya ceria, optimis, dan lebih berprinsip.
Hubungan Galih bersama Marlina pun seakan semakin berwarna, sebelum Marlina mengetahui bahwa dirinya mirip Ratna.
Galih dan kepribadian barunya
Setelah kandasnya hubungan Galih dan Ratna karena perbedaan status sosial, Galih termotivasi untuk menjadi seorang penyanyi yang kaya raya, agar tidak direndahkan lagi oleh orang lain, termasuk keluarga Marlina, gadis yang sangat ia cintai.
Pengalaman traumatis tersebut membuatnya menjadi sosok yang cenderung narsistik. Galih menjadi sangat terfokus pada pencapaian materi.
Dia bahkan bersedia mengorbankan idealismenya dengan menjadi penyanyi yang menyanyikan genre musik yang tidak sesuai dengan kepribadiannya, semata-mata demi mengikuti tren pasar musik yang sedang populer saat itu.
Sayangnya, bukan itu yang diinginkan Marlina. Ia mulai merasa Galih berbeda dan bukan seperti ekspektasinya. Konflik ini lah yang memicu gelombang dalam hubungan mereka.
Suguhan soundtrack dan era retro yang asik
Puspa Indah Taman Hati, seperti film sebelumnya, mempersembahkan berbagai musik yang begitu menghibur.
Delapan lagu dalam soundtrack film ini merajut keseluruhan cerita dengan apik, mengajak penonton untuk ikut bernyanyi dan merasakan setiap momen dalam film.
Soundtrack-nya termasuk lagu-lagu seperti Kidung, Puspa Indah, Marlina, dan Cewek Rumpi.
Sekuel ini benar-benar memperkaya pengalaman musikalnya dibandingkan dengan film sebelumnya.
Meski begitu, ada catatan khusus untuk Yesaya, yang mungkin perlu melatih lebih banyak kemampuan menarinya agar penampilannya di atas panggung semakin memukau.
Secara artistik, Puspa Indah Taman Hati berhasil menghidupkan era retro dengan lebih mendalam.
Menjadi proses pendewasaan diri
Setelah mengalami cinta jaman SMA, kali ini Puspa Indah Taman Hati jadi ruang Galih untuk menjadi lebih dewasa.
Ini bukan lagi tentang cinta ala remaja di SMA; kisah cinta antara Galih dan Marlina membawa mereka ke tingkat yang lebih serius, di mana Galih benar-benar memahami makna sejati cinta.
Kehadiran kembali Ratna dalam hidupnya menciptakan kebingungan. Galih dihadapkan pada pilihan, antara kembali ke cinta pertamanya atau melanjutkan dengan Marlina yang ada di depannya.
Tetapi, tidak seperti di masa lalu dengan Ratna, Galih dan Marlina menghadapi konflik mereka dengan kedewasaan yang lebih besar.
Galih, yang sempat mengalami trauma dalam hidupnya, akhirnya menemukan perempuan yang membuatnya tumbuh.
Dia menyadari siapa yang dapat membuatnya menjadi dirinya sendiri dan memahami bahwa dirinya sendiri dan cinta tulus adalah hal yang paling penting.
Kesimpulan
Puspa Indah Taman Hati adalah film yang membawa kita pada perjalanan cinta dan pertumbuhan diri.
Kehadiran Ratna memang sempat membingungkan, tetapi pada akhirnya, Galih dan Marlina menghadapi konflik mereka dengan kedewasaan, mengerti bahwa menghargai diri sendiri dan cinta tulus adalah hal yang paling penting.
Film ini tidak hanya memanjakan penonton dengan alur cerita yang menghibur tetapi juga dengan musik yang menawan. Soundtrack yang kaya merajut keseluruhan cerita dengan indah, mengajak penonton untuk merasakan setiap momen.
Dengan kisah cinta yang manis antara Galih dan Marlina, musik yang memikat, dan nuansa retro yang kental, Puspa Indah Taman Hati berhasil melampaui ekspektasi yang dihasilkan oleh film pertamanya.
Director: Monty Tiwa
Cast: Prilly Latuconsina, Yesaya Abraham, Dewi Gita, Lukman Sardi, Arnold Leonard, Vladimir Rama, Jasmine Nadya
Duration: 1h 41m.
Score: 7.8/10
WHERE TO WATCH
The Review
Puspa Indah Taman Hati
Dengan kisah cinta yang manis antara Galih dan Marlina, musik yang memikat, dan nuansa retro yang kental, Puspa Indah Taman Hati berhasil melampaui ekspektasi yang dihasilkan oleh film pertamanya.