Review Jersey (2022)

“Do you know what my biggest fear is? If I stay like this, he will also see me the same way the rest of the world does,” – Arjun Talwar (Jersey).

‘Jersey’ merupakan film remake dari film Telugu yang dirilis pada tahun 2019 berjudul sama. ‘Jersey’ ditulis dan disutradarai oleh Gowtam Tinnanuri yang juga menyutradarai film aslinya.

Perfilman Telugu yang juga dikenal dengan sebutan Tollywood adalah bagian dari perfilman India yang memproduksi film-film dalam bahasa Telugu. Dan berpusat di negara bagian India, Andhra Pradesh dan Telangana. Bahasa ini banyak dituturkan di India Selatan dan merupakan bahasa India ketiga terbesar. 

Pada tahun 2022, ‘Jersey’ lalu dibuat kembali menggunakan bahasa Hindi dengan bintang utama Shahid Kapoor, di mana pada tahun 2019 ia juga pernah membintangi film remake berbahasa Telugu dan lalu memperoleh sukses besar dalam film berjudul ‘Kabir Singh’. Dan dalam film ini ia juga tampil duet dengan ayahnya yang juga aktor veteran, Pankaj Kapur.

Sinopsis

‘Jersey’ menelusuri kisah pemain kriket yang sangat berbakat, Arjun Talwar (Shahid Kapoor) yang berhenti bermain kriket di puncak kejayaannya. Dan setelah 10 tahun, ia memutuskan untuk menghidupkan kembali karirnya dan kembali ke permainan. 

Dalam prosesnya meraih mimpinya tersebut, Arjun ingin memenuhi keinginan putrinya Kittu (Ronit Kamra) untuk mendapatkan jersey tim nasional India untuk ulang tahunnya. Arjun yang sedang mengalami masalah keuangan tidak sanggup untuk memenuhi permintaan putra tunggalnya tersebut. Dan kesempatan kedua lalu muncul ketika pelatih lamanya datang dan memintanya untuk ikut pertandingan amal.

Tentang kesempatan kedua

Film ini adalah tentang kesempatan kedua dan seseorang harus mengambilnya sebelum terlambat, di masa mudanya Arjun merupakan pemain kriket yang berada dalam masa puncaknya sampai ia akhirnya bertemu dengan Vidya (Mrunal Thakur) dan keduanya lalu saling jatuh cinta. Arjun lalu memutuskan untuk meninggalkan olahraga kriket demi membangun keluarga dengan Vidya. 

Bertahun kemudian Arjun bekerja sebagai pegawai kantoran, dipecat oleh tempat ia bekerja dan menjadi pengangguran. Hal ini menjadi titik terendah dalam hidupnya, di mana ia tidak dapat memenuhi keinginan kecil putranya untuk mendapatkan jersey untuk ulang tahunnya.

Tapi hidup mengambil giliran yang tak terduga dan membawa Arjun kembali ke lapangan di mana dia seharusnya berada. Akan tetapi sekarang ini situasinya jauh berbeda.

Arjun telah menua dan harapan yang ia bawa saat ini juga tidak hanya kembali mengejar cita-citanya yang dulu sempat hilang untuk dirinya sendiri, ia juga berjuang mewujudkan harapan anaknya yang ingin melihat ayahnya bermain kriket.

Arjun sedang menghadapi pertarungan terbesar dalam hidupnya untuk mendapat kembali hal yang telah hilang dalam hidupnya, kembali ke lapangan.

Tentang hubungan ayah dan anak

‘Jersey’ mungkin berputar di sekitar dunia kriket, tetapi pada intinya narasi film ini secara menawan menunjukkan hubungan antara ayah dan anak, yang dimiliki Arjun dengan putranya Kittu. Dan yang lainnya adalah antara Arjun dengan Madhav Sharma, pelatihnya yang juga bertindak sebagai figur ayahnya baginya. 

Kedua hubungan tersebut menjadi poin utama dari narasi karena Sharma memberikan dukungan dan semangat yang konsisten yang membantu Arjun mencapai tujuannya dan putra kecilnya adalah motivasi baginya.

Keseimbangan peran yang menawan

Shahid Kapoor memberikan penampilan menakjubkan sebagai pemain kriket dalam film tersebut. Bahasa tubuhnya, olah fisiknya dan permainannya semuanya terlihat sangat profesional seperti yang diminta oleh karakternya. 

Tapi di luar itu, dia lebih mengesankan dalam peran sebagai seorang ayah yang sempat begitu frustasi dan gamang dalam hidupnya. Shahid menyeimbangkan nuansa pemain kriket dan seorang ayah dengan begitu bagusnya. 

Shahid Kapoor telah banyak berkembang sebagai seorang aktor, Shahid pada awalnya lebih dikenal banyak bermain dalam film-film bernuansa romantis, Ia lalu berani mengambil peran dalam lintas genre, seperti ia tunjukkan dalam filmnya ‘Kabir Singh’ karakter yang ia perankan begitu cukup kompleks walau pun mendapat kritik sebagai peran yang menonjolkan ‘maskulinitas toksik’.

Penampilan Mrunal Thakur juga begitu ‘relatable’, semua harapan, ketakutan dan kebingungan yang dimiliki oleh seorang perempuan muda yang baru saja menikah digambarkan dengan begitu jelas oleh Mrunal.

Dalam proses selanjutnya, Mrunal juga cukup baik mengembangkan karakternya, sebagai gadis yang mencintai dan memberikan dukungan kepada Arjun di usia muda dan di sisi berikutnya sebagai istri yang bertanggung jawab dan frustasi terhadap kehidupan keluarganya.

Selain itu Pankaj Kapur sebagai pelatih yang selalu percaya kepada kemampuan Arjun, penampilannya membuat audiens percaya bahwa ia seolah-olah adalah ayah dari Arjun. 

Tentang dinamika berbagai peran

Film dimulai dengan cukup melambat di babak pertama karena ingin membangun secara intens narasi tentang Arjun yang lengkap dengan berbagai dinamika kehidupannya.

Memasuki babak kedua, ‘Jersey’ lebih fokus kepada permainan kriket dan beberapa plot di sini cukup mudah diprediksi kelanjutannya. Dan bagian permainan ini dikoreografikan dengan cukup baik pula. 

‘Jersey’ adalah juga tentang dinamika hubungan antara ayah dan anak, suami dan istri, pelatih dan pemain, pemain kriket yang gagal dan teman-temannya yang digambarkan dengan cukup wajar.

Film ini cukup berhasil menyajikan nuansa emosional yang tinggi, ditambah dengan sedikit aspek olahraga, motivasi, romansa dan humor. Walau dari sisi intriknya kurang ditampilkan secara lebih mendalam, tapi pada intinya Jersey menghasilkan keseimbangan yang baik antara permainan olahraga dan sisi emosional seorang olahragawan.

Selain itu penggambaran perjalanan waktu antara tahun-tahun ketika Arjun menjadi pemain bintang dan kehidupannya di luar lapangan, kemudian kembali lagi ke dalam permainan kriket, semuanya itu digambarkan dengan begitu rapi dan juga dengan sinematografi yang begitu mahir.

Kesimpulan

‘Jersey’ pada akhirnya merupakan kisah tentang kehilangan dan harapan, tragedi dan kegigihan, perubahan nasib dan pilihan tegas akan perjuangan dan semangat seseorang untuk kembali mengejar cita-cita dan mimpi yang dulu sempat terhempas dengan cukup menawan.

Director: Gowtam Tinnanuri

Cast: Shahid Kapoor, Mrunal Thakur, Pankaj Kapur, Ronit Kamra, Vinay Verma, Sachin Kathuria, Aarav Dua, Anav Dua, Prince Kohli, Tarun Kumar

Duration: 170 minutes

Score: 7.0/10