Review Hitam (2021)

Menceritakan Tentang Kisah Zombi Lokal yang Sarat akan Pesan Moral

hitam 2021

© KlikFilm

“Kalau seumpamanya ada hewan buas di desa ini, bukan warga yang diincar, tapi manusia-manusia yang gila jabatan!” – Tika (Hitam)

 

Tak seperti sineas Indonesia lainnya yang kebanyakan menyajikan film bergenre romansa atau horor, Shidarta Tata berusaha keluar dari zona nyaman dengan menyuguhkan cerita zombi lokal melalui film ‘Hitam’.

Film yang dibintangi oleh Donny Damara, Sara Fajira, Eka Nusa Pertiwi, Aksara Dena, dan Seteng A. Yuniawan ini telah tayang perdana pada 19 Juni lalu di layanan streaming KlikFilm. Film ‘Hitam’ dibagi menjadi empat bagian yang masing-masing bagiannya berdurasi sekitar 30-50 menit. Melihat jumlah episodenya, ‘Hitam’ lebih cocok disebut mini series dibanding film. Namun, pihak KlikFilm mengategorikan ‘Hitam’ sebagai film.

Mengusung genre horor thriller, ‘Hitam’ berpusat pada kehidupan Pak Dibyo (Donny Damara), seorang kepala desa yang baru saja menyambut kepulangan putri semata wayangnya bernama Tika (Sara Fajira) yang telah menyelesaikan kuliah di London.

© KlikFilm

Suatu hari, warga desa digegerkan dengan hilangnya seorang warga bernama Pak Rahmat, ayah dari Retno (Eka Nusa Pertiwi) yang merupakan sahabat Tika. Retno beserta ibunya meminta bantuan pada Pak Dibyo untuk mencari Pak Rahmat yang motornya ditemukan di tengah hutan. Pak Dibyo berspekulasi bahwa Pak Rahmat dimakan hewan buas. Kendati demikian, dia meminta bantuan warga desa menyisir hutan untuk menemukan Pak Rahmat.

Alih-alih menemukan Pak Rahmat, Retno dan warga desa justru merasakan kejanggalan setelah menemukan kambing milik seorang warga yang mati mengenaskan. Namun, setelah diselidiki lebih lanjut oleh seorang polisi bernama Gilang (Aksara Dena), kambing tersebut tidak dimakan hewan buas, tetapi disembelih oleh seseorang.

Retno mulai menaruh curiga pada Pak Dibyo karena tidak segera melaporkan kasus hilangnya sang ayah kepada polisi. Ia mengira, Pak Dibyo berusaha menyembunyikannya karena takut proyek revitalisasi pasar yang sedang dicanangkan akan terganggu jika berita tersebut tersebar ke luar. Akan tetapi, ada fakta lebih mengejutkan yang berusaha disembunyikan oleh Pak Dibyo.

© KlikFilm

Belum lagi, Retno selalu mendengar dari Tika bahwa Pak Dibyo berperilaku aneh dan seolah-olah sedang menyembunyikan sesuatu. Kecurigaan Retno pun semakin bertambah. Ia meminta Gilang yang juga kekasihnya untuk mengusut kasus hilangnya Pak Rahmat hingga tuntas.

Di sisi lain, Retno terus dipanas-panasi oleh Pak Bambang (Seteng A. Yuniawan) yang merupakan rival Pak Dibyo. Pak Bambang berusaha merebut jabatan Pak Dibyo sebagai kepala desa. Ia memanfaatkan kasus hilangnya Pak Rahmat untuk menjatuhkan Pak Dibyo. Padahal, Pak Bambang memiliki andil atas hilangnya ayah Retno itu.

Kejanggalan-kejanggalan lain mulai muncul ketika dua warga desa hilang secara misterius. Namun, Pak Dibyo tampak segan menyelidiki hal tersebut lebih lanjut. Sama halnya seperti Retno, Gilang pun menaruh curiga pada Pak Dibyo yang terikat masa lalu dengannya itu. Ia secara diam-diam mengunjungi rumah Pak Dibyo dan menemukan fakta mencengangkan mengenai Tika yang berubah menjadi zombi pemakan daging manusia.

© KlikFilm

Melalui Film ‘Hitam’, Shidarta Tata berusaha menunjukkan bahwa cerita perfilman Indonesia tidak hanya sebatas kisah romansa atau hantu-hantu urban, tetapi bisa dieksplor lebih dalam. Meski film dengan tema zombi sudah banyak ditemukan di industri perfilman, tetapi baru kedua kali ini perfilman Indonesia mengangkat cerita tentang zombi. Sebelumnya, ada film Indonesia yang juga mengusung tema zombi bertajuk ‘ZETA’ dan sudah dirilis sejak 2019 lalu.

Film ‘Hitam’ sudah dinanti-nantikan oleh para pencinta film sejak pengumuman tanggal perilisannya. Sebab, film ini menyandingkan Donny Damara dan Sara Fajira sebagai pemeran utama. Meski Sara Fajira baru terjun ke dunia akting, dia cukup mampu mengimbangi kemampuan akting Donny Damara yang sudah lama berkecimpung di dunia seni peran. Hal ini menunjukkan bahwa Sara Fajira tidak hanya berbakat di bidang tarik suara, tetapi juga jago akting.

‘Hitam’ memiliki alur yang tertata dari awal hingga akhir. Meski ending-nya dibiarkan menggantung dan masih menyisakan banyak tanya, terutama mengenai jenis virus yang membuat Tika menjadi zombi, bagaimana Tika terjangkit virus tersebut, dan apakah virus tersebut hanya bisa menular melalui gigitan. Pasalnya, di akhir cerita, ditampilkan seorang pemuda yang bersikap aneh setelah digigit oleh Tika. Tampaknya, Shidarta Tata sengaja memberikan ending yang mengambang untuk dilanjutkan menjadi sekuel.

© KlikFilm

Kendati demikian, isu-isu yang diangkat dalam Film ‘Hitam’ sangat relate dengan kehidupan masyarakat saat ini, mulai dari virus, suap, pungli, hingga perebutan kekuasaan. Film ini juga dibalut dengan kearifan lokal dan menghadirkan dialog-dialog yang didominasi bahasa Jawa. Latar tempatnya pun diambil di sebuah pedesaan. Hal ini yang membedakan ‘Hitam’ dengan film bertema serupa.

Selain itu, zombi dalam Film ‘Hitam’ sedikit berbeda dengan zombi yang sering penonton temui di film dengan tema serupa. Shidarta Tata mencoba membuat gebrakan baru dengan menghadirkan zombi varian lain yang berbeda dengan zombi kebanyakan. Zombi dalam Film ‘Hitam’ suka memakan daging manusia alias kanibal, bukan menggigit dan menulari korbannya. Sehingga, manusia yang dimakan zombi dalam Film ‘Hitam’ otomatis meninggal, tidak bangkit lagi seperti halnya zombi di film lain.

Film yang dibagi menjadi empat bagian ini menghadirkan beberapa adegan yang sukses membuat penonton merasa ngeri dan jijik secara bersamaan. Pasalnya, ada adegan pembunuhan yang cukup sadis dan adegan di mana daging-daging manusia dipotong dan dimakan mentah-mentah. Ditambah lagi dengan backsound yang mendukung sehingga suasana semakin hidup.

© KlikFilm

Selain adegan menegangkan, ‘Hitam’ juga menghadirkan adegan yang mengharukan antara Pak Dibyo dan Tika. Donny Damara sukses memerankan karakter Pak Dibyo yang sangat kebapakan dan rela melakukan apa pun demi putrinya, meski perbuatannya tak bisa dibenarkan. Namun, karakter Pak Dibyo mewakili sosok ayah di dunia ini yang rela melakukan apa saja demi anak-anaknya.

Kendati trailer-nya tidak cukup menjanjikan, jalan cerita ‘Hitam’ sangat seru untuk diikuti dan wajib ditonton bagi pencinta film, terutama yang menyukai tema zombi. ‘Hitam’ hanya bisa disaksikan eksklusif melalui KlikFilm.

 

Director: Shidarta Tata

Cast: Donny Damara, Sara Fajira, Eka Nusa Pertiwi, Aksara Dena, Seteng A. Yusniawan, M.N. Qomaruddin, Gepeng K.K

Episodes: 4

Score: 7.6/10

WHERE TO WATCH

The Review

Hitam

7.4 Score

Hitam menceritakan tentang kasus hilangnya seorang warga desa. Saat polisi menyelidiki kasus tersebut lebih lanjut, Pak Dibyo selaku kepala desa berusaha menghalang-halangi. Apa yang sebenarnya terjadi?

Review Breakdown

  • Acting 8
  • Cinematography 7
  • Entertain 7
  • Scoring 7
  • Story 8
Exit mobile version