Review 7-24 (2022)

Kisah Pasangan Muda Menghadapi Kematian di Ujung Mata.

“Kita akan selalu sama-sama, barengan terus sampai kapanpun. Janji?” – Anggara (7-24).

 

Bulan Maret, waktunya KlikFilm kembali menghadirkan jajaran film orisinal terbarunya!

Salah satu film yang paling dinantikan oleh para penggemar film Indonesia, sudah bisa diakses hari ini melalui layanan streaming tersebut. Dibintangi oleh Rio Dewanto dan Enzy Storia, film ‘7-24’ menceritakan tentang perjuangan seorang suami untuk bisa dikenali oleh istrinya yang menderita kanker otak.

Menjadi cerita romantis yang penuh air mata, ‘7-24’ menjadi debut pertama Enzy tampil di layar kaca bersama dengan Rio Dewanto. ‘7-24’ juga menjadi salah satu dari dua film yang disutradarai oleh Dyan Sunu Prastowo, selain film orisinal KlikFIlm lainnya, ‘Satu Untuk Selamanya’.

Sinopsis

Ketika sedang berjalan sore, Anggara (Rio Dewanto) ditantang untuk berkenalan dengan perempuan yang sedang melakukan panggilan telepon sambil membeli kebab bernama Aini (Enzy Storia).

Setelah menerima tantangan tersebut, Anggara merasa jatuh cinta dengan kepribadian Aini yang sangat baik terhadap anak-anak di sekitar lingkungan rumahnya.

© KlikFilm

Lambat laun, keduanya saling mengenal lebih dekat. Seperti Anggara, Aini pun semakin lama merasa tertarik dengan laki-laki tersebut. Keduanya akhirnya memutuskan untuk berpacaran dan menuju ke tahap yang lebih serius.

Sayangnya, kehidupan memang tak semulus apa yang diharapkan. Aini divonis mengidap kanker otak, hingga ia melupakan keberadaan sang suami. Anggara mencoba untuk bertahan dan berusaha sebaik mungkin agar Aini kembali mengingatnya.

Meski ia kira tidak membuahkan hasil, namun Anggara menemukan sebuah fakta baru yang membuat ia tetap bertahan menjalani hidupnya lagi.

Premis cerita umum, sejuta film romansa

Anggara yang tetap setia bertahan untuk Aini meski ia kehilangan memori akan kenangan mereka, tentu akan membuat kita merasa tidak asing dengan jalan cerita tersebut.

© KlikFilm

Ada banyak unsur yang familiar jika kita menonton film ‘7-24’ dari KlikFilm ini. Mulai dari kisah cinta dan perjuangan pasangan baru dalam menghadapi kejadian hilang ingatan seperti dalam film ‘The Vow’ yang dibintangi oleh Rachel McAdams dan Channing Tatum, atau film yang berujung sedih akibat kematian yang juga pernah dirilis oleh KlikFilm berjudul ‘Enam Batang’.

Sayangnya, jika diingat-ingat akan ada banyak jalan cerita seperti ini dalam film drama-romantis. Meski memiliki akhir yang tidak terduga, tidak ada variasi atau hal istimewa dalam film ‘7-24’.

Dua karakter yang kurang menyatu, namun memiliki pesona tersendiri

Sebagai pasangan baru, sayangnya hubungan antara Anggara dan Aini masih kurang terjalin di benak para penonton. Banyaknya adegan-adegan manis rasanya hanya hadir sebagai kewajiban atau pelengkap dari genre film tersebut.

Alur cerita yang cepat, kurang memberi gambaran lebih luas tentang hubungan pasangan Anggara dan Aini. Sejak awal berkenalan, perkembangan keduanya hanya muncul sedikit demi sedikit, melalui gombalan-gombalan khas PDKT, hingga akhirnya mereka memutuskan menikah.

© KlikFilm

Meski keduanya tidak mendapat chemistry sebagai pasangan, namun akting kedua artis Indonesia tersebut memancarkan pesona sendiri. Jika penampilan dari Rio Dewanto tidak perlu diragukan lagi, begitupun dengan Enzy Storia.

Dengan image sebagai aktris kocak dan penuh tawa, lelucon yang dilontarkan Enzy dalam film ‘7-24’ entah bagaimana lebih menampilkan identitasnya sebagai Enzy dibandingkan sebagai Aini.

Oleh karena itu, ia tidak pernah meleset untuk membuat penonton – khususnya saya – tertawa dengan sikap konyolnya. Adapun Rio Dewanto dengan apik mampu menyeimbangkan akting kocak Enzy, sehingga keduanya terlihat lebih natural ketika melakukan adegan-adegan lucu.

Pesan menarik dalam film

Meskipun Aini divonis dengan penyakit mematikan serta umur yang tidak akan lama lagi, karakternya dibuat cukup berani untuk menertawai nasib buruknya sebagai manusia. Ia berulang kali menyindir hidupnya yang menyedihkan melalui beberapa humor sarkas ketika ia berbicara dengan Meta ataupun Anggara.

Ketika telah melewati batas, Meta sebagai sahabatnya kemudian memberi nasihat atas leluconnya yang semakin lama tidak terlihat lucu lagi. Dalam hal ini, mungkin sang sutradara ingin memperlihatkan penonton bahwa begitu mudah bagi orang lain untuk langsung menggambarkan perasaan yang Aini alami.

© KlikFilm

Padahal, sosok Aini sendiri kewalahan untuk menghadapi berbagai emosi yang tertuju pada dirinya, serta memikirkan apa yang harus ia lakukan selanjutnya.

Banyak orang seakan terlalu mudah paham atas perasaan yang bukan miliknya, ketika hanya diri kita yang lebih memahami diri sendiri.

Kesimpulan

Film ‘7-24’ sayangnya tidak hadir untuk memenuhi harapan penonton agar bisa melihat kreatifitas film drama-romantis Indonesia yang melulu itu-itu saja. Meski memiliki premis umum, ada beberapa bagian yang berhasil membuat penonton merasa sedih dengan kisah cinta tragis antara Anggara dan Aini.

© KlikFilm

Film ini juga terbantu melalui lelucon dan narasi konyol dari Rio dan Enzy yang membuat ‘7-24’ tidak sepenuhnya menjadi film yang gagal. Jika ingin melihat penampilan memukau antara Rio dengan Enzy, para penggemar bisa menyaksikan film ‘7-24’ mulai hari ini, eksklusif hanya di KlikFilm.

 

Director: Dyan Sunu Prastowo

Cast: Rio Dewanto dan Enzy Storia

Duration:  82 minutes

Score: 6.0/10

WHERE TO WATCH

The Review

7-24

6 Score

Dibintangi oleh Rio Dewanto dan Enzy Storia, film ‘7-24’ menceritakan tentang perjuangan seorang suami untuk bisa dikenali oleh istrinya yang menderita kanker otak.

Review Breakdown

  • Acting 6
  • Cinematography 6
  • Entertain 6
  • Story 6
  • Scoring 6
Exit mobile version