Review Death Whisperer (2023)

Bisikan Maut dari Masa Lalu yang Selalu Memangsa Korbannya Hingga Mati

death whisperer cover

© Golden Village Pictures

“Back then, there was a girl who fell ill with a strange disease. Kept complaining of stomach pain like her guts would rip. No matter how much medicine she took, it wouldn’t get away,” – Mr Phut (Death Whisperer, 2023)

Minggu ini kita akan kedatangan film horor terbaru dari Thailand yang saat dirilis di negara asalnya sempat meraih kesuksesan. Film berjudul Death Whisperer (dikenal juga sebagai Tee Yod) dialihwahanakan dari novel karya Krittanon dengan judul yang sama.

Penulisnya sendiri mengklaim kalau kisah ini merupakan kisah nyata yang terjadi pada keluarga ibunya di masa lalu ketika dia masih remaja berusia 15 tahun di sebuah provinsi di wilayah tengah. Saat dirilis di Thailand pada 26 Oktober 2023, film ini meraih pemasukan yang terbilang fantastis, hingga mencapai 495 juta Baht atau sekitar Rp 218 miliar.

© Golden Village Pictures

Sinopsis

Pada tahun 1972 di Provinsi Kanchanaburi, hiduplah sebuah keluarga yang mempunyai anak perempuan yang tiba-tiba mati secara mengenaskan tanpa tahu sebabnya. Tak lama setelah kejadian tersebut, fokus beralih ke sebuah keluarga petani dengan 6 orang anak yang terdiri dari 3 laki-laki, Yak, Yos, Yod, dan 3 perempuan, masing-masing Yad, Yam, Yee.

Keluarga yang hidup penuh keceriaan ini dikejutkan saat salah satu anak perempuan mereka, Yam berperilaku aneh dan tak biasa. Kejadian itu terjadi saat ketiga saudari ini pulang dari sekolah dan melihat sosok perempuan misterius berbaju hitam yang berdiri di bawah pohon besar.

Kejadian tersebut membuat Yam jatuh sakit dan raut mukanya berubah menyeramkan. Keanehan ini juga membuat kakak perempuannya, Yad mendengar bisikan-bisikan aneh di tengah malam yang membuatnya terjada. Ia dikejutkan saat Yam berjalan sambil tidur ke arah dapur dan makan daging yang belum dimasak yang ada di situ. Adiknya, Yee pun juga merasakan keanehan yang sama dengan Yad.

Saat Yad melaporkan hal ini kepada ibunya, dengan cepatnya, Yam kembali berperilaku normal seolah tak terjadi apa-apa. Hal ini membuat dirinya stress dan tak tahu harus berbicara kepada siapa lagi.

© Golden Village Pictures

Keesokan harinya, kakak laki-laki tertuanya yang baru saja menyelesaikan dinas tentaranya, Yak kembali ke rumah. Ia akhirnya mengetahui permasalahan ini setelah Yad memberi tahu hal ini. Ia lantas berjaga bersama kedua adik laki-lakinya, Yos dan Yod.

Saat berjaga di rumah itulah mereka melihat hal aneh yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Bisakah kakak tertua mereka menyelesaikan masalah aneh yang menimpa adiknya ini?

Narasinya menarik dan penuh kejutan yang tidak kita sangka

Sebagai sebuah film horor, Death Whisperer tampil baik dalam merangkai kisahnya. Sejumlah eksposisi ditampilkan secara proporsional agar penonton tidak terlalu bingung mengikuti film ini. Narasinya memang menarik, dan banyak twist diselipkan, membuat kita sendiri akan sulit menebak akhir film ini akan seperti apa.

Sejumlah karakter bermuka good looking, yang tampaknya sengaja dipasang untuk menjadi pemeran 6 anak ini. Tentunya hal ini dilakukan untuk menambah nilai jual film ini, dan nampaknya hal ini berhasil. Model terkenal Thailand, Nadech Kugimiya yang kita kenal di The Con-Heartist (2020) dipasang sebagai Yak.

© Golden Village Pictures

Sedangkan artis blasteran Thai-Amerika, Denise Jelilcha Kapaun berhasil melakukan debut layar lebarnya di film ini, setelah sebelumnya banyak berkiprah di serial TV. Peran keduanya yang terbilang sentral, akan membuat pandangan kita tertuju dengan segala pesona yang dimiliki keduanya.

Elemen teknisnya di atas rata-rata

Death Whisperer menghadirkan sejumlah elemen teknis di atas rata-rata. Sinematografinya terbilang baik, walaupun saat di bagian prolog dan menjelang konklusi terlampau shaky, membuat kita tidak bisa melihat dengan jelas.

Namun, hal teknis yang mencuri perhatian Cineverse adalah skoringnya yang mampu membangun nuansa keseraman menjadi jauh lebih intens, dan konstan terjaga di sepanjang film. Bisikan mautnya yang menjadi nilai jual dari film ini juga terdengar sangat menakutkan.

Sayangnya di beberapa adegan, skoring ini terlalu over powering atau berlebihan, tapi masih bisa dimaklumi. Jumpscares-nya pun cukup membuat kita kaget, dan masih terlihat alami dan tidak dibuat-buat.

© Golden Village Pictures

Kesimpulan

Film ini di luar dugaan mampu menghibur kita. Setelah sebelumnya kita dipuaskan akan kehadiran Home for Rent (2023), kini Death Whisperer juga hadir sama baiknya. Elemen teknisnya tampil baik, terutama skoringnya yang membuat nuansa horornya terlihat nyata, juga menyatu dengan adegannya.

Jumpscares-nya pun terasa natural dan tidak dibuat-buat. Walaupun skoring yang terasa berlebihan di beberapa adegan, ekspresi pemainnya yang kadang terlalu lebay, tapi itu hanyalah masalah minor dan tidak berdampak secara keseluruhan terhadap isi film.

Buat kamu pecinta genre horor, Cineverse sangat merekomendasikan Death Whisperer untuk kalian tonton. Film ini sudah tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 17 Januari 2024.

 

Director: Thaweewat Wanta

Cast: Nadech Kugimiya, Denise Jelilcha Kapaun, Karj-bundit Jaidee, Peerakit Patcharabunyakiat, Rattanawadee Wongtong, Arisara Wongchalee, Paramet Noi-um

Duration: 120 Minutes

Score: 7.4/10

WHERE TO WATCH

The Review

Death Whisperer

7.4 Score

Death Whisperer mengisahkan keluarga petani dengan 6 orang anak yang tiba-tiba diteror perempuan berbaju hitam dan memiliki bisikan maut yang mematikan

Review Breakdown

  • Acting 7
  • Cinematography 7
  • Entertain 8
  • Scoring 8
  • Story 7
Exit mobile version