Review Bubble (2022)

Bertahannya Hibiki di Kota Mati Tokyo Akibat Serangan Gelembung Misterius

“Putri Duyung Kecil sudah bahagia hanya dengan berada di sana, hari-hari itu terasa lebih penting,” – Uta (Bubble).

 

Siapa yang sudah tidak sabar akan keindahan anime rilisan Netflix yang satu ini? ‘Bubble’ karya Tetsurō Araki (dengan karyanya ‘Bleach’ dan ‘Attack on Titan’) menjanjikan aksi dengan visual apik untuk menjadi daftar tontonan Cilers.

‘Bubble’ adalah sebuah film animasi Jepang tahun 2022 yang diproduksi oleh Wit Studio. Film ini disutradarai oleh Tetsurō Araki dan ditulis oleh Gen Urobuchi. Desain karakter dikerjakan oleh Takeshi Obata dan musik yang disusun oleh Hiroyuki Sawano.

Film ini sudah diputer perdana pada Festival Film Internasional Berlin pada 10 Februari 2022. Kemudian akan diikuti oleh rilis di seluruh dunia pada 30 April 2022 di Netflix, dan untuk pemutaran bioskop di Jepang pada bulan Mei ini.

Sinopsis

© Netflix

Hibiki (Jun Shison) merupakan andalan di tim Blue Blaze dalam pertandingan parkour yang berhadiah persediaan harian untuk bertahan hidup di Tokyo. Tokyo menjadi kota yang ditinggalkan akibat perisatiwa gelembung misterius yang membuat anomali gravitasi yang menghancurkan kota dan membanjiri kota Tokyo.

Saat pertandingan, Hibiki mencoba menyelamatkan temannya yang hampir terjatuh di sebuah spiral yang dapat menyeret orang dan benda apapun ke dalamnya. Alih menyelamatkan Hibiki jatuh ke air dan hampir mati karena hal tersebut.

Di dalam air, Hibiki diselamatkan perempuan misterius yang entah berasal dari mana. Setelah menyelamatkan Hibiki, perempuan tersebut di bawa Hibiki untuk bergabung ke kelompok Blue Blaze. Kelakuan perempuan ini tidak biasa dan bertingkah amat aneh, sehingga teman-teman sulit untuk berkomunikasi.Siapakah perempuan misterius yang aneh ini?

Perjuangan kebersamaan saat ditelantarkan

© Netflix

Secara eksplisit, kondisi dari para pelaku parkour di kota terlarang Tokyo ini merupakan korban dari bencana yang terjadi 5 tahun lalu. Mereka yang kehialangan keluarganya memilih untuk tetap tinggal di Tokyo dan bertahan hidup.

Kebersamaan Hibiki dan teman-teman dibuat selalu menyenangkan, sehingga semangat untuk berjuang di tengah krisis kota yang mereka sendiri pun tidak tahu, menjadi lebih ringan. Walaupun karakter Hibiki dibuat pendiam seperti kebanyakan karakter “cool” dalam banyak anime, di satu sisi kebersamaan dengan tim selalu mengundang senyum.

Pesona lukisan dibalut aksi menawan

© Netflix

Visual mengesankan tampil di seluruh aspek anime ‘Bubble’. Dari mulai latar kota Tokyo yang digambarkan terbengkalai dengan kehancuran kota dan kondisi tergenang air, menjadi hal baru yang ternyata di eksplorasi dengan sangat apik. Dari mulai gedung-gedung yang hampir hancur hingga elemen air yang tetap digunakan.

Gambaran latar yang masih menggunakan teknik 2D klasik dengan pewarnaan yang mencolok mata, menjadi daya tarik yang paling mengesankan sepanjang film.

© Netflix

Walaupun tanpa latar 3D seperti kebanyakan anime saat ini, kedinamisan visual yang berpadu dengan aksi-aksi parkour Hibiki dan teman-teman menyatu dengan indah.

Tampil dengan visual saja pun tak cukup, pergerakan parkour yang begitu cepat dibuat bak akrobatik yang menawan dalam sebuah lukisan tiap latar yang beragam. Kalian tidak akan bosan dengan latar yang mungkin di situ-situ saja, namun tiap angle berbeda mengesankan kedinamisan yang terus hidup.

© Netflix

Anomali gravitasi mempimpin laga ciamik

© Netflix

Siapa sangka gelembung yang beterbangan menjadi momok mengerikan di kota maju sekelas Jepang. Seperti misteri yang menjadikan kiamatnya suatu kota, memuat gelembung “bubble” menjalankan cerita ke arah yang tidak biasa.

© Netflix

Aksi-aksi parkour yang menawan pun antara takut dan melawan anomali gravitasi tersebut. Perjuangan mereka dalam aksi parkour menjadi sebuah gaya baru dalam cerita anime, digabungkan dalam balutan post-apocalypse tak akan terasa drama romansa yang terselip antar karakter yang dibuat selalu menyenangkan dalam persahabatan.

Kesimpulan

‘Bubble’ menjadi pilihan gaya anime yang tidak biasa dan begitu menarik dengan visualnya yang menyejukkan. Tampil dengan permainan parkour akrobatik di tengah kota Tokyo yang dibuat hancur lebur.

Walaupun Hibiki muncul dengan gaya “cool”, keakraban satu tim Blue Blaze terjalin hangat bahkan dalam aksi-aksi menantang maut mereka. Misteri anomaly disuguhkan sepanjang laga membuat kita terpaku tanpa kekosongan ruang cerita.

 

Director: Tetsurō Araki

Cast: Jun Shison, Riria, Alice Hirose, Mamoru Miyano, Yuki Kaji, Tasuku Hatanaka

Duration: 100 minutes

Score: 8.8/10

WHERE TO WATCH

The Review

Bubble

8.8 Score

Hibiki (Jun Shison) bertahan dengan kemampuan parkournya bersama teman di kota Tokyo yang sudah lama mati akibat gelembung misterius yang mengakibatkan anomali gravitasi.

Review Breakdown

  • Character 8
  • Drawing 9
  • Entertain 9
  • Scoring 9
  • Story 9
Exit mobile version