Review A Taste of Whale (2022)

Dokumenter Tentang Tradisi Grind di Kepulauan Faroe

“If slaughterhouses had glass walls, everyone would be vegetarian,” – Paul McCartney (A Taste of Whale).

Hai, Cilers!

Siapa yang suka dengan film dokumenter tentang spesies bawah laut? Nah, kalian harus menyaksikan film terbaru yang tayang di KlikFilm dengan judul A Taste of Whale.

A Taste of Whale merupakan film dokumenter yang berfokus pada perburuan Paus Pilot di Kepulauan Faroe. Disutradarai Vincent Kelner, film ini akan mengambil informasi dari dua penduduk lokal, seorang guru, seorang nelayan, lalu ada satu orang petinggi dan satu relawan dari Sea Shepherd (organisasi konservasi lautan non-profit yang melestarikan hewan laut).

Sinopsis

Setiap musim panas, ratusan paus pilot diburu di fyord Kepulauan Faroe. Kegiatan tersebut dikenal secara lokal sebagai “Grind”, tradisi yang spektakuler dan berdarah. Para aktivis internasional ingin mengakhirinya, agar setiap mamalia di laut bisa berhenti menderita.

Dalam tradisi Faroe yang dikenal sebagai “grindadrap“, para pemburu mengelilingi lumba-lumba atau paus pilot dengan perahu nelayan setengah lingkaran yang lebar dan membawa mereka ke teluk dangkal. Nelayan yang berada di pantai kemudian membantai cetacea tersebut dengan pisau.

Sekitar 700 lumba-lumba besar yang disebut ‘paus pilot’ dibantai setiap tahun di kepulauan tersebut. Daging dan lemak mereka dimakan oleh penduduk setempat dengan alasan bahwa tradisi yang mereka jalankan memang sudah diturunkan dari para leluhur.

Tradisi yang Sulit Dihentikan

© Greenwich Entertainment

Dikenal sebagai grind (atau Grindadrap dalam bahasa Faroe), merupakan tradisi perburuan mamalia laut, terutama paus pilot yang telah dipraktikkan selama ratusan tahun di Kepulauan Faroe yang terpencil. Pemerintah Faroe mengatakan rata-rata sekitar 600 paus pilot ditangkap setiap tahun.

Grind merupakan tradisi turun temurun yang selalu dilakukan oleh warga di kepulauan Faroe, yang terdiri dari 18 pulau yang terletak di lepas pantai Eropa Utara, di antara Laut Norwegia dan Samudra Atlantik Utara.

Kepulauan tersebut sangat indah dengan pemandangan gunung dan luasnya samudera. Dengan jumlah warga yang tidak banyak, membuat solidaritas yang terjalin cukup erat. Apalagi ketika sedang melakukan tradisi Grind, perburuan sekelompok paus pilot. Apapun pekerjaan yang mereka jalani, saat waktu Grind dimulai maka semua orang turut serta dalam pelaksanaannya. Dari yang tua hingga anak-anak.

© Greenwich Entertainment

Meskipun banyak aktivis hingga organisasi perlindungan hewan yang menentang tradisi ini, namun semua warga sama sekali tak terpengaruh. Mereka tetap bersikukuh jika perburuan yang mereka lakukan dilaksanakan dengan benar, yakni membunuh tanpa menyakiti.

Para pembunuh juga dilengkapi sertifikasi, jadi proses membunuh dilakukan dengan sekali potong tepat pada sumsum tulang belakang paus pilot. Kemudian setelah itu, daging mereka dipotong dan dibagikan kepada masyarakat Kepulauan Faroe untuk dikonsumsi.

Tradisi ini sudah mendarah daging, bahkan pemerintah di sana saja tidak bisa menghentikan tradisi tersebut. Dalam film ini terlihat jika anggota dari organisasi Sea Shepherd ditangkap kepolisian usai merealisasikan niat mereka untuk menghentikan perburuan yang terlihat.

Menghentikan Harus dengan Cara yang Dikhawatirkan

© Greenwich Entertainment

Penonton akan diperlihatkan dengan organisasi Sea Shepherd yang tegas menentang tradisi tersebut. Mereka bahkan mengatur tim untuk berpatroli dalam melihat sekelompok paus pilot, sebelum diketahui oleh warga. Sebab, proses tradisi Grind dilakukan ketika sekelompok paus pilot muncul di perairan mereka. Jadi, Sea Shepherd berusaha menghentikannya dengan cara mengetahui lebih dulu keberadaan Paus Pilot.

Sayangnya, tindakan tersebut masih kurang tepat. Justru menimbulkan kontroversi lebih dalam. Sesi konferensi yang dilakukan pun berakhir dengan rentetan pertanyaan serangan yang tak kunjung menemukan jawaban. Perihal, jika perburuan dihentikan apakah seluruh dunia yang membunuh hewan untuk dikonsumsi akan berhenti juga?

Mengapa hanya Paus Pilot yang menjadi perhatian, sedangkan banyak hewan lainnya di luar sana yang justru mengalami nasib yang sama. Beberapa penduduk mengecam masyarakat yang juga mengonsumsi daging. Terlintas sedikit kebenaran, meskipun diungkap dengan kondisi dan situasi yang kurang tepat untuk dibandingkan.

© Greenwich Entertainment

Salah satu aktivis yang juga berasala dari Kepulauan Faroe mengatakan jika cara yang tepat untuk menghentikan tradisi tersebut adalah dengan memberitahukan hal yang paling dikhawatirkan, yakni faktor kesehatan.

Penelitian menunjukkan jika hewan laut, terutama Paus Pilot tercemar merkuri, hasil dari limbah pabrik yang dibuang sembarangan di laut. Kemudian dikonsumsi oleh ikan, dan pada akhirnya ditangkap dan diolah menjadi makanan untuk manusia.

Ikan paus memiliki tingkat tertinggi merkuri berbahaya yang terakumulasi dalam rantai makanan. Cetacean kecil, seperti paus pilot dan lumba-lumba, yang cenderung suka berenang di permukaan laut dengan mengandung banyak senyawa beracun yang terakumulasi dalam jaringan.

© Greenwich Entertainment

Merkuri bisa membahayakan perkembangan otak janin, dapat menyebabkan autisme dan ADHD (hiperaktif) pada anak, serta racun yang terakumulasi itu akan merusak sel-sel gen yang salah satunya bisa menyebabkan berubahnya gen menjadi sel kanker.

Walaupun tidak menunjukkan hasil yang signifikan, namun beberapa di antara warga sudah mulai mengurangi jumlah konsumsi Paus Pilot. Maka dengan demikian, jika tindakan tersebut secara konsisten dijalankan, tradisi Grind perlahan akan menghilang. Meski butuh waktu yang lama.

Kesimpulan

A Taste of Whale bukan hanya menggambarkan bagaimana tradisi Grind dapat menyakiti hewan laut, khususnya Paus Pilot. Namun jauh dari itu, film ini menunjukkan bahayanya makan Paus yang sudah tercemar oleh merkuri.

Selain itu, film dokumenter ini juga menyinggung tentang perilaku manusia yang mengonsumsi daging dari hewan. Pembunuhan hewan untuk dikonsumsi bahkan menyentuh angka tertinggi setiap harinya, bukan soal Paus saja, melainkan kehidupan hewan yang direnggut dengan cara yang menyakitkan.

Jika kamu pecinta hewan, terutama spesies laut, maka perlu hati-hati dalam menyaksikan film ini. Sebab A Taste of Whale tidak segan menampilkan adegan memilukan tentang pembunuhan hewan, dan anak-anak di sana menyaksikan itu semua dengan rasa bahagia dan senang. Tanpa menyadari bahwa tradisi tersebut dikecam banyak aktivis sekaligus membahayakan kehidupan hewan laut.

 

Director: Vincent Kelner

Casts: Tórik Ábraham Rouah, Jens Mortan Rasmussen, Rúni Nielsen, Lamya Essemlali

Duration: 85 minutes

Score: 7.0/10

WHERE TO WATCH

The Review

A Taste of Whale

7 Score

A Taste of Whale merupakan film dokumenter yang berfokus pada perburuan Paus Pilot di Kepulauan Faroe. Film ini akan mengambil informasi dari dua penduduk lokal, seorang guru, seorang nelayan, lalu ada satu orang petinggi dan satu relawan dari Sea Shepherd.

Review Breakdown

  • A Taste of Whale 7
Exit mobile version