Sebagai penulis thread di Twitter tentang ‘KKN di Desa Penari’, Simpleman sang penulis mencoba menceritakan perjalanan sebelum menjadi sebuah film
‘KKN di Desa Penari’, salah satu film yang paling ditunggu oleh para penggemar. Cerita yang bermula dari thread di akun sosial media Twitter milik @SimpleM81378532 ini, sempat menghebohkan jagat sosial media. Ia membawakan kisah sekelompok mahasiswa yang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di salah satu desa yang tidak disebutkan namanya.
Sebagai salah satu orang yang mengawali semua ini, tentunya Simpleman juga ikut terlibat di dalam urusan mengenai pembuatan filmnya yang akan segera tayang ini. Untuk itu, MD Pictures berkesempatan untuk mewawancarai Simpleman yang tayangan lengkapnya ada di YouTube resmi milik MD Pictures.
Berdasarkan fakta yang didapatkan dari Simpleman, ia menjelaskan bahwa awal mula nya ia tak menyangka cerita tersebut akan viral. Hanya saja Simpleman merupakan seseorang yang senang akan menulis cerita, dan tujuan dari menulis cerita tersebut hanyalah sebagai pengingat bagi sebagian besar pembacanya.
Saat cerita itu viral, Simpleman tetap berkomunikasi dengan pemilik cerita asli yang pertama kali ia jumpai karena merupakan teman dari sepupunya. Dari narasumber pertama tersebut, ternyata ia dapat mengembangkan cerita ini dengan mendapatkan informasi narasumber kedua yang juga sepakat untuk mengangkat kisah tersebut ke sosial media.
Kedua narasumber tersebut adalah Nur dan Widya asli (nama samaran), dan cara Simpleman dengan narasumbernya tersebut berkomunikasi hingga saat ini masih melalui Direct Messages di Twitter, karena perbedaan wilayah dengan ketiganya sehingga hanya memungkinkan mereka berkomunikasi lewat sosial media.
Cerita tersebut pun akhirnya diangkat ke sosial media dengan beberapa ketentuan yang telah disepakati bersama, diantaranya adalah dengan tetap merahasia identitas asli pemilik cerita, mengganti nama asli menjadi nama tokoh lain,serta merahasia tempat/kejadian aslinya berlangsung di daerah mana.
Ketika cerita tersebut akhirnya berhasil mencuri perhatian publik, mulailah banyak berdatangan tawaran dari industri media yang menawarkan untuk bekerja sama mengangkat cerita tersebut ke layar lebar. Di mana, ketika itu Simpleman tidak menyangka dan sekaligus sempat mengacuhkan tawaran tersebut karena bukan itu tujuan awalnya.
Hingga akhirnya cerita itu diangkat menjadi sebuah buku, baik Simpleman maupun narasumber mengaku tidak pernah menerima royalti dari hasil penjualan buku tersebut. Ketika mendapatkan tawaran film, akhirnya Simpleman kembali berdiskusi dengan narasumber 1&2 dan mereka sepakat untuk memfilmkan cerita tersebut.
Kesepakatan yang dilakukan oleh Simpleman dan para narasumber tidak dilakukan secara sepihak, namun telah pendapatkan izin dari para pihak yang terlibat di dalam ceritanya. Termasuk keluarga korban yang masuk ke dalam cerita tersebut, dan sepakat bahwa hasil dari film tersebut akan disumbangkan kepada keluarga korban.
Dalam perjalanan selama pembuatan film, Simpleman masih ikut terlibat di dalamnya mulai dari penulisan naskah hingga pemilihan pemainnya. Namun saat proses syuting berjalan, Simpleman tidak dapat menghadirinya karena lokasi yang tidak memungkinkannya untuk datang kesana.
Proses syuting akhirnya selesai, Simpleman diberikan pertanyaan mengenai adegan mana yang paling ditunggu dari thread yang tulis. Menurutnya, adegan yang paling ia tunggu adalah rambut yang keluar dari mulut, dan juga kepala kera yang menurut ia itu merupakan suatu hal magis yang sudah diluar nalar serta sudah masuk ke dalam level ekstrem.
Hingga pada saat Simpleman diperlihatkan pertama kali filmnya, Simpleman merasa puas dengan adegan yang ia tunggu tersebut. Namun saat ia menonton adegan tersebut, ia mengaku sempat ingin muntah ketika melihat adegan rambut yang keluar dari mulut. Meskipun kepercayaan orang Jawa sudah terbiasa dengan hal tersebut, ia mengaku tetap kaget saat menontonnya.
Di akhir wawancara bersama sang penulis asli ‘KKN di Desa Penari’, Simpleman mengaku ia ingin mengedepankan isi pesan dari cerita yang ia tulis. Dari awal, motivasinya mengangkat cerita ini ke sosial media adalah untuk menyampaikan kepada orang banyak untuk tetap menjaga sikap dimanapun kita berada.
Film ini juga berangkat dari motivasi tersebut, dan Simpleman berharap film ini bisa memvisualisasikan pesan serta makna yang coba ditonjolkan dari cerita tersebut. Harapan terbesar Simpleman adalah, semoga masih banyak orang yang menghargai ada istiadat di suatu tempat, karena kita takkan pernah tahu resiko apa yang akan di hadapi.
Akhir kata, Simpleman memberikan pesan kepada pada penonton “Jangan pernah melanggar pantangan atau larangan ketika berada di suatu tempat, karena kita tidak tahu resiko apa yang akan kita terima. Karma itu nyata”.
Film ‘KKN di Desa Penari’ akan hadir di akhir bulan April mendatang, tepatnya tanggal 30 April di seluruh bioskop kesayangan kalian! Jangan sampai kelewatan film yang sudah lama dinantikan ini ya! Selamat menonton!