Berawal dari film ‘Filosofi Kopi’ chemistry persahabatan antara Ben dan Jody akhirnya dibuat sekuel sendiri dan mengusung genre action.
Dalam trailer yang dirilis, ditampilkan adegan-adegan dalam film yang penuh aksi serta percakapan yang intens antara Ben dan Jody serta beberapa pemain baru. Jauh berbeda dari dua film sebelumnya, kali ini Ben dan Jody menghadapi masalah yang lebih besar untuk menguji persahabatannya, yaitu konflik agraria. beberapa poster yang juga menunjukkan betapa garangnya film ‘Ben & Jody‘ ini nanti.
Film aksi pertama Visinema Pictures pada tahun ini akan menyuguhkan film dengan penuh aksi yang tentu saja bisa membuat penonton tegang. Produser film ‘Ben & Jody’, Cristian Imanuell, menceritakan sedikit bocoran tentang apa saja aksi yang akan muncul di filmnya nanti.
“Ben & Jody itu kayak full course dinner buat action. Kalau ditanya apa saja menu full course-nya? Saya bisa bilang, semuanya ada. Mulai dari drama, berantem, tembak-tembakan, hingga kejar-kejaran mobil.” Ungkap Cris.
Angga Dwimas Sasongko, sebagai sutradara film ini, juga mengatakan bahwa senjata yang mereka gunakan untuk syuting adalah senjata asli, karena ia ingin tembakan yang dihasilkan terlihat natural. Hal ini tentu saja harus memiliki perhatian khusus demi keamanan selama produksi berlangsung. Cris bahkan mendatangkan langsung ahli senjata api untuk mengamankan dan mengawasi adegan tembak menembak yang terjadi pada proses produksi.
“Perihal tembak-tembakan, selain memang fokus di adegan aksinya, tentu kami juga fokus pada aspek keamanannya. Saya dan tim produksi mempunyai vendor sendiri untuk mengamankan senjata api yang digunakan. Intinya, mulai dari awal hingga akhir syuting. Semua harus tetap dalam kendali saya sebagai produser.” Kata Cris.
Dalam film, ada beberapa adegan yang menggunakan sebuah desa untuk menjadi desa adat, desa ini disebut Desa Wanareja. Menariknya, desa ini sebenarnya tidak ada. Cris mengungkapkan bahwa Desa Wanareja adalah desa yang memang dibuat khusus untuk produksi film ‘Ben & Jody’ semua set dibangun dari awal, sebuah lahan kosong.
Pada press screening beberapa waktu lalu, Hana Prinantina yang berperan sebagai Rinjani, menjelaskan bahwa ia dan beberapa pemain lain menyaksikan sendiri dari awal bagaimana tim produksi membuat sebuah desa dari lahan kosong yang akan menjadi desa nya dan Tambora (Aghniny Haque), adiknya. Ia juga menjelaskan bagaimana ia akhirnya harus menyelesaikan syuting dan sedih ketika harus berpisah dengan Desa Wanareja ini.
Film ‘Ben & Jody’ memang menarik perhatian para penggemar, khususnya mereka yang rindu akan persahabatan Ben dan Jody dalam film ‘Filosofi Kopi’. Dengan hadirnya film ini, dan diangkatnya isu konflik agraria yang memang sedang terjadi di Indonesia, penonton diharapkan dapat lebih memperhatikan kasus pembalakan liar yang sangat merugikan masyarakat desa, apalagi sebuah desa adat yang mewarisi budaya Indonesia yang cukup banyak.
‘Ben & Jody’ siap tayang dan beraksi di seluruh Indonesia mulai besok, 27 Januari 2022.