‘Drama Ratu Drama’: Apakah Ijul Naif atau Toxic Positivity?

Diperankan oleh Enzy Storia, Ijul merupakan aktris dengan spesialis peran antagonis

mengenal dinna jasanti, sutradara dan produser 'my ice girl' (2)

© Vidio

Kejam di layar kaca manis di dunia nyata. Itulah Navara Juliette alias Ijul dalam serial ‘Drama Ratu Drama’.

Ijul mencintai akting karena hanya dengan berakting dia bisa meluapkan semua emosi yang ia rasakan.

Melalui serial ‘Drama Ratu Drama’ penonton akan diberi gambaran mengenai cara dunia sinetron bekerja saat di balik layar. Serial lokal yang tayang di Vidio ini akan mengikuti kisah aktris bernama Navara Juliette alias Ijul (Enzy Storia) yang terjebak dalam citra jahat akibat peran-peran antagonis yang ia mainkan. Reputasi Ijul semakin buruk ketika ia tak sengaja membakar lokasi syuting hingga produksi sinetron tersebut di hentikan. Ijul dibenci oleh masyarakat khususnya ibu-ibu yang terlena dengan karakter jahat yang ia mainkan dalam sinetron, juga media yang kerap memperlakukan dirinya bak ibu tiri.

Ijul adalah putri tunggal dari sepasang aktor terkenal, Yuliardi dan Juliana Navara. Bak surga dan neraka, sang Ibu, Juliana, adalah pemeran protagonis terkenal sekaligus pemenang Pemeran Utama Perempuan Terbaik pada tahun 2000 dan telah meninggal dunia saat Ijul masih kecil. Sedangkan ayahnya, Yuliardi, adalah aktor yang dijuluki sebagai raja kejahatan akibat peran-perannya di masa lalu. kini sang Ayah memiliki ambisi untuk membebaskan Ijul dari peran antagonis agar tidak hidup dengan citra penjahat seperti dirinya. Selain itu, Yuliardi berpendapat bahwa Ijul layak mendapatkan apresiasi lebih seperti mendiang istrinya.

Ijul memiliki sifat yang ceria, optimis, rendah hati dan selalu berusaha menyenangkan orang sekitarnya. Ijul juga suka berpikir positif disaat orang-orang tidak suka atau berkata buruk padanya. Seperti di awal pertemuan dengan Bu Nini (tetty Liz), Ijul mencoba mengobrol dengan beliau namun Bu Nini justru mengatakan Ijul lebih cocok menjadi orang jahat dari pada sok asyik. Bukannya tersinggung, Ijul malah berpikir bahwa itu menyenangkan karena ia belum pernah memerankan karakter tersebut. Ijul juga memotivasi diri untuk mengeksplorasi diri lebih lanjut agar dapat memerankan berbagai macam peran lainnya.

Sepanjang series, para penonton dibuat berdiri di sisi Ijul karena sifatnya yang baik. Namun, tak sedikit juga penonton dibuat kesal karena Ijul terlalu berusaha bertahan dalam karakter protagonis yang sempurna sehingga dalam beberapa hal ia justru terlihat kejam, dan jahat.

Ijul ini naif karena cenderung melihat dunia dalam satu warna, di mana ia menganggap semua orang baik termasuk Amelie yang jelas-jelas berusaha menfitnah dirinya. Padahal tidak ada manusia yang sepenuhnya hitam ataupun putih. Kadang kala orang baik pun punya sisi jahat dalam diri mereka begitu juga sebaliknya.

Ijul selalu berbuat baik tetapi baik yang menurut versi dirinya sehingga kebaikan yang ia lakukan justru merugikan orang lain. Beberapa kali dia juga mengabaikan kejujuran hanya untuk membuat suasana sedikit tenang seperti saat pertikaian antara sutradara Aca dan Amelie, Ijul mengatakan tidak ada yang salah padahal siapa pun tahu bahwa Amelie menyerang Aca terlebih dahulu, atau ketika Ijul berbohong pada Romli mengenai hak-hak para kru hanya demi menyenangkan semua orang, adalah momen di mana Ijul jahat pada dirinya sendiri dan juga orang sekitarnya.

Tak sedikit juga yang menyebut Ijul perlahan mulai toxic positivity karena ia selalu berusaha menunjukkan perasaan bahagianya, tersenyum seolah tidak ada masalah, hingga menyingkirkan perasaan tidak nyaman yang muncul dalam dirinya ketika bersinggungan dengan Amelie. Tidak ada yang salah dengan Ijul yang berusaha untuk tetap berpikiran positif tapi alangkah lebih baik jika Ijul lebih memperhatikan waktu serta tidak mengabaikan emosi-emosi negatif yang ia rasakan. Bagaimanapun, emosi pada manusia akan selalu berubah-ubah dan itu adalah hal yang sangat wajar.

Meskipun begitu, Ijul telah menunjukkan sedikit perkembangan karakter dalam episode terbaru ‘Drama Ratu Drama’. Walau bukan dalam keadaan yang baik dan waktu yang tepat, segala sesuatu yang ia pendam selama ini akhirnya meledak, membuktikan bahwa emosi sudah seharusnya diluapkan dan jangan di tahan karena akan dapat merugikan nantinya. Tidak perlu memalsukan kebahagiaan dan mengabaikan apa yang dirasakan, cukup terima dan akui perasaan apapun yang kita rasakan.

Exit mobile version