Apakah Sosok Ibu Geralt Hanyalah Sekedar Mimpi?

Apakah sosok Visenna itu benar adanya hanya mimpi yang dialami Geralt di ‘The Witcher’ episode 8 musim pertama?

 

Frida Gustavsson saat ini adalah salah satu headliner dari produksi Netflix besar-besaran, ‘Vikings: Valhalla’. Seri sekuel epik untuk ‘Viking’ menampilkan banyak kostum yang menakjubkan, desain produksi yang substansial dan sangat rinci, dan satu set piece yang ekstensi.

Meskipun ini bisa menjadi proyek yang hebat untuk ditangani, Gustavsson cukup beruntung untuk membentangkan karirnya dalam seri Netflix besar lainnya, ‘The Witcher’.

Gustavsson memerankan Visenna ibu Geralt (Henry Cavill) di musim 1, Episode 8. Saat mencoba melacak Ciri (Freya Allen), Geralt bertemu sekelompok makhluk dan berhasil mengalahkan mereka, tetapi dia digigit oleh satu makhluk dalam prosesnya, luka yang membuatnya mengigau.

Demam yang disertai mimpi membawanya kembali ke masa ketika ibunya meninggalkannya di hutan di mana dia akhirnya dibawa oleh Vesemir (Kim Bodnia) untuk menjadi Witcher.

© Netflix

Kemudian dalam episode itu, Geralt berbicara dengan ibunya tentang kejadian di mana nasib buruk menimpa dirinya. Dirinya bertanya apakah realitas yang mengerikan seperti itu harus dialaminya untuk menjadi The Witcher.

Dia memohon padanya untuk memberitahunya mengapa dia memberikan nasibnya seperti itu. Namun, Visenna memberi jawaban yang menggantung penuh makna tersirat untuk Geralt

Sebelum Geralt keluar dari keadaan ini, Visenna berbisik, “Aku hanya mimpi,” tetapi ada banyak perdebatan tentang masalah ini. Seperti yang kita ketahui dari materi sumber dan seperti yang kita lihat secara singkat di Episode 8 dari seri Netflix, Visenna adalah seorang penyihir dan penyembuh.

Orang bisa membayangkan kemampuan itu berperan dalam memfasilitasi kejadian ini. Namun hal yang membuat rancu adalah Geralt yang berada dalam demam yang membawa halusinasi.

Marc Jobst selaku sutradara di episode ke-8 sebelumnya juga telah menyatakan bahwa mereka sengaja membiarkan drama pada episode ini ambigu.

Namun, saat Gustavsson berbincang dengan Collider, masalah ini sempat diangkat. Dan Gustavsson menjawab hanya memainkan karakter yang realistis yang dimana Geralt memimpikan dirinya. Semua hal yang terjadi baginya memang terjadi, terlepas itu nyata atau hanya mimpi.

Exit mobile version