Resmi memperoleh hak untuk difilmkan, MD Pictures langsung mendapat banyak tawaran dari sejumlah sutradara untuk menggarap cerita ‘KKN di Desa Penari’, sebelum akhirnya memilih Awi Suryadi.
Sutradara bernama asli Suryadi Musalim, atau dikenal dengan nama Awi Suryadi mengawali karir penyutradaraannya pada film nasional berjudul ‘Gue Kapok Jatuh Cinta’ di tahun 2005. Tak hanya menjadi sutradara, ia juga merangkap sebagai penulis skenario di film tersebut.
Memang nama Awi Suryadi belum seterkenal Joko Anwar yang sudah melekat menjadi sutradara film horor. Namun, jika kalian mengikuti trilogi film horor ‘Danur’ dan menyaksikan film horor lawas ‘Sumpah Pocong di Sekolah’, maka sudah dipastikan kalian tidak akan asing dengan nama Awi Suryadi karena dialah yang menjadi sutradara di film-film horor tersebut.
Beberapa tahun ke belakang, Awi Suryadi menunjukkan keseriusan dan minatnya untuk menggarap film horor. Selain trilogi ‘Danur’, ia juga menyutradarai film ‘Asih’ (2018), ‘Badoet’ (2015), ‘Sunyi’ (2019), ‘Danur 4’ (masih tahap produksi) dan garapan terbarunya yang tayang pada 30 April mendatang, ‘KKN di Desa Penari’.
Kala itu, Awi Suryadi mengatakan jika dirinya penasaran dengan kisah ‘KKN di Desa Penari’ yang menjadi viral di twitter dan berbagai media sosial. Ketika ia membaca thread yang dibuat oleh akun Simpleman tersebut, Awi pun langsung merasa jika ide cerita tersebut sangat detail, otentik dan menarik.
Sehingga ia memutuskan untuk langsung menghubungi pihak MD terlebih dahulu dan mengajukan penawaran sebagai sutradara di produksi ‘KKN di Desa Penari’. Sebelum Awi, Manoj Punjabi selaku pendiri MD Pictures mengungkapkan jika banyak sutradara yang menghubunginya untuk dilibatkan dalam produksi film ini.
Baik dari sutradara yang terbiasa menggarap film horor, maupun yang baru terjun di genre ini. Meski hingga kini tidak disampaikan lebih jauh tentang siapa saja sutradara yang mengajukan diri untuk mengarahkan kisah ‘KKN di Desa Penari’ tersebut.
Setelah itu, Manoj dan timnya pun turut mempertimbangkan dengan matang terkait siapa sosok sutradara yang akan mereka pilih. Ketika nama Awi Suryadi ada, Manoj pun memberikan syarat jika proses pengerjaan filmnya harus cepat dan sesuai.
Tentu hal tersebut bukan menjadi masalah bagi Awi, karena sebelumnya saat menggarap trilogi ‘Danur’ pun ia dan timnya yang memang spesialis dibidangnya, mengerjakan proses produksi dengan pengerjaan yang cepat. Walaupun cepat, hasil yang diberikan pun diolah dengan sebaik mungkin agar menghasilkan kualitas yang bagus.
“Awi Suryadi sudah pernah kerjasama dengan MD Pictures, ketika bikin ‘Danur’. Nah pas ini viral, dia semangat banget, jadi ya udah nggak mungkinlah kita bilang tidak. Saya semangat kalau kerja sama orang yang excited. Dan Awi ini sangat punya passion, jadi lebih all out juga kitanya,” ungkap Manoj Punjabi.