30 Film Terbaik Era 2000-an

Berikut Daftar 30 Film Terbaik Era 2000-an, Bangkitnya Sisi Kreativitas & Genre Superhero

the dark knight (2008) 2

© Warner Bros. Pictures

Dekade 2000-an kerap disebut sebagai era milenium baru, era super modern. Dan faktanya memang demikian bukans serta Bangkitnya Sisi Kreativitas & Genre Superhero

Tidak hanya pada aspek teknologinya saja, namun moderenisasi juga terjadi pada daya kreativitas sineas-sineas nya. Maksudnya disini, sutradara, produser, dan tentunya penulis naskah, kian kreatif dan berani saja dalam menumpahkan ide ceritanya yang notabene tidak kepikiran oleh banyak orang kala itu.

Di saat yang sama, kreativitas yang revolusioner itu, terkadang dipengaruhi oleh kecanggihan teknologi. Dalam arti kata, si filmmaker bisa menciptakan filmnya yang ikonik, karena terinspirasi oleh salah satu fitur canggih yang ada di salah satu aspek / tools pembuatan filmnya kala itu.

Selain hal tersebut, di dekade inilah genre yang selalu dianggap genre “mainan” aka superhero, secara perlahan sudah mulai ditanggapi secara serius. Alhasil dengan seluruh aspek ini, tak heran, jika dekade 2000, cukup banyak menghasilkan film yang keren-keren. Dan berikut, adalah 30 terkeren diantaranya.

30. 28 Days Later (2002)

© Searchlight Pictures

Ancaman zombie sampai film ini muncul, terasa tidak benar-benar mengancam. Entah itu karena tampilan make-up nya yang masih “culun” atau karena sutradaranya yang kurang begitu bisa menekankan elemen horor (seramnya), yang jelas membuat kita, menjadi fun saja daripada ngeri ketika menontonnya.

Tapi semua itu berubah drastis ketika film zombie Inggris arahan Danny Boyle (Trainspotting) ini dirilis. Menampilkan opening yang menggabungkan elemen sci-fi dan thriller mencekam, 28 Days Later benar-benar memutar balikkan tradisi komposisi genre zombie pada umumnya.

Alhasil, membuat 28 Days Later tidak hanya menjadi film zombie terkeren yang pernah dibuat, namun juga sukses menjadi inspirasi bagi film atau serial zombie setelahnya (The Walking Dead-red).

29. Iron Man (2008)

© Marvel Studios

Trilogi X-Men (2000-2006) dari Bryan Singer memang sangat bertanggung jawab atas booming-nya kembali genre superhero. Begitu juga dengan Batman Begins (2005) nya Christopher Nolan.

Tapi keduanya secara bobot ceritanya, masih kalah jauh dengan film pertama rana sinematik Marvel (MCU) ini. Ya di atas kertas film ini gak lebih dari kebanyakan kisah origin superhero. Tapi yang membuat kisah origin Tony Stark aka Iron Man ini begitu keren, emosional, pokoknya beda banget, ada 2 faktor.

Pertama, tentunya adalah akting super keren nan merasuki karakternya dari Robert Downey Jr. (Chaplin) dan tentunya, penerapan unsur humane oleh sutradara Jon Favreau (Chef) terhadap si manusia besi. Atas penerapan tersebut, sosok Iron Man tidaklah selalu terlihat seperti Batman atau superhero-superhero manusia berkostum lainnya.

Dia memang jenius dalam memaksimalkan armor Mark-Mark nya itu untuk bertarung. Tapi walau demikian, ia tetaplah Stark, seorang manusia biasa. Nah unsur relevansi inilah yang sekali lagi membuat Iron Man begitu disukai oleh semua kalangan hingga detik ini.

28. Watchmen (2009)

© Warner Bros. Pictures & Paramount Pictures

Dengan kesuksesan yang diraih oleh Batman Begins dan The Dark Knight (2008), tak dipungkiri membuat sineas-sineas lain menjadi “gatal” untuk ikut meramaikan kebangkitan genre superhero-nya dengan adaptasi yang lebih berani dan gokil lagi.

Dan salah satu yang sukses menanggapi tantangan ini adalah sineas yang juga inovator teknis sinema, Zack Snyder (300). Dengan menerapkan style visual dan color palette-nya yang khas itu, siapa sangka style khas-nya itu bisa sesuai dan tentunya menyukseskan adaptasi Watchmen-nya (2009) ini?

Belum lagi, ia juga berani namun sukses banget, dalam menyertakan elemen sadis nan brutal yang ada di komik orisinilnya. Alhasil, tak heran jika Watchmen menjadi salah satu film superhero penghujung 2000-an yang tetap ikonik dan tak bisa disandingkan dengan film superhero lainnya.

27. Hero (2002)

© Miramax Films

Kami rasa beberapa Cilers yang besar di awal 2000-an, pernah mendengar atau bahkan memang, menonton film drama kolosal mandarin ini.

Disutradari oleh Zhang Yimou (House of Flying Daggers) dan dibintangi oleh Jet Li (Once Upon a Time in China), Tony Leung (Chungking Express), Maggie Cheung (Police Story), Zhang Ziyi (Memoirs of Geisha), dan Donnie Yen (Ip Man Saga), Hero mengisahkan usaha pembunuhan yang dilakukan oleh Jing Ke terhadap calon kaisar Cina kala itu, Qin Shi Huang di tahun 227 SM.

Dan dari perilisan trailer pertamanya kala itu, gak dipungkiri kesan film mandarin-nya yang beda dan epik sudah langsung terasa banget.

Dan pada akhirnya, feeling tersebut memanglah terbukti, Hero kala itu dipuja banget oleh berbagai kritikus wahid sekelas (alm) Roger Ebert, kala itu mengatakan bahwa unsur martial arts dan keseluruhan sisi tradisional yang ditampilkan, dengan kerennya bisa mengedepankan unsur puitis dan filosofinya.

Alhasil, tak heran jika Hero, kala itu sukses dinominasikan di berbagai penghargaan film internasional  termasuk di ajang penghargaan 75th Academy Awards tahun 2003.

26. Shaun of the Dead (2004)

© Universal Pictures

Sama seperti yang dikatakan di 28 Days Later, apabila sebuah film horor zombie ditampilkan dengan cara yang umum-umum saja, dijamin filmnya akan membosankan bahkan cringe banget.

Dan untungnya duo konyol, Simone Pegg & Nick Frost (Hot Fuzz) sadar akan hal tersebut. Alhasil, keduanya bersama si sutradara bervisi dan berjiwa pemberontak keren, Edgar Wright (Baby Driver), merilis film zombie komedi ini.

Naskah kisah yang ditulis sangatlah unik dan Rock N’ Roll banget. Pokoknya benar-benar konyol, ngelenyeh, tap ya keren banget. Tak heran jika Shaun of the Dead sukses menjadi cult classic tentang zombie yang belum ada padanannya.

25. The Wrestler (2008)

© Fox Searchlight Pictures

Dari sekian banyak film yang menampilkan dunia gulat hiburan (pro-wrestling), gak dipungkiri bahwa hanya The Wrestler yang sukses mengisahkan bahkan meng-ekspos rahasia-rahasia (behind the scene) nya secara gamblang.

Kisah mengenai pegulat “tua” yang masih ingin terus ngetop nya pun juga relevan bagi beberapa pegulat legenda yang masih hidup saat ini (Terry Funk). Kegamblangan ini diperkuat lagi dengan penampilan gemilang si aktor gaek Mickey Rourke sebagai si karakter pegulat utamanya, Randy “The Ram” Robinson.

Atas penampilan gemilangnya tersebut, tak heran jika Rourke kala itu mendapat nominee aktor terbaik di ajang 81st Academy Awards tahun 2009.

24. 500 Days of Summer (2009)

© Searchlight Pictures

Bisa dikatakan gak ada (at least bagi penulis), film rom-com yang sangat “vulgar” untuk merubah formula klasik genre-nya se-berani atau lebih tepatnya, se-nekad film arahan Marc Webb (The Amazing Spider-Man) ini.

Kenapa dikatakan demikian? Hmm, sebenarnya ingin menjelaskan lebih jauh sih. Tapi terus terang, kasihan banget dengan yang belum menyaksikan filmnya. Intinya sih, apabila Cilers awalnya menyangka bahwa film ini akan memiliki formula khas film-film rom-comwell yang bisa kami katakan, plis rubah deh mind-set itu.

Pokoknya 500 Days of Summer bukanlah film romantis yang seperti itu. Dengan keberaniannya tersebut, gak heran jika film ini begitu dikenang oleh banyak orang hingga detik ini.

23. Children Of Men (2006)

© Universal Pictures

Pada tahun 2027, saat dunia menjadi kacau, di mana wanita menjadi tidak subur, seorang mantan aktivis, Theo Farron (Clive Owen) setuju untuk membantu melindungi seorang wanita yang tiba-tiba hamil, ke sebuah tempat perlindungan di tepi laut.

Film bergenre sci-fi dengan latar dystopian ini digarap Alfonso Cuaron (Gravity, Roma) yang semua cast-nya berkarakter kuat, sisi teknisnya sangat unggul di segala aspek, mau dari desain produksi, artwork dan scoring, terlebih lagi sinematografi-nya pun over the top.

Wajar saja bila di perhelatan Oscar 2007, film ini memperoleh tiga nominasi. Film ini juga dibintangi sederet bintang ternama seperti Julianne Moore, Chiwetel Ojiofor, Danny Huston, Charlie Hunnam, dan Michael Caine.

22. Casino Royale (2006)

© Metro-Goldwyn-Mayer & Columbia Pictures

Pasca resepsi kurang keren yang didapatkan oleh Die Another Day (2002), rumah produksi franchise 007 James Bond memutuskan untuk me-reboot ulang franchise agen mata-mata MI-6 ini.

Dan adaptasi novel James Bond karya Ian Flemming berjudul sama inilah yang memulai reboot-nya. Dibintangi oleh aktor rising star Inggris kala itu, Daniel Craig (Road to Predition), awalnya banyak fanboy franchise ini yang merasa super skeptis.

Tentunya ke-skeptisan ini dikarenakan alasan yang umumnya dikemukakan oleh banyak fanboy dan juga awam ketika melihat sosok aktor Bond barunya. Tapi ketika akhirnya menyaksikan Casino Royale, ke-skeptisan tersebut berubah menjadi puja dan puji.

Terang saja. Craig sukses menampilkan sosok Bond dengan sangat segar. Versinya merupakan kombinasi dari charming playboy aktor Bond pertama Sean Connery (Goldfinger) dengan kedinginan sekaligus kekejaman yang diperlihatkan oleh Timothy Dalton (License to Kill).

Dan atas kesuksesan awalnya ini, seperti kita tahu hingga tulisan ini dibuat dan diunggah, Craig masih menjadi sosok Bond yang sangat dicintai.

21. Mulholland Drive (2001)

© Universal Pictures

Serahkan David Lynch (Dune, Blue Velvet) untuk membuat kita berpikir keras untuk memecahkan makna sesungguhnya dari sebuah film.

Dan di film yang dibintangi oleh Naomi Watts (King Kong) inilah, puncak dari pernyataan tersebut terbukti banget. Film ini sebenarnya memiliki premis simpel: Seorang calon aktris Hollywood, Betty Elms (Watts) yang setelah kecelakaan hebat, berteman dengan perempuan misterius bernama Rita (Laura Harring) yang sayangnya mengalami amnesia.

Simpel bukan? Tapi ya itu tadi Cilers. Di tangan Lynch, premis simpel tersebut diotak-atik sehingga membuat kita menjadi berolahraga otak sendiri. Pokoknya apabila kalian ingin mendapatkan experience nonton yang beda banget, langsung deh tonton film ini. Dijamin bakalan mindblowing sendiri.

20. Amores Perros (2000)

© Nu Vision

Apabila kamu (seperti penulis) adalah fans berat film 21 Grams (2003) dan Babel (2006) atau film yang memiliki struktur multi naratif yang saling terkait satu sama lain, maka wajib banget untuk nonton Amores Perros.

Pasalnya selain memiliki gaya penceritaan seperti demikian, well faktanya film yang disutradari oleh Alejandro G Inarritu ini adalah bagian pertama dari “Trilogy of Death” yang juga memuat 2 film yang telah disebutkan tersebut.

Kekerenan film ini memberikan cicipan awal nominee Oscar terhadap Inarittu di perhelatan 73rd Academy Awards tahun 2001 di kategori Best Foreign Language Film. Sayang, filmnya masih kalah dengan Crouching Tiger, Hidden Dragon dari Tiongkok.

19. Slumdog Millionaire (2008)

© Pathé Distribution

GOKIL! Itulah satu kata untuk mendeskripsikan film drama-thriller arahan Danny Boyle (28 Days Later) ini. Bagaimana tidak? Siapa sangka, film yang mengisahkan pemuda dari daerah kumuh India yang menang kuis Who Wants to be a Millionaire ini, bisa sampai se-intens dan se-dramatis seperti menyaksikan film-film drama thriller kebanyakan?

Tapi ya itulah kehebatan Boyle. Di tangannya, sekali lagi kisah super simpel tersebut, menjadi demikian gokilnya. Atas kesuksesan filmnya, alhasil membuat nama sekaligus karir Dev Patel (Lion), kian booming. Oh ya, jangan lupa juga dengan kepopuleran yang sama gokilnya yang diperoleh soundtrack-nya, “Jai Ho”.

18. Up (2009)

© Walt Disney Pictures

Di dekade 2000, Pixar merilis 7 film animasi 3-D kerennya. Dan bisa dikatakan semuanya memang keren.

Tapi dari semuanya kalau mau dipilih yang paling banget. maka film arahan Pete Docter (Monsters, Inc.) inilah jawabannya.

Selain dikarenakan tampilan animasi 3-D nya yang menampilkan kesemuanya (termasuk pakaian yang dikenakan karakter-karakternya) dengan sangat foto realistis, secara tema dan struktur kisahnya, Up terlihat sekaligus terasa seperti layaknya film-film independen (indie). Alias gak terlihat komersil banget seperti Toy Story atau rilisan animasi Pixar lainnya.

Atas atribut tersebut, tak heran jika kemudian Up, di perhelatan 82nd Academy Awards tahun 2010, sukses mencetak sejarah sebagai film animasi kedua Disney yang dinominasikan juga di kategori Best Picture. Yang pertama adalah Beauty and the Beast di tahun 1992.

17. 4 Months, 3 Weeks, and 2 Days (2007)

© Mobra Films

Film bertemakan aborsi memang tak umum dan tergolong tema yang sangat sensitif dan bila tak dieksekusi dengan sangat baik, akan sangat membosankan.

Untunglah sutradara Christian Mungiu (Occident), tahu akan hal tersebut. 4 Months, 3 Weeks, and 2 Days, tidak hanya menampilkan sisi ke-“elegan” an dari proses aborsi ilegal, namun juga sukses menampilkan tema persahabatan / solidaritas kuat antara 2 karakter utama yang berniat melakukan aktivitas ilegal tersebut.

16. The Departed (2006)

© Warner Bros. Pictures

Masih sering banget hingga detik ini, kita mendengar pernyataan “universal”, “kalau film Hollywood yang diadaptasi dari negara lain (terutama Asia), ya versi orisinil-nya lah yang lebih keren”.

Well, gak juga tuh Cilers. Dan adaptasi film drama kriminal Hong Kong, Infernal Affairs (2002) inilah salah satu buktinya. Menampilkan bintang-bintang seperti: Jack Nicholson (Batman), Leonardo DiCaprio (Titanic), Matt Damon (Saving Private Ryan), serta tentunya arahan mumpuni si legenda, Martin Scorsese (Gangs of New York), The Departed, tak hanya sukses menjadi salah satu adaptasi film asia terbaik.

Namun juga, sukses menjadi salah satu film Hollywood terbaik dari Scorsese dengan cast multi bintang.

15. The Prestige (2006)

© Warner Bros. Pictures

Fun fact: Di tahun 2006, Hollywood merilis 3 film bertemakan sulap (magic): The Illusionist, Scoop, dan film arahan si jenius Chrisopher Nolan (Memento) ini.

Dan dari ketiganya, gak heran jika film ini yang dipilih. Pasalnya Nolan seperti biasa, sukses menampilkan sajian twist yang sangat mumpuni. Tapi selain itu juga tentunya, adalah penampilan memukau seluruh cast-nya terutama, Christian Bale sebagai Alfred Borden yang semakin membuat The Prestige, jauh lebih unggul dari kedua film lainnya tersebut.

Namun yang menjadi scene stealer dalam film ini adalah kehadiran David Bowie sebagai Nikola Tesla.

14. Crouching Tiger, Hidden Dragon (2000)

© Sony Pictures Classics

Kalau mau blak-blak, bisa dibilang di dekade awal 70-an, sulit bagi film dari Asia untuk bisa berjaya di tanah Amerika Serikat. Ya tentunya, kamu tahulah alasan “a, i, u, e, dan o” nya bukan?

Walau demikian, hal ini gak lantas menghentikan semangat sineas Asia terutama dari Cina, untuk membuat film-film keren yang diharapkan bisa tembus ke pasar internasional. Dan film arahan Ang Lee (Hulk) ini, menjadi bukti nyatanya.

Bahkan lebih jauh dari itu, Crouching Tiger, Hidden Dragon, kala itu sukses dinominasikan sebagai film terbaik (Best Picture) di perhelatan 73rd Academy Awards. Dan memang pantas sih CilersSoalnya film ini gak hanya menampilkan nama dan sosok aktor / aktris mandarin yang mumpuni, namun di saat yang sama, juga sukses menampilkan sajian seni bela diri (martial arts) yang indah dilihat mata.

13. 3 Idiots (2009)

© Reliance BIG Pictures

Ketika melihat judulnya yang super ngelenyeh, gak heran jika kita langsung menduga kalau film arahan Rajkumar Hirani (Shankar Dada Zindabad) ini akan menjadi film komedi super konyol yang hanya untuk membuat kita tertawa saja.

Tapi TIDAK OH TIDAK, Cilers. Ketika disaksikan, betapa terkejutnya kita kalau faktanya, 3 Idiots merupakan film komedi yang memiliki kualitas naskah yang sangat cerdas nan berbobot. Film ini pada dasarnya merupakan pesan satir nan pedas Hirani terhadap sistem edukasi (pendidikan) mengecewakan di India yang cukup provokatif ketika dirilis.

Walau cukup kontroversial di negaranya, toh selain memang fakta, juga pada akhirnya membuat film ini sukses mendapatkan berbagai penghargaan film internasional. Sayang saja, mereka tidak mendapatkan Oscar.

12. Lost in Translation (2003)

© Focus Features

Bagi Cilers yang mungkin belum mengetahui, putri kandung sutradara legendaris, Francis Ford Coppola (The Godfather), Sofia Coppola, selain berprofesi sebagai sutradara, dulunya juga menjadi seorang aktris.

Dan peran terkenalnya adalah ketika ia memerankan Mary Corleone di film penutup saga The Godfather, The Godfather Part III (1990). Dan yap, tentunya kita tahu bukan hasil akhirnya? Tapi ya itu Cilers. Anehnya, ketika ia di balik kamera, hampir seluruh film arahannya menjadi emas.

Nah, Lost in Translation ini menjadi salah satu buktinya. Bahkan bisa dikatakan, film yang dibintangi si keren Bill Murray (Zombieland) dan Scarlett Johansson (Black Widow) ini, adalah film terberat dan juga, ter-intelektual nya.

Dikatakan demikian karena Lost in Translation, bukan hanya sekedar mengisahkan kisah percintaan antara 2 warga A.S yang jatuh cinta di Jepang saja, namun film ini juga mengeksplorasi alienasi serta diskoneksi kultural yang notabene merupakan realita yang masih kerap dialami oleh banyak dari kita hingga detik ini.

11. No Country for Old Men (2007)

© Paramount Pictures

Diadaptasi dari novel berjudul sama karya Cormac McCarthy, adaptasi No Country for Old Men milik Coen bersaudara (Fargo) ini bisa dikatakan sebagai salah satu adaptasi novel terbaik yang pernah ada.

Selain dikarenakan kedua sineas tersebut masih menampilkan signature penceritaan mereka yang mana, menampilkan sisi hati nurani dari karakter-nya (tak peduli apabila karakternya antagonis), hal lainnya tentu dikarenakan penampilan super mengagumkan seluruh aktor-nya terutama, Javier Bardem (Eat, Pray, Love) sebagai si antagonis utama, Anton Chigurh.

10. The Pianist (2002)

© StudioCanal

Pianis handal keturunan Yahudi (Jewish) yang harus bertahan hidup di awal Perang Dunia 2. Well, serahkan tema sederhana tapi masih cukup berat tersebut pada si sutradara kontroversial legendaris, Roman Polanski (Rosemary’s Baby).

Dengan kejeniusannya yang sudah melegenda itu plus, penampilan Adrien Brody (Midnight in Paris) yang intens, alhasil membuat kisah sederhana The Pianist tersebut, menjadi sajian film yang sangat berkelas.

Hal ini kian terbukti dengan 3 penghargaan Oscar yang diterima film ini (termasuk penghargaan aktor terbaik bagi Brody) di 75th Academy Awards tahun 2003.

9. Wall-E (2008)

© Walt Disney Pictures

Ketika dulu menyaksikan trailer film-nya, banyak dari kita yang mungkin merasa oke-oke saja atau bahkan biasa banget dengan film animasi Pixar yang super futuristik ini.

Akan tetapi, ketika akhirnya menyaksikan, tak dipungkiri pandangan tersebut langsung berubah 180 derajat. Dikatakan demikian karena Wall-E bukanlah sekedar animasi dua robot yang jatuh cinta.

Lebih dari itu, film ini memiliki pesan sosial sekaligus kelingkungan yang super powerful. Pokoknya jarang banget bahkan, belum ada sama sekali dulu film animasi yang temanya peduli lingkungan seperti film ini.

8. Pan’s Labyrinth (2006)

© Warner Bros. Pictures

Mengatakan sutradara Guillermo Del Toro (Hellboy) sutradara eksentrik jenius, memanglah tidak salah. Ya kita bisa lihat sendiri bukan dari karya-karya filmnya?

Sutradara asal Mexico ini tahu saja dalam memproduksi film yang memperlihatkan campuran (blendinggenre antara sci-fi, horor, dan drama realita emosional yang menyentuh. Dan Pan’s Labyrinth adalah salah satu contoh keren dari pernyataan tersebut.

Selain kejeniusan penceritaannya, Del Toro seperti kita ketahui, juga super mumpuni dalam urusan / departemen visual-nya seeprti: Sinematografi dan Make-Up. Alhasil, gak heran jika film ini kala itu sukses membawa pulang Oscar untuk Best Cinematography serta, Best Make-Up.

7. City of God (2002)

© Miramax Films

Bosan dengan film tentang organisasi kriminal (orgamized crime) asala Itali atau yang itu-itu saja? Well, Cilers bisa langsung menyaksikan film asal Brazil ini.

Diadaptasi dari novel berjudul sama karya Paulo Lins yang dirilis di tahun 1997, City of God mengisahkan tumbuh kembangnya organisasi kriminal di daerah pinggiran Rio De Jeniro, Cidade de Deus yang terjadi dari akhir 1960-an hingga awal 1980-an.

Film ini tentunya menampilkan banyak banget aktivitas-aktivitas yang kerap dilakukan oleh organisasi kriminal pada umumnya terutama, perang antar dealer narkoba. Dengan temanya yang provokatif serta keseluruhan filmnya yang memang keren banget, gak heran jika film ini kala itu, menjadi salah satu film non-Hollywood yang sangat sukses.

6. Oldboy (2003)

© CJ Entertainment

Rasanya kami gak perlu panjang lebar lagi untuk membahas salah satu film Korea Selatan pertama yang sukses di tanah Hollywood ini. Karena kami yakin kalau Cilers memang mengaku sebagai movie maniacs, pasti kamu semua masih segar banget ingatannya dengan Oldboy.

Namun apabila belum, yang bisa kami katakan, langsung saja tonton filmnya. Dijamin kamu tidak akan kalah terkejutnya ketika menyaksikan rangkaian kisah sekaligus twist film-nya ini. Pokoknya setara dengan twist-nya Parasite (2019) deh!

5. Memento (2000)

© Newmarket Films

Lagi-lagi film arahan si jenius Christopher Nolan. Dan seperti The Prestige, Memento memiliki kisah yang super sederhana. Namun di tangan Nolan, seperti yang telah kami katakan sebelumnya, seluruh kesederhanaan itu menjadi sangat kompleks nan ribet.

Menerapkan dua gaya presentasi yaitu: B/W dan Color serta struktur narasi yang tidak linear, alhasil membuat otak dan mental kita sebagai audiens, menjadi mundur dari belakang ke depan lalu ke belakang lalu ke depan lagi ketika menyaksikannya. Kalau belum pernah nonton, RUGI BANGET!

4. Spirited Away (2001)

© Studio Ghibli

Salah satu hal utama yang membuat film-film anime milik Studio Ghibli sellau sukses dan terpercaya banget, gak lain gak bukan adalah ide-ide kisahnya yang super unik nan brilian.

Dan Spirited Away, adalah salah satu contohnya. Mengedepankan kisah folklore penganut Shinto dan dunia arwah, membuat kita semakin asyik nan intens dalam mengikuti perjuangan Chihiro Ogino (Rumi Hiiragi) dalam mengembalikan wujud kedua orang tua tercinta yang kini sedang menjadi seekor babi.

3. Eternal Sunshine of the Spotless Mind (2004)

© Focus Features

Gak dipungkiri bahkan sampai saat ini, masih banyak dari kita yang mencap aktor Jim Carrey (The Mask), sebagai sosok yang gak jauh atau “cuma bisa” main di film komedi saja.

Padahal, Carrey telah membuktikan beberapa kali kalau ia bukanlah sekedar bisa mengocok perut kita sampai benar-benar sakit. Ia di saat yang sama, juga sangat bisa berperan di film-film drama serius.

Setelah membuktikannya di The Majestic (2001), si muka karet ini, membuktikannya lagi di film drama sci-fi ini. Selain akting Carrey dan beberapa aktor lainnya yang mumpuni, adalah kisah filmnya yang sangat romantis tragis nan berkhayal ria-nya lah yang sukses membuat Eternal Sunshine, menjadi film era 2000-an yang memorable.

2. The Lord of the Rings: The Return of the King (2003)

© New Line Cinema

Terlepas franchise film top-nya berstatus epik, faktanya lumayan banyak contoh dimana film penutupnya, kerap mengecewakan audiensnya. Ambil saja contohnya, Star Wars Episode 6: Return of the Jedi (1983) atau, X-Men: The Last Stand (2006).

Tapi di saat yang sama, banyak juga buktinya yang mana ketiga filmnya tetap terlihat keren banget. Dan franchise epik sci-fi The Lord of the Rings, adalah salah satu contohnya. The Return of the King, tak dipungkiri memiliki seluruh atribut yang dibutuhkan bagi sebuah film penutup franchise yang maha keren.

Alhasil, ketika akhirnya Bilbo beserta Frodo Baggins pamit dari Middle-Earth di akhir film, kita pun merasa sangat terpuaskan dan terus ber-geeky ria dengan franchise J.R.R Tolkein ini.

1. The Dark Knight (2008)

© Warner Bros. Pictures

Yap. Rasanya Cilers setuju bukan kalau sekuel Batman Begins (2005) milik Christopher Nolan (yang by the way, sudah tiga kali disertakan di daftar ini), didapuk menjadi film terbaik dekade 2000-an?

Dan gak heran, dibanding Batman Begins, The Dark Knight, memiliki tone Batman yang jauh lebih kelam serta, penceritaan yang jauh lebih kompleks. Siapa sangka, film superhero ketika menyaksikannya, membuat kita berpikir seperti sedang menyaksikan Memento atau film-film “mikir” lainnya?

Tapi lagi dan lagi, itulah seorang Christopher Nolan. Dan juga yang penting disini, filmnya sukses gila bukan? Tentunya bukan karena tangan jenius Nolan saja. Adalah performa intens nan schizophrenic Heath Ledger (10 Things i Hate About You) sebagai si villain Batman ikonik, Joker, yang membuat The Dark Knight, tidak hanya menjadi film terbaik di dekade 2000-an, namun juga memulai tren genre superhero yang makin menarik saja hingga sekarang.

Nah itulah tadi 30 film terbaik era 2000-an. Bagaimana Cilers? Setuju dengan pilihan-pilihannya?

Exit mobile version